Author: Admin

Pada Sabtu (27/05/2023), civitas Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan sebuah acara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa untuk memberikan Pelatihan Social Media Maintenance kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kota Denpasar. Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai IKM yang tersebar di Denpasar. Hal ini mencerminkan antusiasme mereka dalam meningkatkan kompetensi dalam mengelola media sosial.

Materi pelatihan disampaikan oleh dua dosen di INSTIKI, yaitu I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn., ACP atau yang akrab disapa Pak Wen, membawakan materi tentang fotografi produk, copywriting, dan desain iklan media sosial. Sedangkan, Luh Putu Rara Ayu Ratnaningrum, S.E., M.M, memberikan materi mengenai Social Media Marketing, yang menambah keberagaman informasi yang disampaikan kepada peserta. Acara ini disusun dalam serangkaian sesi yang informatif dan interaktif sehingga memberikan kesempatan kepada peserta untuk terlibat langsung dalam pembelajaran, salah satunya saat sesi materi photo produk, peserta mencoba untuk mempraktikan secara langsung proses untuk membuat photo produk menggunakan kamera pada smartphone serta mini studio box.

I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn., ACP, yang juga merupakan Koordinator Program Studi Desain Komunikasi Visual INSTIKI, menjelaskan pentingnya penguasaan media sosial maintenance dalam memasarkan produk atau jasa. Pak Wen menyampaikan, “Melalui pelatihan ini, kami berharap para pelaku IKM dapat mengoptimalkan potensi pemasaran online mereka untuk meningkatkan daya saing bisnis di era modern saat ini.” Pemaparan ini memberikan landasan yang kuat bagi peserta untuk memahami mengelola media sosial dengan baik.

Selain melibatkan dosen, kegiatan ini juga mengikutsertakan beberapa mahasiswa dari program studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Partisipasi mereka bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan masyarakat setelah lulus nanti, dengan memberikan bekal pengetahuan yang relevan kepada mereka.

Pada sesi pelatihan, para peserta diberikan wawasan mendalam tentang strategi pemasaran yang efektif melalui platform online yaitu media sosial. Kombinasi antara teori dan praktik menjadi kunci dalam memastikan peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dengan lebih baik.

Para peserta yang mayoritas merupakan pemilik usaha kecil dan menengah, merespons kegiatan ini dengan hangat. Salah seorang peserta menyatakan, “Saya sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Saya yakin pengetahuan yang saya peroleh hari ini akan membantu saya dalam meningkatkan pemasaran produk yang saya kembangkan saat ini.”

Acara berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme, menandai kesuksesan kolaborasi antara dosen, mahasiswa, dan para peserta. Harapannya adalah bahwa setiap peserta dapat mengaplikasikan pengetahuan yang mereka peroleh dalam meningkatkan eksistensi bisnis mereka pada zaman modern saat ini, dimana media sosial memainkan peran penting dalam pemasaran dan promosi produk baik jasa maupun barang.

Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berkolaborasi bersama HiDimas menggelar Kuliah Tamu yang bertajuk “Are You the Next Designpreneur?” pada Rabu (24/04/2024) bertempat di Aula INSTIKI. Melalui acara ini, turut diresmikan kerja sama antara kedua belah pihak, yakni INSTIKI dan HiDimas.

HiDimas sendiri merupakan marketplace desain grafis dan aset digital kreatif di Indonesia yang memberdayakan desainer untuk menjadi wirausaha. Pada kesempatan ini, hadir langsung Faiby Jauw Kartadinata yang merupakan Founder & CEO dari HiDimas menjadi keynote speaker. Memiliki segudang pengalaman di bidang kreatif, entrepreneur, dan business leader, Faiby Jauw Kartadinata membagikan pengalaman serta pengetahuannya dalam acara Kuliah Tamu ini kepada mahasiswa INSTIKI.

Acara Kuliah Tamu diawali dengan sambutan dari Dr. I Ketut Sutarwiyasa, S.Sn., M.Si selaku Dekan Fakultas Bisnis dan Desain Kreatif INSTIKI, dilanjutkan dengan penandatangan kerja sama secara resmi antara INSTIKI bersama dengan HiDimas. Melalui kerja sama ini, memberikan kesempatan potensial untuk mewadahi mahasiswa INSTIKI dalam mengembangkan minat dan bakat pada desain grafis dan aset digital kreatif sehingga dapat menjangkau ribuan pelanggan potensial. Tujuannya yakni menyiapkan mahasiswa INSTIKI untuk dapat menjadi “The Next Designpreneur.”

