Antusiasme Tinggi, Civitas INSTIKI Terbukti Paling Banyak Berkarya dalam Lomba Konten Kreatif Bali!

Antusiasme Tinggi, Civitas INSTIKI Terbukti Paling Banyak Berkarya dalam Lomba Konten Kreatif Bali!

Antusias mengembangkan kreatifitas dan berani berkarya, civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) ikuti Lomba Konten Kreatif Bali Era Baru Tahun 2023!

Kali ini kabar membanggakan datang dari Lomba Konten Kreatif Bali Era Baru Tahun 2023. Perlombaan ini merupakan lomba yang terbuka bagi siswa SMA/SMK/sederajat, mahasiswa, dan umum se-Bali. Mengambil topik tentang 44 Penanda Peradaban Bali Era Baru, peserta ditantang untuk membuat video kreatif mengenai Bali Era Baru.

Antusiasme tinggi, civitas akademika INSTIKI terbukti paling banyak mengirimkan karya terbaiknya dalam mengikuti Lomba Konten Kreatif Bali Era Baru ini sehingga INSTIKI terpilih menjadi perguruan tinggi sebagai pengirim peserta lomba terbanyak. Tak hanya itu, civitas akademika INSTIKI juga berhasil meraih juara 15 besar dalam kategori yang diperlombakan.

Tepat pada Kamis (20/07/2023), telah berlangsung Penyerahan Penghargaan dan Hadiah Lomba Konten Kreatif kepada para juara bertempat di Jayasabha Rumah Jabatan Gubernur Bali. Ayu Gede Willdahlia, S.E., M.M selaku Wakil Rektor III INSTIKI mewakili INSTIKI untuk menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster. Acara ini dihadiri pula oleh civitas akademika INSTIKI yang berhasil meraih juara dalam berbagai kategori perlombaan.

Mahasiswa INSTIKI Bersama Rektor, Wakil Rektor III INSTIKI, dan Gubernur Bali I Wayan Koster

“Pertama, mereka sudah kreatif mengikuti perlombaan ini. Mahasiswa INSTIKI banyak membuat konten yang benar-benar kreatif yang diikutkan dalam kegiatan lomba tersebut. Nah, kenapa kita sebut kreatif? Karena ada yang membuat animasi, ada yang membuat video, ada yang bercerita, itulah yang menyebabkan INSTIKI menjadi peserta perguruan tinggi terbanyak,” jelas Ayu Gede Willdahlia, S.E., M.M. Akrab disapa Bu Willda, Beliau sangat senang karena mahasiswa INSTIKI berniat serta berani menunjukkan karyanya untuk diperlombakan.

Beliau juga berharap mahasiswa INSTIKI tidak hanya berhenti di sini saja. Banyak sekali kompetisi yang dapat diikuti oleh mahasiswa INSTIKI baik dalam bidang akademik maupun non akademik.

“itu yang kita harapkan dan kita juga di Kemahasiswaan khususnya dalam Departemen Prestasi Mahasiswa pasti sangat men-support mahasiswa untuk berprestasi. Entah dalam bentuk kompetisi di bidang budaya, pemilihan pageant, soft skill, apapun itu kita pasti men-support. Melalui Departemen Prestasi Mahasiswa tentunya memfasilitasi mahasiswa untuk meraih prestasi, jadi gak hanya antar perguruan tinggi, harapannya kita bisa di tingkat regional, nasional, sampai internasional,” ucapnya.

Lomba Konten Kreatif Bali Era Baru Tahun 2023

Mengapa Begadang Sangat Buruk Bagi Kesehatan? Mahasiswa Wajib Simak!

Mengapa Begadang Sangat Buruk Bagi Kesehatan? Mahasiswa Wajib Simak!

Begadang seringkali menjadi kebiasaan yang tak terhindarkan bagi setiap orang, termasuk pula bagi mahasiswa. Civitas INSTIKI, pernah merasakan ini? Sudah lewat tengah malam, tetapi tugas kuliah dan revisi ujian masih menumpuk di meja belajar. Cara mengatasinya tidak lain tidak bukan ya dengan begadang lagi.

