Category: Tak Berkategori

Di berbagai belahan dunia, masyarakatnya memiliki cara unik dalam mengekspresikan rasa syukur dan kebahagiaan. Seperti halnya di Bali, tepatnya di Banjar Panti Timrah, Desa Paksebali, Kabupaten Klungkung. Desa ini memiliki tradisi perang jempana yang sangat unik untuk mengungkapkan kebahagiaan.

Perang Jempana: Tradisi Kebahagiaan Khas Banjar Panti Timrah

Tradisi perang jempana memiliki sejumlah sebutan namun dengan makna yang sama, seperti Dewa Masraman oleh masyarakat setempat dan Battle of Palanquins oleh wisatawan mancanegara. Pelaksanaannya menjadi upaya pelestarian budaya masyarakat oleh Banjar Panti Timrah. Tradisi ini dijalankan secara setiap 210 hari sekali, bersamaan dengan Hari Raya Kuningan.

Asal Usul dan Makna Tradisi

Tradisi ini bermula dari adanya sekitar 18 kepala keluarga yang berasal dari Desa Adat Timbrah di Karangasem. Saat itu, mereka melakukan perjalanan menuju ke daerah perbatasan antara Karangasem dengan Klungkung. Raja Klungkung kemudian menerima kedatangan rombongan tersebut dan memperbolehkan mereka tinggal di Desa Paksebali. Selanjutnya, rombongan itu menetap dan mendirikan Banjar Panti Timbrah di Desa Paksebali.

Selama di desa tersebut, mereka meneruskan tradisi Perang Jempana yang sebelumnya dilaksanakan secara rutin di Desa Adat Timbrah. Alhasil tradisi ini terus lestari di Desa Paksebali sampai sekarang.

Pelaksanaan tradisi ini merupakan wujud kebahagiaan yang dirasakan oleh warga Banjar Panti Timbrah. Kamu tidak akan mendapati pelaksanaan tradisi ini di tempat lain. Apalagi, tradisi perang jempana juga menjadi tradisi sebagai wujud rasa terima kasih karena telah diterima dan mendapatkan tempat di Desa Paksebali.

Selama pelaksanaan tradisi ini, masyarakat akan mengusung jempana atau joli yang merupakan tempat atau linggih Ida Sesuhunan. Satu jempana diusung oleh dua orang pemuda. Tujuh jempana dibawa ke sungai untuk melakukan penyucian, baik untuk masyarakat maupun lingkungan setempat. Setelah tiba di jaba tengah Pura Panti Timbrah, jempana tersebut akan disambut oleh Tari Baris yang memegang keris. Jempana-jempana ini kemudian diarak, seolah-olah seperti terjadi peperangan di area tersebut. Tradisi ini merupakan simbol ungkapan kebahagiaan masyarakat dan ucapan rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta para Dewata.

Itulah tradisi perang jempana di Desa Paksebali. Cari tahu tradisi unik dan wawasan informatif lainnya hanya di INSTIKI – kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali! –(PDM)

Sumber:

Kintamani.id
Bali.idn.times.com

Ciptakan inovasi solutif di bidang hukum, mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berhasil meraih dana inkubasi Capstone Project Bangkit Tahun 2023 sejumlah Rp 140 Juta dari Ditjen Diktiristek RI dan Google Indonesia!

Febry Hariri, mahasiswa INSTIKI dari jurusan Teknik Informatika berhasil mencatat prestasi membanggakan bersama dengan timnya dalam program Bangkit 2023. Bangkit adalah program persiapan karir untuk menjadi talenta digital Indonesia berkelas dunia yang didukung penuh oleh Google, GoTo, Traveloka, dan Ditjen Diktiristek RI.

Melalui program tersebut, Febry Hariri bersama tim yang tergabung dalam Nakama Team membuat karya proyek akhir bernama “Link D Law”. Karya proyek akhir ini berhasil terpilih sebagai Product-Based Capstone Project Terbaik yang mendapatkan pendanaan inkubasi sebesar Rp 140 juta serta terpilih jadi Top 10 Teams at Bangkit Capstone Project.

Nakama Team sendiri beranggotakan Febry Hariri (INSTIKI), Alfian Dwi Nugraha (Universitas Negeri Surabaya), Bayu Al Ikhlas Swari (Universitas Negeri Surabaya), Rasid (Universitas Negeri Surabaya), Firsta Rahmania Sucahyo (Universitas Islam Balitar), Muhammad Iqbal Raihan (Universitas Islam Balitar), dan Abdullah Hikmatyar Priandika (Universitas Darussalam Gontor).