Acara dilanjutkan dengan pemaparan materi “Are You the Next Designpreneur?” oleh Faiby Jauw Kartadinata. Ragam informasi disampaikannya mengenai dunia industri kreatif di Indonesia, bagaimana potensi berkarir sebagai designpreneur, kendala, hingga solusi dalam bidang ini.

Dr. I Ketut Sutarwiyasa, S.Sn., M.Si menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran tim dari HiDimas di kampus INSTIKI – kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. Beliau berharap kerja sama yang terjalin bersama dengan HiDimas ini tidak berhenti di sini saja, diharapkan kedepannya dapat bersama-sama berkolaborasi dalam bentuk yang lain. –(PDM)

LinkedIn baru-baru ini mengumumkan daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia. Daftar ini merangkum 15 perusahaan teratas sebagai tempat kerja alias perusahaan terbaik untuk mengembangkan karier di Indonesia.

Daftar Top Companies 2024 ini disusun berdasarkan berbagai aspek kemajuan karier seperti peluang untuk karyawan dipromosikan, penambahan keahlian baru, dan sebagainya. Inilah 15 #LinkedInTopCompanies di Indonesia!

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri adalah bank BUMN dengan aset terbesar di Indonesia yang menyediakan produk dan jasa keuangan bagi masyarakat seperti tabungan, deposito, pinjaman, investasi & asuransi, e-banking, dan lainnya.

2. Telkom Indonesia

Telkom Indonesia merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di sektor layanan teknologi informasi dan komunikasi, serta jaringan telekomunikasi di Indonesia.

3. Bank Tabungan Negara (BTN)

Bank Bank Tabungan Negara (BTN) merupakan perusahaan BUMN yang bergerak di bidang jasa keuangan dan perbankan, terutama pembiayaan sektor perumahan bagi masyarakat melalui program KPR.

4. eFishery

Startup eFishery adalah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi budidaya perikanan dengan berbagai produk dan layanan seperti pembelian pakan, akses penjualan hasil panen, dan pendanaan.

5. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah bank BUMN yang memberikan layanan perbankan bagi masyarakat di segmen mikro, kecil, dan menengah. Produk-produknya mencakup penawaran pinjaman, simpanan, investasi, dan pembayaran.

6. Reckitt

Reckitt adalah perusahaan multinasional yang memproduksi berbagai barang konsumen seperti produk rumah tangga, kesehatan, dan nutrisi.

7. Procter & Gamble

Procter & Gamble memproduksi barang keperluan sehari-hari seperti produk perawatan pribadi, bahan pembersih, produk kecantikan, makanan hewan peliharaan, dan produk rumah tangga lainnya.

8. Djarum

Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Melalui anak usaha Djarum Group, perusahaan ini juga mengembangkan bisnisnya di sektor lain seperti perbankan, perkebunan, dan elektronik serta terlibat aktif dalam dunia olahraga.

9. Philip Morris International

Perusahaan ini memulai kegiatan bisnis di Indonesia pada bulan April 1984, dengan memproduksi dan mendistribusikan produk-produk di bawah lisensi. PT PMI memulai kegiatan produski sendiri di Bekasi, Jawa Barat, sejak Mei 2006.

10. The Coca Cola Company

The Coca-Cola Company adalah perusahaan multinasional yang memproduksi minuman dalam kemasan, khususnya minuman berkarbonasi dengan produk populernya Coca Cola, Fanta, dan Sprite.

11. Infineon Technologies

Infineon Technologies bergerak di bidang teknologi semikonduktor. Perusahaan ini mengembangkan produk-produk seperti sensor, chip mikrokontroler, dan perangkat daya yang mendukung berbagai sektor termasuk industri, keamanan, otomotif, dan energi.

12. ExxonMobil

ExxonMobil adalah perusahaan minyak dan gas multinasional yang bergerak di berbagai segmen industri seperti eksplorasi, produksi, pengolahan, dan distribusi minyak dan gas alam.

