Mengenal Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Mengenal Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

SDGs sering kali dibahas dan menjadi istilah yang sering disebut dalam berbagai acara penting. Sebenarnya apa itu SDGs? Kali ini kita bahas bersama kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI).

Sustainable Development Goals atau disingkat SDGs, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah serangkaian tujuan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai panduan bagi seluruh negara anggota untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. SDGs disepakati oleh 190 negara dan disahkan melalui sidang umum PBB pada 25 Septermber 2015 di New York, Amerika Serikat. Agenda pembangunan global ini berlaku mulai dari tahun 2015 hingga 2030.

Tujuan SDGs mencakup berbagai aspek keberlanjutan, mulai dari ekonomi, sosial, hingga lingkungan. SDGs terdiri dari 17 tujuan, yaitu sebagai berikut:

  1. Tidak miskin: Mengakhiri kemiskinan dalam semua bentuk dan di semua tempat.
  2. Zero Hunger: Mengakhiri kelaparan untuk mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang baik, serta mendukung pertanian berkelanjutan.
  3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan: Memastikan kesehatan yang baik dan kesejahteraan untuk semua orang pada setiap usia.
  4. Pendidikan Berkualitas: Memastikan akses universal untuk pendidikan berkualitas yang setara dan inklusif serta meningkatkan kesempatan pendidikan seumur hidup untuk semua orang.
  5. Kesetaraan Gender: Mencapai kesetaraan gender dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang tanpa diskriminasi.
  6. Air Bersih dan Sanitasi: Menjamin akses yang memadai dan berkelanjutan terhadap air bersih dan sanitasi bagi semua orang.
  7. Energi Bersih dan Terjangkau: Memastikan akses terhadap energi yang bersih, terjangkau, dan dapat diandalkan bagi semua orang.
  8. Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta menciptakan pekerjaan layak dan produktif bagi semua orang.
  9. Industri, Inovasi, dan Infrastruktur: Mendorong pembangunan industri, inovasi, dan infrastruktur yang berkelanjutan dan inklusif.
  10. Pengurangan Ketidaksetaraan: Mengurangi ketidaksetaraan ekonomi, sosial, dan regional serta mempromosikan inklusi sosial dan ekonomi.
  11. Kota dan Masyarakat Berkelanjutan: Membuat kota serta permukiman manusia inklusif, aman, dan berkelanjutan.
  12. Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab: Mengelola konsumsi dan produksi secara berkelanjutan.
  13. Tindakan terhadap Perubahan Iklim: Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
  14. Kehidupan di Bawah Air: Melestarikan dan menggunakan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudera, dan ekosistem pesisir untuk pembangunan berkelanjutan.
  15. Kehidupan di Darat: Mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk penghijauan dan perlindungan ekosistem darat.
  16. Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Kuat: Memastikan perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang kuat, serta mengurangi ke kekerasan, korupsi, dan tindak kejahatan lainnya.
  17. Kemitraan untuk Tujuan: Meningkatkan kemitraan global dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Ke-17 tujuan SDGs di atas saling keterkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Untuk mencapai tujuan SDGs, dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama. SDGs ini menjadi komitmen global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang lebih baik lahi. Setiap negara, termasuk Indonesia, memiliki tanggung jawab untuk mencapai tujuan SDGs. Dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dalam setiap keputusan dan tindakan, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

Manfaatkan Barang Bekas, Dosen INSTIKI Ajak SMPN 1 Denpasar Praktek Hidroponik Sistem Wick

Manfaatkan Barang Bekas, Dosen INSTIKI Ajak SMPN 1 Denpasar Praktek Hidroponik Sistem Wick

Melalui program INSTIKI Social Engagement (ISE), tim dosen Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) mengajak guru dan siswa SMPN 1 Denpasar belajar mengenal melalui praktek cara bercocok tanam hidroponik dengan sistem wick. Kegiatan ini adalah salah satu kerjasama dari Dosen INSTIKI dan SMPN 1 Denpasar dalam pengembangan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bentuk implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah. Dalam kurikulum merdeka P5 menjadi salah kegiatan proyek yang dapat dipilih oleh sekolah berdasarkan potensi yang dimiliki sekolah masing-masing.