Nakama Team melalui karyanya Link D Law, berhasil menciptakan inovasi solutif pada bidang hukum di Indonesia. “Link D Law adalah aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bertujuan membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi dan wawasan terkait hukum Indonesia. Selain itu, aplikasi ini juga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bantuan hukum dengan menyediakan fitur AI untuk menemukan pasal yang sesuai dengan permasalahan hukum, konsultasi langsung dengan pengacara, dan platform komunitas untuk pertukaran pikiran di bidang hukum,” jelas Febry Hariri.

Febry Hariri, yang berperan sebagai Machine Learning Engineer dalam Nakama Team mengungkapkan beragam manfaat yang ia dapatkan selama mengikuti program Bangkit dari Senin (14/08/2023) sampai dengan Minggu (31/12/2023).

“Benefit melalui program Bangkit sangat banyak, pertama, berhak menerima dana inkubasi s.d Rp 140 juta dari Ditjen Diktiristek RI dan Google Indonesia. Selain itu, mendapatkan kesempatan untuk membuat startup dan bagaimana cara untuk membangun startup, memperoleh ilmu Bussines Upskilling yang dibimbing langsung oleh mentor dan advisor dari ranah industri yang telah berpengalaman,” lanjutnya.

Diakhir, Febry Hariri turut menyampaikan kesannya selama mengikuti program Bangkit. “Kesannya tentu saja sangat senang karena bisa menjadi 10 terbaik diantara 600 tim lebih, tetapi ini adalah langkah awal untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik lagi,” tutupnya. –(PDM)

Menjelajahi keberagaman budaya Indonesia memberikan pengalaman yang tak terbatas. Setiap daerah menyimpan kekayaan budaya dan tradisi yang unik, seperti yang ada di Bali. Beragam budayanya, mulai dari kuliner khas, seni kerajinan tangan, tarian, hingga tradisi adat istiadat. Salah satu warisan budaya yang tak dapat dilepaskan dengan Hari raya Galungan dan Kuningan di Bali adalah tradisi Ngelawang Barong. Civitas INSTIKI, yuk mengenal lebih dekat tradisi unik ini!

Ngelawang Barong

Ngelawang berasal dari kata “lawang,” yang berarti pintu. Itulah sebabnya tradisi ini dilakukan dari rumah ke rumah. Pelaksanaan Ngelawang melibatkan berkeliling banjar atau desa sambil mempersembahkan tarian Barong Bangkung. Ngelawang dilakukan setiap enam bulan sekali, berlangsung di antara perayaan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Merayakan kemenangan kebenaran melawan kejahatan, Hari Raya Galungan memiliki keselarasan dengan esensi dan tujuan tradisi Ngelawang. Selain itu, pelaksanaan Ngelawang juga diselenggarakan pada hari-hari tertentu yang dianggap penting untuk mengusir wabah di suatu daerah.

Penolak Bala

Ngelawang Barong adalah tradisi yang dijalankan hingga kini sebagai upaya penolak bala dari segala macam musibah dan bencana di dunia ini. Tradisi ini diyakini dapat menetralisir pengaruh negatif rumah-rumah warga yang didatangi. Dengan harapan dapat dapat memberikan keberkahan serta kedamaian.

Ngelawang Barong dilakukan oleh sekaa atau kelompok yang terdiri dari kelompok anak-anak sampai remaja, biasanya berjumlah sekitar 8 hingga 15 orang. Dua di antaranya mengambil peran sebagai penari dengan mengenakan pakaian lengkap sesuai karakter Barong, sementara yang lain berperan sebagai penabuh gamelan. Selama berkeliling, para penonton atau masyarakat yang menikmati pertunjukan ini memberikan sedekah (punia) sebagai ungkapan terima kasih atas hiburan yang diberikan. Selain sebagai tolak bala, Ngelawang Barong juga menjadi tradisi yang dapat memberikan hiburan kepada masyarakat.

Itulah tradisi Ngelawang di Hari Raya Galungan dan Kuningan. Cari tahu tradisi unik dan wawasan informatif lainnya hanya di INSTIKI – kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali! -(PDM)

Sumber:

warisanbudaya.kemdikbud.go.id 
www.djkn.kemenkeu.go.id

Berinovasi membangun ide bisnis kreatif, sejumlah 303 tim mahasiswa INSTIKI berkompetisi dalam IDEASI 2024! Siapakah juaranya?

Inkubator Bisnis Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INBIS INSTIKI) sukses menyelenggarakan Kompetisi Ide Bisnis INSTIKI (IDEASI 2024). Diikuti oleh mahasiswa INSTIKI, IDEASI 2024 memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mewujudkan ide bisnis kreatif mereka, meraih pendanaan jutaan rupiah, serta berkesempatan untuk mengikuti program inkubasi bisnis dari INBIS INSTIKI.