Civitas INSTIKI, tahu nggak sih!? Bahwa begadang memiliki dampak yang sangat buruk bagi kesehatan. Sejumlah penelitian telah menyoroti konsekuensi negatif dari begadang secara berulang. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kamu sebaiknya berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk begadang lagi!

Masalah Kesehatan Mental

Studi yang dilakukan oleh Journal of Adolescence menunjukkan bahwa begadang secara konsisten dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan. Ini disebabkan oleh ketidakseimbangan kimia dalam otak akibat kurang tidur, nih!

Gangguan pada Pola Tidur

Begadang dapat mengganggu pola tidur alami setiap orang, termasuk dapat mengganggu kesehatan fisik maupun mental. Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa sebaiknya mendapatkan 7-9 jam tidur setiap malam. Jika kamu terus-menerus begadang, tubuhmu tidak memiliki waktu yang cukup untuk pulih dan memulihkan diri.

Menurunkan Konsentrasi dan Daya Ingat

Kurang tidur akibat begadang dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan daya ingat. Hal ini tentu saja tidak ideal bagi mahasiswa yang memerlukan fokus tinggi untuk menyerap informasi dan belajar dengan efektif.

Mempengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh

Kurang tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kamu, meningkatkan risiko terkena penyakit hingga infeksi. Tubuh manusia memerlukan tidur yang cukup untuk memperbaiki sel-sel dan menjaga daya tahan tubuh.

Gangguan Metabolisme

Begadang juga dapat mempengaruhi metabolisme tubuh kamu. berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan mengganggu regulasi gula darah, yang dapat berdampak pada kesehatan jantung dan berat badan.

Kinerja Akademik Menurun

Meskipun kamu berpikir begadang membantumu menyelesaikan tugas-tugas kuliah, namun sebenarnya hal ini dapat menyebabkan kinerja akademik menurun. Jika kamu kelelahan dan kurang tidur, kemampuan belajar dan penyerapan materi kuliah juga akan berkurang.

Jadi, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari begadang dan menjaga kesehatanmu? Sederhananya cobalah untuk mengelola waktu dengan baik, mengatur jadwal tidur yang teratur, hindari konsumsi kafein dan makanan berat di malam hari, serta secara teratur berolahraga!

Tingkatkan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal, Direktorat Penjaminan Mutu INSTIKI Gelar Workshop SPMI!

Tingkatkan Standar Sistem Penjaminan Mutu Internal, Direktorat Penjaminan Mutu INSTIKI Gelar Workshop SPMI!

Tingkatkan kualitas dan mutu INSTIKI, Direktorat Penjaminan Mutu INSTIKI melaksanakan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) Tahun 2023 pada Selasa (18/07/2023) dan Kamis (20/07/2023) bertempat di Aula INSTIKI.

Desak Made Dwi Utami Putra, S.Si., M.Cs selaku Direktur Penjamin Mutu INSTIKI menjelaskan bahwa tujuan diselenggarakannya Workshop SPMI INSTIKI ini yakni untuk melakukan penyempurnaan dokumen SPMI yang telah dimiliki oleh INSTIKI. Berdasarkan atas siklus SPMI, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP) harus dilakukan dalam implementasi SPMI perguruan tinggi. Kegiatan workshop ini juga merupakan bagian dari aktivitas peningkatan standar yang telah dimiliki oleh INSTIKI.

Dalam acara ini, Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS menjadi narasumber. Serta Workshop SPMI INSTIKI ini juga didampingi oleh Perwakilan Pendampingan SPMI dari LLDIKTI Wilayah VIII, Drs. I Gede Githa Dharma Husada, M.Si.

Berlangsung selama dua hari, Workshop SPMI INSTIKI pada hari pertama diikuti oleh Direktorat Penjaminan Mutu INSTIKI.

