Lestarikan Budaya Bali, Gebyar Budaya Hindu INSTIKI VIII (GBHS VIII) Digelar!

FPK-KMH Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan Gebyar Budaya Hindu INSTIKI VIII (GBHS VIII). Dengan mengusung tema “Jagat Kerthi – Jagra Hita Samasta”, acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas dalam melestarikan tradisi hingga budaya Hindu Bali.

Sebagai pembuka rangkaian GBHS VIII, Seminar Nasional FPK-KMH X digelar pada 2 Februari 2025 dengan menghadirkan Wayan Apel Hendrawan, seorang budayawan, yang membahas topik “Harmoni untuk Melestarikan Budaya di Era Disrupsi Teknologi”. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran budaya, terutama di kalangan generasi muda, agar tetap menjaga nilai-nilai tradisi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

GBHS VIII menyelenggarakan berbagai perlombaan, mulai dari Lomba Mesatua Bali untuk SD/sederajat se-Bali, Nyurat Lontar untuk SMP/sederajat se-Bali, Bali Simbar untuk SMP/sederajat se-Bali, Makekawin untuk SMA/SMK/sederajat se-Bali, dan Busana Adat untuk SMA/SMK/sederajat se-Bali. Rangkaian acara lomba, hiburan, hingga penyerahan juara diselenggarakan selama dua hari berturut-turut, 15-16 Februari 2025 di kampus INSTIKI. Melalui tahap penjurian yang ketat, betikut adalah para juara dari masing-masing perlombaan:

Lomba Mesatua Bali Tingkat SD se-Bali
Juara 1: I Gede Wika Pringga Setiawan (SD Saraswati 3 Denpasar)
Juara 2: Kadek Galih Satya Nugraha (SD Saraswati 5 Denpasar)
Juara: Ni Putu Adesia Santika Putri (SDN 1 Sumerta)

Lomba Nyurat Lontar Tingkat SMP se-Bali
Juara 1: Ida Bagus Yudha Abimayu (SMPN 1 Denpasar)
Juara 2: Putu Kirana Apriliana Saraswati (SMPN 3 Denpasar)
Juara 3: Ni Ketut Devasya Vitada Suandipta (SMPN 3 Denpasar)

Lomba Bali Simbar Tingkat SMP se-Bali
Juara 1: Ngurah Devananda Baktisadhana (SMPN 2 Denpasar)
Juara 2: Ni Komang Anggita Melia Putri (SMPN 5 Sukawati)
Juara 3: I Gede Agastya Putra Bhaskara (SMPN 3 Denpasar)

Lomba Mekekawin Tingkat SMA/SMK se-Bali
Juara 1: I Made Hari Prama dan I Kadek Artha Jaya (SMAN 2 Abiansemal)
Juara 2: Ngakan Nyoman Triatma Pramudiar dan I Gede Gavin Aryasatya Wiartama Putra (SMAN 2 Semarapura)
Juara 3: Kadek Ayu Cahyani dan Putu Ayu Sri Umayanti (SMKN 2 Sukawati)

Lomba Busana Adat Kepura Tingkat SMA/SMK se-Bali
Juara 1: I Nyoman Raymon Ariyanto dan Ni Kadek Dinda Cantika Dewi (SMAN 1 Pupuan)
Juara 2: I Komang Gede Wikrama Yusa dan Ni Kadek Dea Olivia (SMAN 8 Denpasar)
Juara 3: Kadek Touma Mickola dan Ni Putu Eka Lisya Laksmi Dewi (SMAN 1 Tampaksiring)

Lomba Tapel Ogoh-Ogoh Tingkat Umum se-Bali
Juara 1: Jonni Artawan
Juara 2: I Wayan Wiriantika
Juara 3: I Kadek Wiriantana
Juara Harapan 1: Tugus Yoga
Juara Favorite: ST. Dharma Sawitra (I Nyoman Ari Santiatika)

Seluruh rangkaian kegiatan GBHS VIII tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk edukasi budaya bagi generasi muda untuk terus menjaga dan dan melestarikan tradisi dan budaya Hindu Bali. Dengan suksesnya GBHS VIII, INSTIKI melalui FPK-KMH Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya Hindu Bali dan menginspirasi generasi penerus untuk tetap bangga terhadap budaya Balidi tengah kemajuan zaman. -(PDM)

HIMA DKV INSTIKI Gelar Seminar Nasional Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital

HIMA DKV INSTIKI Gelar Seminar Nasional Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital

Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (HIMA DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) sukses menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital” pada 19 Januari 2024. Seminar Nasional ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh mahasiswa, para desainer, penggiat seni, serta masyarakat umum yang memiliki minat dalam dunia desain digital.