Tepat pada Sabtu (24/02/2024), telah terselenggara Awarding Ceremony IDEASI 2024 dengan agenda utama yakni pengumuman para juara IDEASI 2024. Seremoni tidak berhenti sampai di sana saja, tetapi juga mencakup penyerahan penghargaan atas kelulusan peserta MBKM Kewirausahaan Semester Ganjil 2023-2024 dan P2MW Tahun 2024.

Dalam sambutannya, Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom selaku Direktur INBIS INSTIKI, mengungkapkan tingginya antusiasme peserta IDEASI tahun ini.

“Kami awalnya hanya membatasi pendaftar hanya 200 tim, tetapi pada detik-detik terakhir banyak sekali tim yang mendaftarakan diri. Sejumlah 303 tim mendaftar IDEASI 2024. Dari jumlah tersebut, 204 tim berhasil lolos seleksi administrasi, dan 30 tim terpilih melalui seleksi pitch deck,” jelasnya.

Melalui tahap seleksi sampai penjurian yang ketat oleh para dewan juri, akhirnya menghasilkan juara IDEASI 2024 dalam kategori bisnis digital dan bisnis non digital. Berikut adalah juara IDEASI 2024:

Juara Kategori Bisnis Digital:

Juara 1 diraih oleh eventnya.id, yang beranggotakan I Made Mei Sastra Jayadi, I Wayan Natura Adnyana, I Gede Bagus Arya Merta Tika, Putu Prima Apryandana, dan Luh Natih Anamaya Santi.

Juara 2 diraih oleh Reisenesia yang beranggotakan I Made Budi Hardianta, I Nengah Lastra Wira Primadika, dan I Putu Adi Santika Jaya.

Juara 3 diraih oleh Nr.nailbeauty yang beranggotakan Ni Nyoman Nadya Rahelya, Ni Putu Novia Kirana Dewi, dan Ni Wayan Adriani.

Juara Harapan 1 diraih oleh Smartkitchen yang beranggotakan Ni Putu Diah Angelika, Ni Putu Ayudwipa Mauri Sikkamajaya, Petrissia Febiola Bhoki, Nonik Hidayatul Fitri, dan Putri Ayu Lestari.

Juara Harapan 2 diraih oleh Growth Your Brand yang beranggotakan Kadek Gunamulya Sudarma Yasa, Pande Wayan Agus Wijaya, dan I Pande Nyoman Rupawan Artha.

Juara Kategori Bisnis Non Digital:

Juara 1 diraih oleh Persona TechWear yang beranggotakan Yudika Ammara Zulkarnaen, Ni Kadek Pradnya Paramitha, Luh Regita Natalia, dan Muhammad Wahyu Nur Rahman.

Juara 2 diraih oleh Bisnis Kulit Vegan (Vegan Leather) Selus yang beranggotakan I Made Pradnya Budi Pratama, I Kadek Ari Yuditya, dan I Gusti Made Hadi Wiraguna.

Juara 3 diraih oleh Sundari Bali yang beranggotakan I Gusti Ngurah Agung Prama D.P.K, I Gusti Ayu Indiari, dan I Made Wira Patrayan.

Juara Harapan 1 diraih oleh Dhuparum Flore yang beranggotakan Made Agus Dana Gunawan Dwi Putra, Kade Wiratama, Maftuh Ahnan Afriyandi, Sattvika Kartika Putri, dan Ni Putu Sri Andayani.

Juara Harapan 2 diraih oleh AlumFresh Deo yang beranggotakan Kholifah, Luh Putu Maharani Giri Putri, Made Radha Trisna Wati, dan Ida Ayu Cahyani Dewi.

Para juara IDEASI 2024 tak berhenti di sini saja, mereka akan diinkubasi oleh INBIS INSTIKI agar dapat merealisasikan ide bisnis mereka secara maksimal. Melalui program ini, mereka nantinya juga dapat menumbuhkembangkan skill, jejaring, dan wawasan kewirausahaan. Selain itu, para juara akan dipersiapkan untuk dapat bersaing serta berkompetisi di tingkat nasional dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) sampai Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI).

Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme yang tinggi dari peserta IDEASI 2024.

“Jujur, saya sangat senang sekali yang ikut IDEASI 2024 sangat membludak, antusiasme sangat tinggi,” ungkapnya.

Beliau turut berharap bahwa melalui IDEASI 2024, para peserta tidak hanya mencetuskan ide bisnis saja, namun juga dapat merealisasikan ide bisnis tersebut sehingga dapat menjadi wirausaha muda sukses yang tetap menjalankan value INSTIKI, menjadi dan memberi. –(PDM)