Workshop SPMI INSTIKI Hari Pertama

“Senang sekali, suatu kehormatan buat saya pribadi dapat mendampingi teman-teman di perguruan tinggi di INSTIKI,” ungkapnya. Akrab disapa Prof Sadra, Beliau juga menyampaikan bahwa penting untuk menyamakan persepsi tentang Penjaminan Mutu berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia untuk mengawali workshop ini, dan dilanjutkan dengan penyampaian informasi seputar SPMI, serta penyempurnaan dokumen SPMI.

Tak hanya memberikan wawasan baru dalam peningkatan standar SPMI, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan pengimplementasian melalui menyempurnakan dokumen SPMI yang terencana dan berkelanjutan.

Sambutan dari Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T

Di hari kedua, acara diawali dengan sambutan dari Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, sambutan dan pemaparan materi oleh Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS, serta dilanjutkan dengan diskusi dan penyusunan standar SPMI pada masing-masing divisi di INSTIKI. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen INSTIKI.

Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. drh. Nyoman Sadra Dharmawan, MS

“Besar harapan kami dari Direktorat Penjaminan Mutu, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi seluruh divisi terkait sehingga selain penyempurnaan dokumen SPMI yang telah dimiliki, pemahaman rekan-rekan dosen akan pentingnya implementasi SPMI secara terencana dan berkelanjutan juga dapat lebih ditingkatkan,” harap Desak Made Dwi Utami Putra, S.Si., M.Cs.

Workshop SPMI INSTIKI Hari Kedua

Bahas AI vs Graphic Designer, HIMA-DKV INSTIKI Selenggarakan Sharing Session

Bahas AI vs Graphic Designer, Hima-DKV INSTIKI Selenggarakan Sharing Session

Himpunan Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (HIMA-DKV INSTIKI) menyelenggarakan Sharing Session dengan mengangkat tema “Exploring the Intersection of Artificial Intelligence and Graphic Design: Insights for Graphic Designers”, Senin (17/07/2023) bertempat di kampus INSTIKI-kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara.

Sharing Session ini dimentori langsung oleh Dosen INSTIKI yang sekaligus merupakan Koordinator Program Studi DKV INSTIKI, I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn. Diskusi menarik tentang posisi designer di tengah melesatnya teknologi AI saat ini, apakah kehadiran AI akan mengalihkan tugas designer atau justru membantu designer?, hal yang bisa kita lakukan dengan AI dalam ranah desain, dan plagiasi dalam karya AI dijelaskan serta didiskusikan dalam Sharing Session ini.

I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn Menjadi Pembicara

“Sharing Session ini saya lakukan sebagai bentuk respon terhadap perkembangan teknologi AI saat ini yang sudah berkembang begitu pesat, sehingga sangat perlu untuk disampaikan kepada mahasiswa agar mereka punya bekal dan bisa memposisikan diri di tengah perkembangan teknologi AI saat ini”, jelas I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn atau yang akrab disapa Pak Wen.

Antusiasme Peserta Sharing Session “Exploring the Intersection of Artificial Intelligence and Graphic Design: Insights for Graphic Designers”

Dengan terselenggaranya Sharing Session ini, diharapkan mahasiswa INSTIKI memperoleh wawasan serta pengalaman dari profesional maupun dosen berpengalaman di bidangnya, sehingga mahasiswa semakin termotivasi dan bersemangat untuk terus belajar dan berkembang di tengah melesatnya teknologi AI menghadapi tantangan, memiliki daya saing tinggi, serta siap bersaing di era gempuran AI.

4 Fakta Menarik Tahun Baru Islam

4 Fakta Menarik Tahun Baru Islam (Sumber: Canva)

Tahun Baru Islam atau yang lebih dikenal sebagai “Hijriyah” atau “Muharram,” adalah momen penting dalam kalender Islam. Tahun baru ini ditandai dengan peristiwa sejarah yang memberikan makna mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia. Di bawah ini, kampus swasta terbaik di Bali, Institut Bisnis dan teknologi Indonesia (INSTIKI) membahas empat fakta menarik mengenai Tahun Baru Islam yang wajib untuk kamu diketahui. Yuk, disimak!