13. Nestlé

Nestlé adalah perusahaan makanan dan minuman multinasional yang memproduksi beragam produk seperti makanan bayi, minuman, cokelat, susu, kopi, sereal, makanan kesehatan, dan makanan hewan peliharaan.

14. Alphabet Inc.

Alphabet adalah perusahaan induk dari Google. Perusahaan ini juga menaungi beberapa anak perusahaan dan proyek-proyek dalam berbagai bidang, termasuk penelitian kecerdasan buatan, teknologi kesehatan, dan kendaraan otonom.

15. Kino Indonesia

Kino Indonesia bergerak di bidang produk konsumen, khususnya produk-produk perawatan pribadi, makanan, minuman, kesehatan, dan farmasi.

Itulah perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar Top Companies 2024 edisi ketiga oleh LinkedIn. Civitas INSTIKI-kampus bisnis terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, kamu tertarik kerja di mana nih?

Yuk, awali karirmu dengan memperkuat hard skill dan soft skill dengan berkuliah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional! Jadi, sudah siap berkuliah di Bali di INSTIKI?

Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi salah satu karya penting dari salah seorang pahlawan nasional Indonesia, yaitu Raden Ajeng Kartini. Karya ini berisi kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini kepada sahabat-sahabatnya di Belanda, terutama kepada sahabat karibnya, Stella Zeehandelaar. Dalam surat-surat tersebut, Kartini menuangkan pemikiran-pemikiran serta impiannya bagi kaum perempuan di masa itu.

Surat-surat tersebut dibukukan menjadi sebuah buku yang berjudul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya” atau yang juga biasa dikenal dengan Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku tersebut mulanya berbahasa Belanda. Namun, pada tahun 1922 dan 1939, buku yang disusun dari kumpulan surat Kartini ini dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia. Seiring berjalannya waktu, Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi salah satu karya sastra yang paling berpengaruh dalam sejarah pergerakan emansipasi wanita di Indonesia.

Kartini, seorang perempuan Jawa dari keluarga bangsawan di Jepara, telah menunjukkan semangat dan keberaniannya dalam mengekspresikan aspirasi dan pemikirannya melalui tulisan. Meskipun terlahir di masa yang penuh dengan keterbatasan bagi perempuan, Kartini tetap berjuang untuk memberikan hak pendidikan yang setara bagi kaum perempuan.

Habis Gelap Terbitlah Terang menjadi jendela yang membuka pandangan terhadap kondisi sosial dan budaya pada masa itu. Dalam karya ini, Kartini mengeksplorasi  berbagai masalah yang dihadapi oleh perempuan Jawa, termasuk keterbatasan akses terhadap pendidikan dan kesempatan untuk berkembang. Melalui surat-suratnya, Kartini menyuarakan keinginannya untuk melawan norma-norma sosial yang membatasi perempuan serta mengadvokasi hak-hak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Salah satu aspek menarik dari Habis Gelap Terbitlah Terang adalah keberanian Kartini untuk berbicara tentang isu-isu yang dianggap tabu pada masanya. Kartini tidak hanya membahas tentang pendidikan, tetapi juga tentang pernikahan dini, poligami, dan peran perempuan dalam masyarakat. Karya ini menjadi bukti betapa Kartini memiliki visi yang jauh ke depan dalam upayanya untuk memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.

Karya ini tidak hanya menjadi sumber inspirasi bagi kaum perempuan, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kartini dengan tulus menuliskan pengalaman dan pemikirannya dalam surat-suratnya, sehingga memberikan wawasan yang berharga tentang kondisi sosial dan budaya pada masa itu.

Habis Gelap Terbitlah Terang tidak hanya menjadi kisah perjuangan seorang Kartini, tetapi juga merupakan cerminan dari semangat perubahan dan keadilan sosial. Karya ini mengingatkan kita akan pentingnya terus berjuang untuk kesetaraan dan keadilan bagi semua, tanpa memandang jenis kelamin atau latar belakang sosial. Selamat Memperingati Hari Kartini! –(PDM)

Sumber:

Habis Gelap Terbitlah Terang Karya RA Kartini
"Habis Gelap Terbitlah Terang", Karya Kartini Yang Menginspirasi Emansipasi Wanita melalui itjen.kemdikbud.go.id
Mengenal Habis Gelap Terbitlah Terang yang Disusun RA. Kartini melalui kumparan.com

Dalam era modern di mana teknologi terus berkembang pesat, banyak istilah baru yang muncul dalam dunia kerja, salah satunya adalah remote working dan work from home (WFH). Meskipun keduanya sering disamakan, sebenarnya terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara keduanya. Apa itu? Yuk kita simak bersama kampus bisnis terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI)!