Seminar Nasional ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa setiap karya digital memiliki filosofi yang mendasarinya, layaknya karya seni konvensional. Dalam proses penciptaannya, filosofi berperan penting dalam menentukan makna, konsep, dan pesan yang ingin disampaikan melalui sebuah karya digital. Pada kesempatan ini, HIMA DKV INSTIKI menghadirkan I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra, S.Ds atau yang lebih dikenal dengan Yuda Bento sebagai narasumber. Ia merupakan seorang artist dan illustrator yang memiliki pengalaman luas dalam bidang karya digital.

Dalam pemaparannya, Yuda Bento menjelaskan bagaimana filosofi dapat menjadi dasar yang kuat dalam menciptakan karya digital yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki nilai mendalam dan mampu menyampaikan pesan dengan lebih efektif. “Setiap karya digital bukan hanya tentang visual yang menarik, tetapi juga harus memiliki makna yang kuat. Filosofi dalam desain adalah landasan yang akan membuat sebuah karya memiliki jiwa dan pesan yang lebih dalam,” ujarnya.

Seminar Nasional ini juga mengangkat berbagai aspek penting dalam pembuatan karya digital, seperti proses kreatif hingga bagaimana seorang desainer dapat mengintegrasikan nilai-nilai filosofis ke dalam setiap karyanya. Peserta diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab, di mana berbagai pertanyaan menarik seputar filosofi dalam desain digital dibahas dengan interaktif.

Dengan penyelenggaraan Seminar Nasional ini, HIMA DKV INSTIKI – kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara berharap dapat terus menghadirkan kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi mahasiswa dan penggiat desain di Indonesia. Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan dengan tujuan agar dapat menciptakan karya digital yang berfilosofi. -(PDM)

Frugal Living vs Pelit

Frugal Living vs Pelit (Photo by Josh Appel)

Dalam dunia finansial, ada dua tipe orang yang sering bikin bingung: mereka yang menerapkan frugal living dan mereka yang pelit. Sekilas kelihatan sama-sama nggak suka ngeluarin uang sembarangan. Tapi kalau diperhatikan lebih dalam, keduanya berbeda lho. Biar lebih paham, yuk simak artikel ini bersama kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara – INSTIKI!

Frugal Living

Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan (Kemenkeu RI), frugal living adalah konsep ketika seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran, penuh pertimbangan, dan disertai strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan. Bila mengacu pada definisi tersebut, seseorang yang ingin menerapkan frugal living harus memahami tujuan keuangan di masa depan dan bagaimana cara mencapainya. Dengan demikian, frugal living dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk kamu mencapai target-target di masa depan yang sudah direncanakan.

Orang yang menerapkan frugal living bukan sekadar irit, tapi mereka tahu mana yang penting dan layak untuk dibeli. Mereka tetap mengeluarkan uang, tapi dengan strategi yang matang. Misalnya, lebih memilih beli barang berkualitas tinggi yang tahan lama daripada barang murah yang cepat rusak. Mereka juga lebih suka masak sendiri daripada sering makan di luar, bukan cuma buat hemat, tapi juga demi gaya hidup yang lebih sehat.

Pelit

Nah, beda cerita kalau pelit. Orang pelit biasanya lebih fokus pada satu hal: sebisa mungkin nggak keluar uang. Bahkan, untuk sesuatu yang jelas-jelas dibutuhkan. Misalnya, orang pelit cenderung memilih makanan yang murah namun dapat mengenyangkan, meskipun orang tersebut sebenarnya mampu untuk membeli makanan yang lebih sehat dan berkualitas. Contoh lainnya seperti seseorang lebih memilih untuk membeli barang yang murah meski kurang berkulitas dan mudah rusak.