Awal Kalender Hijriyah, Seperti Apa?

Dilansir dari nu.or.id, tahun baru Islam merujuk pada awal tahun dalam kalender Hijriyah, yang berbeda dengan kalender Gregorian yang umum digunakan secara internasional. Kalender Hijriyah didasarkan pada peristiwa penting dalam sejarah Islam, yaitu Hijrah. Hijrah adalah migrasi Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Hijrah menandai awal dari era baru dalam sejarah Islam, dan tahun satu dalam kalender Hijriyah dimulai pada saat itu.

Bulan Muharram

Tahun baru Islam jatuh pada bulan Muharram yang merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriyah. Muharram memiliki makna yang mendalam bagi umat Muslim. Bulan ini dianggap sebagai salah satu dari empat bulan suci dalam Islam, bersama dengan bulan Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Rajab. Muharram juga merupakan bulan yang penuh dengan peristiwa sejarah, termasuk peringatan peristiwa penting seperti Perang Badar dan peringatan Asyura.

Peringatan Asyura

Salah satu fakta menarik tentang Tahun Baru Islam adalah peringatan Asyura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram atau hari ke-10 bulan Muharram. Asyura adalah hari yang memiliki makna penting dalam tradisi Islam. Pada hari ini, umat Muslim mengenang peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Nabi Musa dan kaumnya, termasuk pembebasan Bani Israel dari perbudakan di Mesir kuno. Selain itu, hari Asyura juga memiliki makna penting dalam konteks Islam, di mana beberapa peristiwa penting terjadi, seperti penyelamatan Nabi Nuh dari banjir besar.

Sistem Perhitungan

Dilansir dari Kalender dan Sistem Waktu Dalam Islam karya Arwin Juli Rakhmadi (2021), dalam Kompas.com, dasar perhitungan kalender Hijriah adalah revolusi bulan atau peredaran bulan mengelilingi bumi. Periode dari bulan sabit hingga kembali ke bulan sabit disebut satu bulan, yang terjadi selama 29,5 hari. Jadi, satu tahun dalam kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dan 354 hari, atau tepatnya 354,36708 hari.

Melalui perhitungan ini dilakukanlah pembulatan sehingga kalender Hijriah juga mempunyai tahun kabisat yang terdiri dari 355 hari. Hal ini menunjukkan bahwa kalender Hijriah lebih pendek 10-11 hari daripada kalender Masehi. Tahun Hijriah juga disebut sebagai tahun Qomariyah yang berarti bulan.

Tahun Baru Islam merupakan perayaan yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Bagi seluruh umat Muslim, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) mengucakpan Selamat Tahun Baru Islam 1445 Hijriah, semoga tahun baru ini memberikan kebaikan untuk kita semua.

Optimalkan Karir dengan 4 Tips Ini, Kenali Minat dan Kelebihanmu!

Optimalkan Karir dengan 4 Tips Ini, Kenali Minat dan Kelebihanmu!

Setelah lulus kuliah dari Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, sudahkah kamu memulai untuk membangun karir impianmu?

INSTIKI memiliki empat tips and tricks untuk mengoptimalkan karir terbaik yang ingin kamu capai. Yuk, wujudkan karirmu dimulai dari sekarang!

Eksplorasi Minat dan Passionmu

Langkah pertama dalam mengoptimalkan karir adalah mengenal minatmu. Pertimbangkan apa yang benar-benar membuatmu bersemangat dan tertarik. Apakah itu di bidang kreatif, teknologi, atau yang lainnya. Memahami minatmu akan membantu menemukan pekerjaan yang lebih sesuai denganmu.