Remote Working

Remote working adalah sebuah konsep di mana seorang pekerja dapat bekerja dari jarak jauh, bukan dari kantor fisik perusahaan. Dalam remote working, pekerja memiliki fleksibilitas untuk bekerja dari mana pun mereka inginkan, selama terdapat koneksi internet yang stabil. Mereka tidak terikat pada lokasi tertentu dan dapat bekerja dari rumah, kafe, perpustakaan, atau bahkan saat bepergian.

Salah satu karakteristik utama dari remote working adalah fleksibilitas waktu dan lokasi. Para pekerja dapat mengatur jadwal kerja mereka sendiri dan bekerja pada waktu yang paling nyaman bagi mereka. Selain itu, remote working juga memungkinkan para pekerja untuk mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan lebih baik, karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu dan tenaga untuk perjalanan ke kantor.

WFH (Work from Home)

Di sisi lain, WFH atau work from home merujuk secara khusus pada situasi di mana seorang pekerja bekerja dari rumah mereka sendiri. Dalam konteks WFH, pekerja masih terikat pada jam kerja yang sama seperti di kantor, namun mereka melakukan pekerjaan tersebut dari rumah.

Meskipun WFH memungkinkan para pekerja untuk menghemat waktu dan tenaga yang sebelumnya dihabiskan untuk perjalanan, serta menawarkan lingkungan kerja yang lebih nyaman, namun mereka tetap terikat pada aturan dan kebijakan perusahaan terkait jam kerja dan produktivitas.

Meskipun sering disamakan, remote working dan WFH sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam hal fleksibilitas waktu dan lokasi. Remote working memberikan kebebasan yang lebih besar bagi para pekerja untuk bekerja dari mana pun mereka inginkan, sementara WFH merujuk secara khusus pada situasi di mana pekerja bekerja dari rumah. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan tersebut agar tidak salah kaprah dalam menerapkannya dalam lingkungan kerja.

Untuk dapat berkarir menjadi remote worker ataupun buat kamu yang pengen kerja dari rumah alias WFH, penting untuk memiliki kombinasi hard skill dan soft skill yang kuat agar dapat mencapai tujuan karier impianmu.

Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan berkuliah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. INSTIKI telah terakreditasi secara nasional dan tersertifikasi secara internasional, menawarkan empat jurusan unggulan, yaitu Rekayasa Sistem Komputer, Teknik Informatika, Desain Komunikasi Visual, dan Bisnis Digital. Dengan memilih INSTIKI sebagai tempat untuk menempa skill, kamu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam karier. –(PDM)

Di era teknologi yang terus berkembang ini, konsep remote working atau bekerja dari jarak jauh menjadi semakin populer di seluruh dunia. Dari banyaknya kelebihan yang dimiliki remote working, ternyata remote working juga memiliki sejumlah kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari remote working!

Kelebihan

• Fleksibilitas Waktu dan Lokasi: Salah satu keuntungan utama dari remote working adalah fleksibilitas waktu dan lokasi. Para pekerja dapat mengatur jadwal kerja mereka sendiri dan bekerja dari mana pun yang mereka inginkan, asalkan terdapat koneksi internet. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur waktu kerja yang lebih sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan pribadi mereka.
• Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi: Remote working memungkinkan para pekerja untuk lebih mudah mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka dapat menghemat waktu yang sebelumnya dihabiskan untuk perjalanan ke kantor, dan dapat menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga atau melakukan aktivitas yang disukai.
• Peningkatan Produktivitas: Bagi beberapa orang, lingkungan kerja yang tenang dan bebas gangguan di rumah dapat meningkatkan produktivitas. Tanpa adanya gangguan dari banyak hal jika dibandingkan dengan bekerja di kantor, pekerja dapat fokus pada tugas-tugas mereka dengan lebih baik.
• Penghematan Biaya: Remote working dapat menghemat biaya bagi kedua belah pihak, baik bagi pekerja maupun perusahaan. Para pekerja dapat mengurangi pengeluaran untuk transportasi, makan siang di luar, dan masih banyak lagi, sementara perusahaan dapat menghemat biaya sewa dan pemeliharaan kantor.