Hemat itu bagus, tapi harus pintar. Frugal living adalah cara cerdas buat mengelola keuangan tanpa mengorbankan kenyamanan hidup. Sementara itu, pelit malah bisa bikin hidup nggak nyaman.

Jadi, kalau mau hemat, pastikan caranya tetap masuk akal. Jangan sampai niat berhemat malah berubah jadi kebiasaan pelit yang bikin hal negatif di hidup kita. Ingat, mengelola finansial itu tentang mengatur uang dengan bijak, bukan sekadar menahan diri buat nggak keluar uang sama sekali dan sampai merugikan diri sendiri!

Temukan artikel informatif dan menarik lainnya lewat website INSTIKI. INSTIKI adalah kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. Yuk kuliah di Bali di INSTIKI – professional IT entrepreneur campus! -(PDM)

INSTIKI & TimSEA Jalin Kerja Sama Internasional, Buka Peluang Magang Bagi Mahasiswa

INSTIKI & TimSEA Jalin Kerja Sama Internasional, Buka Peluang Magang Bagi Mahasiswa

Denpasar, 25 Januari 2025 – Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) terus memperluas jaringan kerja sama internasional dengan berbagai kemitraan strategis. Pada kesempatan kali ini, INSTIKI secara resmi menjalin kerja sama internasional dengan TimSEA, sebuah perusahaan asal Singapura.

TimSEA, perusahaan yang berfokus pada ekspansi dan pengembangan perusahaan di kawasan Asia Tenggara, mengunjungi kampus INSTIKI. Hadir langsung Asep Radiansyah selaku Chief Executive Officer TimSEA bersama tim yang disambut dengan hangat oleh Ir. Komang Kurniawan Widiartha, S.Kom., M.Cs selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika INSTIKI, Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom selaku Kepala Departemen Inovasi INSTIKI, serta bersama dengan tim.

Sebagai bentuk komitmen dalam memperkuat kolaborasi antara dunia industri dan akademik, INSTIKI dan TimSEA melaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama atau Memorandum of Understanding (MoU). INSTIKI dan TimSEA secara resmi menjalin kerja sama strategis. Kesepakatan ini mencakup berbagai aspek kerja sama dalam mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam Program Pemagangan, serta Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB). Melalui kerja sama ini, mahasiswa INSTIKI akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan profesional dan memperluas wawasan melalui pengalaman langsung di dunia kerja yang sesungguhnya.

Ir. Komang Kurniawan Widiartha, S.Kom., M.Cs selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika INSTIKI menyampaikan bahwa kerja sama yang terjalin antara INSTIKI dan TimSEA tidak hanya membuka peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti program pemagangan dan MSIB, tetapi juga menghadirkan Kuliah Tamu yang berfokus pada teknologi blockchain dan remote working. Kuliah tamu ini diselenggarakan pada 25 Januari 2025 dan bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai implementasi Blockchain dalam berbagai sektor industri hingga membahas remote working atau kerja jarak jauh yang sedang menjadi tren di berbagai perusahaan.

Beliau turut berharap kerja sama antara INSTIKI – kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara dan TimSEA dapat terus bersinergi secara positif, membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa magang yang tertarik di bidang blockchain. Sinergi antara INSTIKI dan TimSEA tidak hanya memperkuat kolaborasi akademik melalui kuliah tamu berkelanjutan, tetapi juga mendorong penerapan teknologi blockchain untuk mendukung pertumbuhan industri digital di Indonesia. -(PDM)

YOLO vs YONO, Gen Z Pilih Mana?

YOLO vs YONO, Gen Z Pilih Mana? (Photo by: Erik Mclean)

Di zaman serba cepat ini, generasi muda selalu punya cara unik dalam menikmati hidup. Dua filosofi populer yang lagi naik daun adalah YOLO (You Only Live Once) dan YONO (You Only Need Once). Dua konsep ini mencerminkan gaya hidup yang sangat bertolak belakang tetapi sama-sama mencuri perhatian. Kamu lebih tim YOLO atau YONO? Yuk, kita bahas lebih lanjut bersama kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara – INSTIKI!

YOLO: Hidup Cuma Sekali, Nikmati Aja!