Identifikasi Kelebihan dan Kekuatanmu

Setiap individu memiliki kelebihan dan kekuatannya tersendiri. Identifikasilah kelebihanmu, baik dari hard skill, soft skill, ataupun kreativitas. Kenali apa yang membedakanmu dari orang lain. Melalui pemahaman akan kelebihanmu, kamu dapat mengeksplorasi peluang karir yang memungkinkanmu menggunakan kelebihan tersebut secara optimal. Misalnya, jika kamu memiliki kemampuan coding, kamu dapat menjadi profesional programmer.

Cocokkan Minat dengan Bidang Karir

Setelah mengetahui minat dan kelebihanmu, langkah selanjutnya adalah mencocokkan minat tersebut dengan bidang karir yang relevan. Carilah industri-industri yang terkait dengan minatmu, dan cari tahu bagaimana keahlianmu dapat diterapkan di dalamnya. Jika kamu memiliki minat dalam bidang teknologi dan keahlian pemrograman, kamu bisa mempertimbangkan karir sebagai programmer ataupun pengembang perangkat lunak.

Perluas Wawasan dan Skill

Untuk mengoptimalkan karir, teruslah belajar dan mengembangkan diri. Identifikasi skill yang diperlukan dalam bidang karir yang kamu minati, dan cari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan tersebut melalui kursus, pelatihan, atau pengalaman praktis. Jangan takut untuk keluar dari zona nyamanmu dan mengeksplorasi bidang baru yang menarik minatmu. Semakin kamu mengembangkan pengetahuan dan keterampilanmu, semakin besar peluang untuk mencapai keberhasilan dalam karir.

Dalam menjalani karir yang sukses, mengenali minat dan kelebihanmu merupakan kunci utama. Dengan mengoptimalkan karir melalui memahami diri sendiri, kamu dapat membangun jalan karir yang lebih baik lagi namun disesuaikan dengan minat dan potensi terbaikmu. Jadi, ambil langkah pertama sekarang dan mulai eksplorasi minat dan kelebihanmu untuk meraih karir terbaik.

MATRIKS III, Malam Teater INSTIKI Tampilkan Special Performance dari Komunitas Teater di Denpasar!

MATRIKS III, Malam Teater INSTIKI Tampilkan Special Performance dari Komunitas Teater di Denpasar!

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) TETRIS Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan Malam Teater INSTIKI (MATRIKS III) pada Minggu (09/07/23) bertempat di Aula INSTIKI.

MATRIKS III mengusung tema “Mystery: The Untold Truth” yang memiliki arti yaitu mengungkap sebuah kebenaran dibalik suatu misteri. Selain mencoba hal baru, tema yang diangkat ini mengajak para penonton menyaksikan kejutan tak terduga dari setiap pementasannya.

MATRIKS III diadakan dengan tujuan sebagai wadah bagi para komunitas teater di Kota Denpasar untuk bisa menampilkan pementasan terbaik mereka. Adapun komunitas yang ikut andil dalam pementasan MATRIKS III kali ini yaitu Teater Limas (Teater SMAN 5 Denpasar), Teater Dodol (Teater Universitas Pendidikan Nasional Denpasar), dan TETRIS INSTIKI menampilkan operet “ELYCIA”.

MATRIKS III

Made Priska Sylviana Benyamin selaku wakil ketua panitia MATRIKS III saat ditemui pada Minggu (09/07/23) mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan panitia yang telah membantu kegiatan ini agar berjalan dengan lancar dan semua kendala bisa diatasi dengan baik, serta kepada para komunitas teater yang sudah berpartisipasi tampil dalam MATRIKS III kali ini dengan spektakuler dan luar biasa.

“Saya mewakili ketua panitia saya, Kak I Putu Bagus Dharmantara, mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada para panitia, kepada Teater Limas dan Teater Dodol yang berpartisipasi bersama kami menyukseskan malam pementasan MATRIKS III dengan spektakuler dan meriah, serta terima kasih kepada para penonton yang sangat bersemangat dan antusias menyaksikan malam pementasan kami, benar-benar malam yang luar biasa dan semoga kedepannya pementasan seperti ini bisa lebih besar dan lebih spektakuler lagi,” ujarnya.