Manfaatkan Barang Bekas, Dosen INSTIKI Ajak SMPN 1 Denpasar Praktek Hidroponik Sistem Wick

Tim dosen yang terdiri dari I Wayan Dharma Suryawan, S.Kom., M.Cs. sebagai ketua pelaksana, yang dianggotai oleh Ni Wayan Suardiati Putri, S.Pd., M.Pd, Ni Made Lisma Martarini, S.Pd., M.Pd., Ni Nyoman Ayu J Sastaparamitha, S.S., M.Pd., dan Agus Ari Iswara, S.S., M.Hum., berhasil mengajak para siswa kelas 7 SMPN 1 Denpasar untuk mengolah botol bekas air mineral menjadi media tanam untuk tanaman kangkung. Kegiatan yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan dan praktek cara bertani kangkung serta membuat siswa menjadi lebih kreatif dan lebih cinta lingkungan yang dilaksanakan pada Selasa (18/10/2022) hingga Selasa (8/11/2022) lalu.

Para Siswa SMPN 1 Denpasar Praktek Hidroponik Menggunakan Media Tanam Botol Bekas

Kepala sekolah, I Wayan Murah, S.Pd., beserta guru-guru menyatakan bahwa dibutuhkan bantuan pengajar sekaligus praktisi yang mengerti dan berpengalaman tentang sistem hidroponik. Oleh karena itu, dibagikanlah solusi berupa penjelasan dan implementasi hidroponik dengan sistem wick yang memanfaatkan botol air meneral bekas. Sistem wick merupakan cara yang sederhana untuk pemula yang bercocok tanam hidroponik dan membuat para siswa sadar bahwa barang bekas dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang sangat berguna. Sebanyak 275 siswa kelas 7 antusias menyimak sosialisasi dan semangat mengikuti praktek penyemaian benin, pemindahan bibit, pemeliharaan, hingga proses panen.

Sejumlah 275 Siswa Mengikuti Sosialisasi Praktek Penyemaian Benin, Pemindahan Bibit, Pemeliharaan, hingga Proses Panen

 

Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar dalam Fotografi

Makin jago fotografi, yuk kita bahas salah satu eleman penting dalam bidang fotografi, ialah segitiga exposure. Tak hanya dapat diterapkan dalam kamera profesional saja, segitiga exposure juga dapat diaplikasikam untuk kamera handphone. Eittss, sebelum melangkah lebih jauh lagi, kita perlu tahu sebenarnya apa itu segitiga exposure?

Apa Itu Segitiga Exposure?

Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar dalam Fotografi (Sumber: djkn.kemenkeu.go.id)

The Exposure Triangle atau Segitiga Exposure adalah istilah yang menjelaskan tiga elemen dasar untuk exposure fotografi. Ketiga elemen tersebut adalah aperture, shutter speed dan ISO. Meski terkesan teknis banget, tetapi ini sangat mudah untuk dipahami. Ketiga elemen ini saling berkaitan satu sama lain dalam proses masuknya paparan cahaya/sinar ke dalam kamera, sebelum mencapai sensor gambar (proses ini disebut Exposure). Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen exposure akan berdampak pada perubahan elemen lainnya, sehingga tidak bisa hanya mengatur satu elemen saja, namun perlu melibatkan elemen lain dalam membentuk exposure. Sekarang, yuk kita bahas ketiga elemen ini!

Aperture

Aperture adalah diafragma yang berupa lubang yang terdapat di dalam lensa, tempat cahaya masuk ke dalam bodi kamera (sensor). Semakin besar lubang aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Jika bukaan aperture sangat kecil, kedalaman area fokus akan besar atau luas, sedangkan jika bukaan aperture besar, kedalaman area focus akan kecil atau sempit. Dalam fotografi, aperture biasanya direpresentasikan dengan huruf “F” atau juga dikenal sebagai “rasio fokus”.

Contoh f-number adalah: f / 1.4, f / 2.0, f / 2.8, f / 4.0, f / 5.6, f / 8.0.
Setiap f-number mewakili “STOP” cahaya.

Shutter Speed

Shutter speed adalah pengaturan durasi jeda jendela sensor yang terbuka saat menerima paparan cahaya lalu kembali menutup. Shutter speed yang terbuka lebih lama bakal menerima intensitas cahaya lebih tinggi masuk ke dalam film atau sensor, lalu hasilnya berupa foto yang lebih terang.

Ukuran shutter speed memakai satuan “S” yaitu second atau detik serta dinyatakan dengan 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s berarti jendela sensor makin cepat membuka lalu kembali menutup. Sedangkan, shutter 1/2s berarti jendela shutter semakin lama menerima paparan cahaya.

ISO

ISO adalah pengaturan tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Nilai ISO yang semakin rendah akan menghasilkan foto yang semakin gelap. Sebaliknya, nilai ISO yang semakin tinggi akan menghasilkan foto yang lebih terang.