Konsep YOLO mengajarkan bahwa hidup itu hanya sekali, jadi jangan ragu untuk menikmati setiap momen. Filosofi ini membuat banyak anak muda merasa harus memaksimalkan kesenangan tanpa terlalu memikirkan konsekuensi dan dampak jangka panjangnya.

Dalam hal finansial, YOLO sering terlihat dari kebiasaan berburu pengalaman seru, seperti liburan mewah, nongkrong di kafe hits, hingga belanja barang branded meskipun saldo rekening mulai tipis. Motto “uang bisa dicari, pengalaman nggak bisa dibeli” atau “hidup cuma sekali” sepertinya jadi pegangan hidup anak-anak YOLO, nih.

Namun, di balik semua kesenangan itu, gaya hidup YOLO kadang membawa risiko besar. Kalau terlalu sering ngegas tanpa rem, bisa-bisa dompet bocor sebelum tanggal gajian. Belum lagi kalau hutang menjadi solusi untuk memenuhi gaya hidup, lama-lama bukan kesenangan yang didapat, malah kamu bisa stres memikirkan hutang yang menumpuk.

YONO: Hemat Bukan Pelit, Bijak Bukan Murahan

Di sisi lain, ada kaum YONO (You Only Need Once), yang memilih gaya hidup minimalis dan penuh pertimbangan. YONO menawarkan solusi dengan mengadopsi konsumsi minimalis tetapi memiliki fokus pada nilai dan tujuan jangka panjang. Konsep ini mengajarkan bahwa tidak semua hal harus dikejar, dan kebahagiaan itu nggak selalu berbanding lurus dengan jumlah uang yang dihabiskan.

Kaum YONO punya prinsip, hidup efisien itu keren. Mereka nggak peduli dengan tren flexing atau FOMO (Fear of Missing Out) yang sering membuat orang kalap untuk berbelanja. Hidup hemat justru dianggap stylish dan empowering. Anak-anak YONO lebih fokus mengatur keuangan untuk hal-hal yang benar-benar penting.

Yang lebih menarik, YONO juga punya preferensi belanja yang unik. Generasi YONO cenderung memilih barang berkualitas tinggi yang tahan lama, menggunakan bahan ramah lingkungan, serta mendukung ekonomi lokal melalui pembelian produk lokal.

Selera yang Berubah: Flexing vs Saving

Perubahan gaya hidup ini nggak hanya soal keuangan, tetapi juga tentang mindset. Kalau tim YOLO bangga flexing di media sosial, tim YONO justru bangga bisa saving. Kalau YOLO berlomba-lomba mengejar kesenangan instan, YONO fokus pada kebahagiaan jangka panjang.

Pilihan ini sebenarnya nggak ada yang salah, asal kamu tahu cara menyeimbangkan antara menikmati hidup dan menjaga stabilitas keuangan. Kalau YOLO membuat hidup kamu lebih hidup, jangan lupa untuk tetap punya kontrol biar nggak bablas. Kalau YONO membuat kamu lebih tenang, pastikan kamu tetap memberi ruang untuk menikmati momen kecil yang membuat kamu bahagia.

Mau YOLO atau YONO, semuanya balik lagi ke cara kamu menikmati hidup. Hidup memang hanya sekali, tetapi bukan berarti harus sembarangan. Kadang, bahagia nggak perlu mahal, dan sering kali bijak bukan berarti nggak seru. -(PDM)

BPS Ungkap 10 Suku di Indonesia dengan Sarjana Terbanyak!

BPS Ungkap 10 Suku di Indonesia dengan Sarjana Terbanyak!

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data menarik di tahun 2024 terkait pendidikan sarjana (S1) di Indonesia. Data ini menunjukkan bahwa suku Batak memimpin peringkat sebagai kelompok etnis dengan jumlah lulusan sarjana terbanyak di Indonesia.

Berikut ini merupakan daftar lengkap suku dengan sarjana terbanyak di Indonesia menurut data BPS:

Batak: 18,02%
Minangkabau: 18,00%
Bali: 14,54%
Bugis: 14,54%
Betawi: 14,38%
Melayu: 12,67%
Banjar: 11,24%
Jawa: 9,56%
Sunda: 7,59%
Madura: 4,15%

Data ini memberikan gambaran tentang bagaimana pendidikan S1 tersebar di berbagai kelompok etnis di Indonesia. Tahu nggak sih!? Pendidikan menjadi salah satu kunci untuk membuka pintu kesuksesan dan masa depan yang cerah. Dengan pendidikan, seseorang nggak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga skill, mindset, dan kepercayaan diri untuk bersaing di dunia yang terus berubah. Apalagi di era sekarang, di mana teknologi dan inovasi berjalan sangat cepat, berpendidikan tinggi akan menjadi bekal untuk menghadapi tantangan global tersebut.