Kekurangan

• Kurangnya Interaksi Sosial: Salah satu kekurangan utama dari remote working adalah kurangnya interaksi sosial dengan rekan kerja dan atasan. Hal ini dapat menyebabkan rasa kesepian dan isolasi bagi beberapa orang, serta mengurangi peluang untuk berkolaborasi dan berbagi ide.
• Keterbatasan Akses dan Teknologi: Remote working membutuhkan akses yang stabil dan cepat ke internet serta teknologi yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Bagi mereka yang tinggal di daerah dengan koneksi internet yang buruk atau terbatas, atau tidak memiliki akses ke perangkat yang diperlukan, remote working dapat menjadi tantangan.
• Kurangnya Pengawasan dan Akuntabilitas: Tanpa adanya pengawasan langsung dari atasan atau rekan kerja, beberapa pekerja mungkin mengalami kesulitan dalam menjaga disiplin dan akuntabilitas terhadap pekerjaan mereka. Ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
• Kesulitan Memisahkan Antar Kehidupan Pribadi dan Kerja: Meskipun remote working menawarkan fleksibilitas yang besar, bagi sebagian orang, ini juga dapat menyebabkan kesulitan memisahkan antara kehidupan pribadi dan kerja. Tanpa batasan yang jelas antara ruang kerja dan ruang pribadi.
• Tantangan dalam Kolaborasi dan Komunikasi: Kolaborasi dan komunikasi antara tim dapat menjadi lebih sulit dalam lingkungan remote working. Ketika tidak berada di ruang fisik yang sama, membangun hubungan tim yang kuat dan berkomunikasi secara efektif dapat menjadi tantangan bagi beberapa orang.

Itulah kelebihan dan kekurangan dari remote working. Bagaimana civitas INSTIKI, kamu lebih tertarik untuk remote working, work from home, atau work from office aja nih?

Semua punya kelebihan dan kekurangnnya masing-masing. Namun, ketiganya sama-sama perlu persiapan untuk meraih karier dalam pekerjaan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk memiliki kombinasi hard skill dan soft skill yang kuat agar dapat mencapai tujuan karier. Salah satu cara terbaik untuk mempersiapkan diri adalah dengan berkuliah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara.

INSTIKI telah terakreditasi secara nasional dan tersertifikasi secara internasional, menawarkan empat jurusan unggulan, yaitu Rekayasa Sistem Komputer, Teknik Informatika, Desain Komunikasi Visual, dan Bisnis Digital. Dengan memilih INSTIKI sebagai tempat untuk menempa skill, kamu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk sukses dalam karier.

Karya dosen Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) tampil dalam Pameran Nasional yang bertajuk “Beyond Reflection” yang digelar di Atrium Universitas Trilogi pada Senin (04/03/2024) sampai dengan Jumat (08/03/2024).

Pameran Nasional “Beyond Reflection” digelar oleh Fakulas Sains, Teknologi, dan Desain (FSTD) Universitas Trilogi dengan diikuti oleh penggiat desain dan seni yang tersebar dari perguruan tinggi di Indonesia. Tema “Beyond Reflection” ini pun menjadi sebuah respons terhadap tantangan dalam pembelajaran desain, di mana seringkali para pembelajar mengalami krisis identitas, terutama dalam membedakan peran sebagai desainer grafis, seniman grafis, atau pengrajin grafis. Pameran ini menjadi wadah representatif untuk memperlihatkan proses pencarian identitas tersebut melalui karya-karya estetis yang dipamerkan.

Melalui tema tersebut Dosen INSTIKI, Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds turut diundang untuk menampilkan karya terbaik dalam Pameran Nasional ini. Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds atau yang akrab disapa Pak Made menampilkan karyanya yang berjudul “Parallel Self Reflection”. Sebuah karya captivating digital painting yang membagi kanvas menjadi tiga panel, masing-masing menampilkan visualisasi unik refleksi diri di bawah pengaruh alam semesta.