Penulis: Lia (UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI)

Editor: Ni Made Padmawati

Makepung: Tradisi Balapan Kerbau yang Memacu Adrenalin!

Makepung: Tradisi Balapan Kerbau yang Memacu Adrenalin!

Kuliah di Bali di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), jangan hanya kuliah-pulang kuliah-pulang saja. Yuk, jelajahi setiap sudut tradisi dan budaya yang ada di Pulau Dewata ini. Karena ada banyak hal yang siap membuatmu terpukau dan bangga bisa berkuliah di Bali.

Pernahkah kamu mendengar tentang tradisi Makepung? Dikenal hingga mancanegara, inilah tradisi memacu adrenalin yang berasal dari Jembrana, Bali!

Apa itu Makepung?

Makepung

Makepung adalah tradisi balapan kerbau yang menjadi salah satu ikon kebudayaan Bali yang sangat unik sekaligus memacu adrenalin. Tradisi ini telah ada sejak jaman dahulu dan hingga kini masih terus dilestarikan, sehingga tradisi ini telah menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Makepung yang dikenal sebagai Lomba Pacu Kerbau Khas Jembrana, sejatinya adalah tradisi agraris sebagai salah satu bentuk penyeimbang keberadaan subak sebagai organisasi pengelolaan air. Dilansir dari Warisan Budaya Kemendikbud, kata Makepung berasal dari kata makepung-kepungan (bahasa Bali) artinya berkejar-kejaran.

Jadi Puncak Kegembiraan Pesta Rakyat di Jembrana

Makepung

Makepung menjadi puncak rangkaian pesta rakyat yang diselenggarakan di sebuah tempat yang disebut Arean Pakepungan. Selain itu, atraksi makepung juga merupakan puncak kegembiraan masyarakat agraris di Jembrana. Kerbau-kerbau yang telah dihias dengan dengan sedemikian rupa, seperti menggunakan kain warna-warni dan dikalungi gerondongan (gongseng besar) sehingga apabila kerbau tersebut berjalan menarik lampit maka akan kedengaran bunyi seperti alunan musik. Sebelum balapan dimulai, nuansa persaingan terasa kental di udara. Setiap pemilik kerbau yakin bahwa kerbaunya adalah yang tercepat.

Bekerja gotong royong, masing-masing ditarik oleh dua ekor kerbau yang ditunggangi oleh seorang joki atau penunggang yang duduk di atas lampit. Kerbau-kerbau itu berlari secepat mungkin di atas lintasan. Suara gerondongan yang bergema, sorakan penonton yang bergemuruh, dan semangat para penunggang membuat suasana semakin memanas. Tidak jarang terjadi insiden menegangkan di tengah balapan. Namun, para penunggang dan kerbau-kerbau tersebut tak kenal kata menyerah. Mereka segera bangkit dan kembali berlomba dengan semangat yang tak tergoyahkan.

Tradisi Makepung

Bagi masyarakat Jembrana, Makepung bukan sekadar balapan kerbau biasa. Tradisi ini memiliki makna yang dalam. Makepung dianggap sebagai bentuk rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa karena hasil panen yang melimpah. Mekepung juga menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan antarwarga dan menunjukkan kegigihan serta semangat pantang menyerah.

Melalui Mekepung, Bali juga berhasil memperoleh tempat istimewa di dunia pariwisata. Bukan hanya wisatawan lokal, tetapi juga wisatawan mancanegara yang penasaran dengan keunikan tradisi dan budaya Bali. Terpesona oleh semangat dan kekompakan masyarakat Bali dalam menjaga tradisi yang kaya akan makna.

HIMA-BD INSTIKI Gelar Sharing Session “Sosial Media Marketing”

HIMA-BD INSTIKI Gelar Sharing Session “Sosial Media Marketing”

Sabtu (08/07/2023), Himpunan Mahasiswa Program Studi Bisnis Digital Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (HIMA-BD INSTIKI) menggelar acara Sharing Session Sosial Media Marketing dengan topik “Mengoptimalkan Platform Populer untuk Meningkatkan Brand Awareness dan Penjualan” bertempat di Ruang 631 INSTIKI.