Tapi ingat, pendidikan itu nggak hanya tentang nilai atau gelar, ya. Ini juga menyangkut tentang bagaimana kita berkembang sebagai individu yang kreatif, kritis, dan bisa membawa perubahan positif, baik untuk diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Jadi, yuk terus semangat belajar dan jangan ragu buat investasi di pendidikan terbaik!

INSTIKI: Kampus IT, Bisnis, dan Desain Terbaik di Bali dan Nusa Tenggara

Salah satu perguruan tinggi terbaik yang ada di Indonesia adalah Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), sebuah perguruan tinggi yang dikenal sebagai kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. INSTIKI menawarkan berbagai program studi S1 unggulan seperti Informatika, Rekayasa Sistem Komputer, Desain Komunikasi Visual, dan Bisnis Digital yang tekah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional.

INSTIKI hadir dengan visi “unggul dalam inovasi teknologi untuk berkontribusi pada industri kreatif, pariwisata, dan budaya”. Didukung oleh lingkungan belajar yang modern dan fasilitas yang lengkap, INSTIKI memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk berkembang secara maksimal. Di kampus ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga pengalaman praktis yang relevan untuk menghadapi kebutuhan industri saat ini dan nanti.

Buat kamu yang ingin menjadi bagian dari generasi muda yang berpendidikan tinggi dan memiliki masa depan gemilang, INSTIKI adalah pilihan terbaik. Mari bergabung dengan kampus terbaik di Bali dan wujudkan impianmu bersama INSTIKI! Ayo, daftar sekarang di INSTIKI dan jadilah sarjana yang menginspirasi! -(PDM)

Bersaing di Tingkat Nasional, Mahasiswa INSTIKI Raih Juara 1 Lomba Jaringan Komputer

Bersaing di Tingkat Nasional, Mahasiswa INSTIKI Raih Juara 1 Lomba Jaringan Komputer

Prestasi gemilang berhasil diraih oleh mahasiswa Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) dalam ajang PNB IT Competition #16 X ECO Tahun 2024. Tim mahasiswa INSTIKI berhasil menyabet Juara 1 Tingkat Nasional pada Lomba Jaringan Komputer, mengungguli berbagai tim dari SMA/SMK/sederajat hingga perguruan tinggi di Indonesia.

Minggu (13/10/2024), telah digelar penutupan kegiatan PNB IT Competition #16 X ECO Tahun 2024 yang mengusung tema “Millennials’ Innovation in Renewable Technology as a Pillar in Building the Digital Era with Full Environmental Awareness”. Pada ajang bergengsi ini, tim mahasiswa INSTIKI yang terdiri dari Julius Thaward dan I Made Dony Ananta Kusuma berhasil menyabet Juara 1 Tingkat Nasional pada Lomba Jaringan Komputer PNB IT Competition #16 X ECO Tahun 2024.

Sukses mengungguli berbagai tim dari SMA/SMK/sederajat hingga perguruan tinggi di Indonesia, tim mahasiswa INSTIKI harus melewati tahap demi tahap babak kompetisi. Kompetisi ini menguji pengetahuan dan keterampilan teknis peserta dalam merancang, membangun, dan mengelola jaringan komputer melalui dua sesi. Sesi pertama peserta harus menjawab 50 soal pilihan ganda untuk menguji pemahaman tentang konsep dasar jaringan komputer. Peserta yang lolos akan melanjutkan ke sesi kedua, di mana mereka ditantang mengkonfigurasi jaringan berdasarkan topologi yang melibatkan dua PC dan satu perangkat Mikrotik, menguji hasilnya, serta mempresentasikannya kepada dewan juri. Proses ini tidak hanya menilai wawasan, tetapi juga mengukur kemampuan teknis para peserta. Kedua tahap ini dilewati dengan sangat baik oleh tim mahasiswa INSTIKI sehingga dapat memboyong Juara 1 Lomba Jaringan Komputer.