“Panel tengah berfungsi sebagai titik fokus, di mana pandangan audiens ditarik ke dalam dunia introspeksi yang halus. Di sini, sang protagonis digambarkan dalam momen kontemplasi mendalam, dikelilingi oleh lanskap nyata yang mencerminkan cara kerja batin mereka. Interaksi antara cahaya dan bayangan menonjolkan kompleksitas pikiran dan emosi mereka. Sehingga mengundang audiens untuk menggali kedalaman kesadaran diri mereka sendiri,” jelas Pak Made.

Pak Made juga menjelaskan bahwa di panel kiri bermaknakan perjalanan penemuan jati diri dengan semangat petualang yang ditunjukkan oleh tokoh protagonis yang tampil di sini. Sementara pada panel kanan menampilkan gambaran sekilas tentang alam semesta yang lebih gelap dan introspektif. Pada panel kanan ini mengajak audiens untuk menghadapi bayangan dalam diri mereka dan memulai perjalanan eksplorasi dan penerimaan diri.

“Karya “Parallel Self Reflection” ini bukan hanya sebuah karya static artwork tetapi sebuah eksplorasi dinamis dari sifat kesadaran diri. Melalui komposisi inovatif serta bernuansa tersebut, karya ini menantang audiens untuk mengeksplorasi kedalaman kesadaran diri mereka dan merangkul kompleksitas dunia batin,” lanjut Pak Made.

Besar harapan, melalui karya dari dosen INSTIKI – kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara ini dapat menginspirasi para penggiat desain dan seni di Indonesia dalam menemukan identitas diri serta dapat menjadi inspirasi dalam pembelajaran desain dan seni. –(PDM)

Sebuah inisiatif untuk menciptakan terobosan bagi siswa sekolah dasar di era digital saat ini, SDN 2 Kenderan, Tegallalang, Gianyar bekerja sama dengan Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan Pelatihan Kreatif dengan mengajarkan seni digital kepada para siswa. Pelatihan ini diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan para siswa kepada teknik dasar menggambar menggunakan smartphone, jenis aplikasi, dan membuka wawasan mereka terhadap seni digital, serta merangsang kreativitas mereka pada era digital saat ini.

Pelatihan Kreatif yang dilaksanakan pada 28 Agustus 2023 ini dilaksanakan oleh dua orang dosen INSTIKI, yaitu I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn., ACP selaku Koordinator Program Studi Desain Komunikasi Visual INSTIKI dan didampingi oleh I Wayan Adi Putra Yasa, S.Kom., M.Sn. Selain melibatkan dua dosen INSTIKI, kegiatan pelatihan ini juga melibatkan tiga mahasiswa INSTIKI dari program studi DKV, yaitu Ni Wayan Yuni Febriani Dewi, Kadek Gayatri Putri Widya Dewi, dan Yogi Putra Winatha.

I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn., ACP sebagai koordinator kegiatan ini menyampaikan harapannya, “kami berharap melalui pelatihan ini, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan seni digital mereka sejak dini. Dengan kemajuan teknologi, penting bagi generasi muda untuk memiliki pemahaman yang baik tentang penggunaan perangkat digital salah satunya smartphone agar bisa dimanfaatkan dengan baik.”

Dengan antusiasme yang tinggi, para siswa SDN 2 Kenderan, Tegallalang, Gianyar dapat mempelajari berbagai teknik menggambar menggunakan smartphone. Para siswa belajar membuat sketsa, mewarnai, serta menambahkan berbagai efek visual dengan bantuan aplikasi yang disediakan.

Kepala Sekolah SDN 2 Kenderan, I Dewa Made Oka, S.Pd menyatakan apresiasi atas kerja sama antara SDN 2 Kenderan dan INSTIKI dalam penyelenggaraan kegiatan yang bernilai pendidikan ini.

“Kami berharap bahwa melalui pelatihan ini, anak-anak dapat melihat potensi dan peluang di bidang seni digital, serta memperluas wawasan mereka dalam dunia kreatif,” ujarnya.

Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru bagi anak-anak, tetapi juga membuka jendela kesempatan untuk eksplorasi dan pengembangan bakat mereka di bidang seni digital. Diharapkan kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan untuk mendukung perkembangan kreativitas generasi muda di masa depan.