Dosen INSTIKI, Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, S.E., M.M menjadi pembicara dalam Sharing Session kali ini. Pembahasan mengenai pengoptimalan media sosial seperti TikTok, Instagram, dan yang lainnya dalam meningkatkan brand awareness dan penjualan secara berbayar maupun organik menjadi pembahasan menarik.

Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, S.E., M.M Menjadi Pembicara

“Pelanggan merupakan titik acuan penyusunan konsep bisnis,” jelas Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, S.E., M.M. Maka dari itu, ia menyampaikan kepada mahasiswa yang mengikuti Sharing Session agar memperhitungkan salah satu poin penting ketika ingin membangun bisnis adalah ‘pelanggan’.

Diharapkan melalui terselenggaranya kegiatan Sharing Session ini, mahasiswa INSTIKI mendapatkan wawasan terkini tentang sosial media marketing dalam membangun bisnis.

Penulis: UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI

Editor: Ni Made Padmawati

Sharing Session “Sosial Media Marketing”

Ciptakan Kampus Sehat, Dosen dan Staf INSTIKI Ikuti Medical Check Up!

Ciptakan Kampus Sehat, Dosen dan Staf INSTIKI Ikuti Medical Check Up!

Ciptakan kampus sehat, dosen dam staf Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) mengikuti Cek Kesehatan (Medical Check Up) pada Selasa (11/07/2023) bertempat di Ruang 210 INSTIKI-kampus teknologi terbaik di Bali dan Nusa Tenggara!

Medical check up ini merupakan langkah pemeriksaan guna memastikan kondisi kesehatan serta mengantisipasi gangguan kesehatan yang bisa berkembang menjadi penyakit serius. Pemeriksaan kesehatan sangat penting bagi setiap individu, tak terkecuali bagi dosen dan staf INSTIKI sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan pendidikan di kampus INSTIKI.

Direktur Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kependidikan INSTIKI, Putu Satria Udyana Putra, S.Sn., M.Sn menjelaskan bahwa medical check up ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan yang berfokus pada kadar gula, kolesterol, dan tekanan darah dari dosen dan staf INSTIKI.

Pelaksanaan medical check up dilakukan oleh UPTD Puskesmas I Dinas Kesehatan Kecamatan Denpasar Selatan. Serangkaian tes dilakukan mulai dari pengisian data Skrining Pelayanan Terpadu Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Umur 15-59 Tahun, pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. Setelah pelaksanaan tes tersebut, dilanjutkan dengan konsultasi dan pemberian saran kesehatan lebih lanjut oleh dokter.

Konsultasi dan Pemberian Saran Kesehatan Lebih Lanjut oleh Dokter

“Medical check up ini sangat bagus untuk evaluasi kesehatan diri sendiri. Minimal kita tahu kondisi tubuh kita saat ini seperti apa. Lalu, saya juga disarankan beberapa hal oleh dokternya mengenai kondisi kesehatan pribadi,” jelas salah satu peserta medical check up, I Gede Totok Suryawan, S.Kom., M.T.

Ia juga berhadap kegiatan medical check up seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan agar dosen dan staf INSTIKI dapat memonitor kesehatannya secara berkesinambungan. Terlepas dari itu, pencegahan juga menjadi hal yang penting. Ia berharap kegiatan seperti Sabtu Sehat dapat dijalankan kembali di kampus INSTIKI.

“Tenaga pendidik dan pendidikan INSTIKI sangat antusias untuk mengetahui cek kesehatannya sebagai refleksi diri gaya hidup berikutnya. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat diselenggarakan secara berkala dan terukur, karena bagaimanapun juga kesehatan sangat penting untuk menunjang performa dalam beraktivitas,” tutup Putu Satria Udyana Putra, S.Sn., M.Sn.