Tim mahasiswa INSTIKI, Julius Thaward menyampaikan rasa bangganya atas diraihnya prestasi tersebut. Ia mengungkapkan bahwa motivasinya mengikuti kompetisi ini adalah untuk mengasah keterampilan, memperluas jaringan, dan meningkatkan kepercayaan diri. Menurutnya, pengalaman berkompetisi di tingkat nasional ini memberikan pelajaran berharga yang tak terlupakan baginya.

Ke depan, ia juga menyampaikan harapannya agar semakin banyak kompetisi serupa yang dapat diselenggarakan, baik di tingkat regional maupun nasional. “Kami berharap akan ada lebih banyak lagi kompetisi seperti ini di masa depan, sehingga mahasiswa dapat terus mengasah keterampilan dan bakatnya,” ujarnya.

Kepala Departemen Prestasi Mahasiswa INSTIKI, Komang Redy Winatha, S.Kom., M.Pd menyampaikan bahwa semangat mahasiswa INSTIKI untuk mengikuti kompetisi ini patut diapresiasi. Menurutnya, keberanian mahasiswa INSTIKI untuk berkompetisi di tingkat nasional dan berhasil meraih Juara 1 Lomba Jaringan Komputer menunjukkan potensi yang luar biasa. Ia berharap mahasiswa INSTIKI dapat terus mengembangkan potensi tersebut dan dapat menginspirasi mahasiswa lainnya untuk tidak hanya berprestasi di lingkungan kampus, tetapi juga di tingkat nasional dan bahkan internasional.

Keluarga Besar INSTIKI – kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara mengucapkan selamat atas prestasi yang telah diraih tim mahasiswa INSTIKI sebagai Juara 1 Tingkat Nasional pada Lomba Jaringan Komputer PNB IT Competition #16 X ECO Tahun 2024. Prestasi ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa mahasiswa INSTIKI adalah talenta-talenta berbakat yang mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat nasional. Teruslah berkarya, berinovasi, dan menginspirasi generasi muda lainnya! –(PDM)

Survei Viral! 69,9% Orang Indonesia Tidak Memiliki Tabungan, Kok Bisa?

Survei Viral! 69,9% Orang Indonesia Tidak Memiliki Tabungan, Kok Bisa? (Photo by Naufal Jajuli)

Di tengah gempuran konten edukasi finansial yang ada di media sosial, nyatanya masih banyak orang Indonesia yang belum peduli dengan pentingnya memiliki tabungan. Survei terbaru dari GoodStats mengungkap fakta mengejutkan, 7 dari 10 orang Indonesia ternyata nggak punya tabungan. Jadi, apa yang membuat orang Indonesia susah untuk menabung? Yuk, kita bahas!

69,9% Orang Indonesia Tidak Memiliki Tabungan

Menurut survei GoodStats yang bertajuk Perilaku Mengelola Keuangan Masyarakat 2024, hanya 30,1% responden yang tercatat memiliki tabungan, sedangkan 69,9% sisanya saat ini sedang tidak menabung. Mereka yang menabung pun tercatat tidak mampu menyisihkan pendapatannya secara rutin untuk ditabung. Sebanyak 23,4% responden mengaku masih belum konsisten dalam menabung.

Mengapa Tidak Bisa Menabung?

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi orang Indonesia tidak bisa menabung. Yang pertama, sebanyak 34,5% karena lebih memilih untuk langsung membelanjakan uangnya dibanding menabung, sejumlah 28,2% dengan alasan pendapatan tidak mencukupi, 10,3% karena tidak terbiasa, 7% karena tidak tahu cara menabung yang efektif, serta 25% dengan alasan lainnya.

Apa Sih Motivasi Nabung Orang Indonesia?

Dari mereka yang menabung, motivasinya 31% untuk membeli barang besar, seperti rumah ataupun mobil, 24% karena untuk dana darurat, 12% beralasan untuk hari tua, 9,2% untuk dana pendidikan, 8,5% untuk liburan, dan 5,2% untuk kesehatan.