Umumnya, ukuran ISO yaitu ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800, dan kelipatannya tergantung pada spesifikasi kamera. Makin banyak cahaya yang tersedia, maka nilai ISO perlu diturunkan, sedangkan jika cahaya minim atau dalam kondisi gelap maka ISO perlu dinaikkan. Menaikkan nilai ISO ini bisa membuat shutter speed jadi lebih cepat namun tidak mengubah aperture.

Nah, itulah sekilas tentang segitiga exposure di dalam fotografi. Kamu pengen belajar dunia fotografi lebih dalam lagi? Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki program studi S1 Desain Komunikasi Visual. Pelajari seluk-beluk New Media Technology; Enterprice Based on Creative Industry; Design Aesthetic; Visual Communication; Cultural Value, Heritage, and Tourism; dan Design Science melalui program studi ini.

Wirausaha Muda Berprestasi! Mahasiswa INSTIKI Lolos Hibah Nasional Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022

Tim Mahasiswa INSTIKI ‘Topi Kain Tenun OverHead’ (dari kiri ke kanan: I Nyoman Bagus Yoga Kepakisan, I Kadek Bagus Surya Sewana Putra, Cokorda Agung Raditya Putra, dan Antonius Mariano Agung Mayosphildin)

Dua kelompok mahasiswa/i Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berhasil lolos menjadi penerima pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2022 yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek RI. Kamis (14/07/2022), menjadi hari penetapan penerima hibah P2MW ini kepada manajemen perguruan tinggi dan kelompok usaha mahasiswa terpilih se-Indonesia.

P2MW ini bertujuan untuk mendorong dan mencetak mahasiswa/i untuk kreatif berwirausaha serta meningkatkan program kewirausahaan di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.

Semakin berprestasi dan siap menjadi wirausaha muda sukses, kelompok mahasiswa/i INSTIKI yakni R. Herdito Kusuma Pradipta, I Komang Agus Darmadi, dan Ni Komang Gebi Meiliawati dengan usahanya bernama ‘Vinest’, serta kelompok mahasiswa dengan usaha bernama ‘Topi Kain Tenun OverHead’ beranggotakan Antonius Mariano Agung Mayosphildin, Cokorda Agung Raditya Putra, I Kadek Bagus Surya Sewana Putra, dan I Nyoman Bagus Yoga Kepakisan berhasil lolos P2MW 2022.

Salah satu mahasiswa yang berhasil lolos P2MW 2022, Antonius Mariano Agung Mayosphildin menceritakan awal mula usaha Topi Kain Tenun OverHead terbentuk. “Di era modern seperti saat ini, Kain Tenun tradisional sudah mulai ditinggalkan karena ketinggalan jaman dan kurang trendi. Oleh karena itu, saya dan teman-teman saya-pun berinisiatif untuk membuat produk berupa sebuah topi dengan motif Kain Tenun tradisional. Dengan produk tersebut kami berharap dapat membantu melestarikan Kain Tenun lokal sehingga tidak tergerus oleh perubahan jaman, serta dapat membantu menyejahterakan para pengrajin Kain Tenun.”

Tim Mahasiswa INSTIKI ‘Vinest’ (dari kiri ke kanan: I Komang Agus Darmadi, Ni Komang Gebi Meiliawati, dan R. Herdito Kusuma Pradipta)

Selain itu, R. Herdito Kusuma Pradipta, mahasiswa INSTIKI yang berhasil lolos P2MW 2022 juga menceritakan bahwa atas kecintaannya dan tim terhadap dunia fashion membuat mereka mengembangkan brand yang bernama Vinest yang telah dirintis sejak Januari 2019.

“Gak nyangka bisa lolos sampai mendapatkan pendanaan, perasaannya sangat senang karena bisa mengembangkan usaha kami lebih baik lagi kedepannya.”

Ia juga sangat berterima kasih kepada Inkubator Bisnis (INBIS) INSTIKI yang telah membantu Vinest hingga bisa meraih pendanaan dari Kemendikbudristek. “INBIS INSTIKI sangat membantu sekali dalam membimbing kami hingga proposal P2MW kami lolos pendanaan,” lanjutnya.

Suksesnya kedua kelompok mahasiswa INSTIKI ini, tak lepas dari peran INBIS INSTIKI, yakni sebuah layanan pendampingan startup berbasis teknologi, mulai dari infrastruktur, coaching, mentoring, akses pendanaan, dan pengembangan jejaring yang berada di lingkungan INSTIKI, kampus swasta terbaik di Bali!

Kuliah di Bali di INSTIKI seru banget, kamu akan difasilitasi layanan lengkap untuk mengasah kreatifitasmu dalam mengembangkan sebuah bisnis hingga startup! Gimana, sudah siap jadi wirausaha muda yang sukses? Yuk kuliah di INSTIKI, kampus IT terbaik di Bali!