Month: May 2023

Sering mendengar pernyataan “Aku gak bisa ngomong depan umum, soalnya aku introvert” atau “Kamu kan ekstrovert, pasti pinter public speaking”? Civitas INSTIKI – kampus swasta terbaik di Bali, siapa di sini masih suka mengaitkan introvert atau ekstrovert sebagai faktor utama skill public speaking? Ternyata karakter ini gak ada hubungannya sama skill public speaking lho!

Introvert sendiri dideskripsikan sebagai orang yang lebih memfokuskan energi mereka ke “dalam”. Orang introvert cenderung berpusat pada diri sendiri sehingga mereka lebih tertarik dengan pemikiran & perasaan mereka. Sebaliknya, orang ekstrovert justru lebih condong mengarahkan dirinya ke ruang bebas dan suka bersosialisasi (Jung, 1921). Dan tentunya, hal ini tidak ada hubungannya dengan skill public speaking ataupun bisa berbicara di depan umum atau tidak.

Faktanya skill public speaking itu bukan bawaan dari lahir. Orang ekstrovert pun harus belajar dan latihan terlebih dulu agar mereka bisa menyampaikan ide di depan publik dengan baik. Jadi, public speaking adalah kemampuan yang bisa dipelajari dan dilatih oleh siapa saja, ekstrovert maupun introvert. Tahu nggak sih, ternyata public figure introvert yang jago public speaking. Contohnya saja, Maudy Ayunda, Emma Watson, dan bahkan Barack Obama.

Jadi, orang introvert bisa jago public speaking? Sangat bisa, civitas INSTIKI! Malah, menurut Kahnweiler, penulis buku Quiet Influence: The Introvert’s Guide to Making a Difference. Ketika harus public speaking, orang introvert justru mempersiapkan dan berlatih dengan sangat baik. Mereka memanfaatkan power mereka yang cenderung deep thinker.

Setiap tahun, tepatnya pada tanggal 1 Mei, kita merayakan Hari Buruh. Hari ini menjadi hari penting bagi para pekerja di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Apa yang membuat tanggal ini begitu penting dan mengapa 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh? Yuk kita bahas bersama kampus swasta terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia!

Sejarah Hari Buruh bermula bermula pada abad ke-19 di Amerika Serikat. Saat itu buruh bekerja dalam kondisi yang sangat buruk dengan jam kerja yang panjang, upah yang rendah, dan hak-hak yang sangat terbatas. Pada tanggal 1 Mei 1886, lebih dari 200.000 buruh di seluruh Amerika Serikat melakukan aksi mogok kerja untuk menuntut hak yang lebih baik. Tuntutan utama mereka adalah untuk mengurangi jam kerja menjadi delapan jam sehari.

Aksi mogok kerja ini diikuti dengan unjuk rasa massal pada 3 Mei di Chicago. Namun, pada tanggal 4 Mei, sebuah insiden meletus yang dikenal sebagai “Peristiwa Haymarket”. Ketika itu, sekelompok orang yang tidak dikenal melemparkan bom ke arah polisi selama unjuk rasa sehingga menyebabkan kematian beberapa orang polisi hingga demonstran. Meskipun tidak jelas siapa yang bertanggung jawab atas insiden tersebut, pemerintah menyalahkan gerakan buruh. Beberapa tokoh penting gerakan buruh, termasuk tokoh terkenal bernama Albert Parsons ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Kejadian ini menyebabkan maraknya aksi unjuk rasa dan mogok kerja di seluruh dunia.

Di tahun 1889, Kongres Buruh Internasional (International Labour Congress) yang berada di Paris memutuskan untuk memperingati peristiwa Haymarket dan solidaritas bagi para pekerja. Mereka menetapkan tanggal 1 Mei sebagai “Hari Solidaritas Internasional Buruh” dan memperingatinya di seluruh dunia. Hari ini juga disebut sebagai “May Day”.

Peringatan Hari Buruh di Indonesia sendiri bermula pada masa penjajahan Belanda. Pada tahun 1920, kaum buruh Indonesia melakukan unjuk rasa untuk menuntut hak-hak yang lebih baik dari pemerintah kolonial Belanda. Unjuk rasa ini diadakan pada tanggal 1 Mei dan sejak saat itu tanggal ini diperingati sebagai Hari Buruh di Indonesia.

Hari Buruh menjadi hari yang sangat penting bagi para pekerja di seluruh dunia. Hari ini merupakan kesempatan untuk merayakan perjuangan mereka dalam memperjuangkan hak-hak yang lebih baik dan menghormati para pekerja yang telah gugur dalam perjuangan mereka. Tanggal ini pun menjadi momentum bagi kita semua untuk terus memperjuangkan hak-hak pekerja.