Secara keseluruhan, survei ini memberikan gambaran terkait kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengelola keuangan. Menabung itu penting sekali karena bisa membuat hidup kamu lebih aman dan nyaman di masa depan. Dengan menabung, kamu siap menghadapi kejadian tak terduga, nggak gampang terjebak utang, dan punya kesempatan untuk mewujudkan impian besar.

Selain itu, menabung juga dapat membuat kamu lebih disiplin, tidak mudah terpengaruh gaya hidup orang lain, dan bisa menyiapkan masa tua tanpa bergantung dengan siapa pun. Kalau konsisten, tabungan yang kamu kumpulkan bahkan bisa jadi modal untuk berinvestasi biar uangmu makin berkembang. Nabung nggak perlu nunggu kaya, mulai saja dari nominal kecil tapi rutin!

Temukan artikel informatif dan menarik lainnya lewat website INSTIKI. INSTIKI adalah kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. Yuk kuliah di Bali di INSTIKI – professional IT entrepreneur campus! -(PDM)

7 Cara Content Creator Menghasilkan Cuan di Era Digital!

7 Cara Content Creator Menghasilkan Cuan di Era Digital!

Di zaman sekarang, siapa sih yang nggak pengen jadi content creator? Hampir semua orang tertarik menjadi seorang content creator, profesi ini ibaratnya karir idaman para Gen Z, nih!

Gak hanya seru-seruan, jadi content creator ternyata bisa jadi profesi yang menjanjikan. Selain menawarkan fleksibilitas waktu dan kebebasan berkreativitas, profesi ini punya potensi penghasilan yang menggiurkan. Namun, dari mana saja sebenarnya seorang content creator mendapatkan penghasilan mereka? Yuk, kita ulas satu per satu sumber penghasilan para content creator yang bisa membuat kamu termotivasi memulai menjadi creator juga!

1. Monetisasi Platform Media Sosial

Berbagai platform, salah satunya YouTube memiliki program monetisasi yang memungkinkan content creator mendapatkan penghasilan dari iklan yang muncul di video mereka. Content creator mendapatkan uang melalui Google AdSense, di mana mereka dibayar berdasarkan jumlah penayangan dan klik iklan pada video. Semakin banyak views, semakin besar potensi pendapatan.

2. Endorsement dan Sponsored Content

Salah satu sumber penghasilan terbesar content creator adalah endorsement dari brand. Perusahaan membayar creator untuk mempromosikan produk atau layanan mereka melalui konten yang dibuat. Banyak juga creator yang terpilih menjadi brand ambassador.

Selain itu terdapat pula Affiliate Marketing, di mana creator mendapatkan komisi dari setiap produk yang terjual melalui link tautan. Contohnya, seorang content creator fashion di TikTok dapat menerima penghasilan dari TikTok Affiliate. Content creator fashion tersebut membuat video yang di upload di TikTok dengan menautkan keranjang kuning di videonya. Setiap produk yang terjual, creator akan memperoleh komisi penghasilan.

3. Live Streaming

Misalnya di TikTok, live streaming bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga bisa menjadi sumber penghasilan. Para content creator bisa mendapatkan “gift” atau hadiah virtual dari fans yang mereka terima selama siaran langsung. Hadiah ini bisa ditukar jadi uang nyata, yang tentunya dapat menjadi tambahan penggasilan yang terbilang nggak sedikit!

4. Fitur Subscription for Creators

Misalnya seperti di Instagram, terdapat fitur Subscription for Creators. Dengan fitur ini memungkinkan para creator menghasilkan uang dengan menawarkan konten eksklusif dan manfaat khusus kepada para followers dengan biaya bulanan. Para followers yang berlangganan akan memperoleh konten eksklusif ini.

5. Bisnis, Merchandise, hingga Produk Digital

Banyak content creator yang nggak hanya menjadi ‘content creator’. Maksudnya gimana tuh!? Mereka memanfaatkan kreativitas dan popularitas mereka secara positif. Mereka membangun bisnis, menjual merchandise yang unik seperti kaos, tas, atau bahkan yang membuat produk digital yang dapat membantu para followers-nya untuk meningkatkan skill dalam berbagai bidang, seperti melalui e-book. Semua ini bisa jadi tambahan penghasilan yang nggak kalah menguntungkan.

6. Mengisi Event dan Workshop

Banyak content creator yang diundang untuk jadi pembicara, host acara, atau bintang tamu dalam berbagai event. Selain itu, content creator juga dapat mengadakan workshop atau kelas berbayar untuk berbagi ilmu.

7. Penghasilan dari Hak Kekayaan Intelektual

Content creator juga dapat menghasilkan uang dari lisensi karya mereka, seperti musik, ilustrasi, atau video yang digunakan oleh pihak lain. Gimana, makin tertarik jadi content creator?

Dengan berbagai cara ini, nggak heran kalau jadi content creator sekarang bisa jadi profesi yang menguntungkan banget! Kreatifitasmu bisa jadi ladang uang, asalkan kamu tahu cara memanfaatkannya secara positif. Jadi, gimana? Siap untuk mulai berkarya dan menghasilkan cuan?

Upgrade Skill & Kreativitas dengan Kuliah di Bali di INSTIKI

Mau berkarir jadi content creator, profesional di bidang tertentu, ataupun mau jadi entrepreneur sukses? Langkah pertama yang nggak kalah penting yang harus kamu lakukan adalah membekali diri dengan ilmu dan keterampilan yang relevan.

INSTIKI adalah kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional. Dengan fasilitas modern, dosen berpengalaman, dan lingkungan kampus yang mendukung kreativitasmu, INSTIKI siap membantu kamu berkembang meraih karir impian. Jadi, tunggu apa lagi? Gabung di INSTIKI dan wujudkan mimpimu! -(PDM)

Bangun Portofolio Keren Selama Kuliah, Begini Caranya!

Bangun Portofolio Keren Selama Kuliah, Begini Caranya!

Di era digital seperti sekarang, punya portofolio keren itu wajib banget, apalagi kalau kamu masih mahasiswa yang ingin bersaing di dunia kerja dan industri. Portofolio adalah bukti nyata keahlian dan prestasi yang bisa bikin kamu stand out dibanding kandidat lainnya. Kalau kamu kuliah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), ada banyak cara untuk bangun portofolio keren selama masa studi. Yuk, simak tipsnya!

1. Ikuti Proyek Kolaborasi di Kampus

INSTIKI terkenal dengan banyaknya proyek kolaborasi yang melibatkan sesama mahasiswa hingga bersama para dosen berkompetensi. Mulai dari pengembangan aplikasi, desain kreatif, hingga proyek bisnis digital. Manfaatkan kesempatan ini buat terlibat aktif. Misalnya, kalau kamu mahasiswa Informatika, coba terlibat dalam pengembangan aplikasi ataupun mengembangkan inovasi yang lainnya bersama UKM INSTIKI Developer Club. Selain itu, kamu juga bisa membantu dosen dalam berbagai proyek inovasi, serta kamu juga dapat mengumpulkan hasil tugasmu yang paling oke dan keren untuk dimasukkan ke dalam portofolio.

2. Aktif di UKM dan Kegiatan Kampus

INSTIKI punya banyak Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang bisa mendukung minat dan bakat kamu, seperti UKM Seniman Tari INSTIKI, UKM Body Healthy & Bodybuilding, UKM INSTIKI English Club, dan masih banyak lagi. Aktif hingga berprestasi di UKM nggak hanya membuat waktu kuliah lebih seru, tetapi juga bisa memperkaya portofolio kamu.

3. Ikuti Program Magang

Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di INSTIKI memberi kamu kesempatan magang di berbagai perusahaan top atau bahkan terlibat langsung dalam proyek penelitian. Misalnya, kamu bisa magang di startup digital marketing untuk belajar lebih dalam tentang dunia digital marketing. Pengalaman ini nggak cuma membuat portofolio kamu tambah keren, tetapi juga membuka peluang karier setelah lulus.

4. Bangun Personal Branding di Media Sosial

Di INSTIKI, mahasiswa diajarkan pentingnya personal branding. Gunakan platform seperti LinkedIn atau Instagram untuk memamerkan hasil karya kamu, seperti desain grafis, tulisan, atau proyek teknologi. Dengan begitu, kamu bisa membangun portofolio online yang mudah diakses oleh calon pemberi kerja.

5. Manfaatkan Fasilitas Kampus

INSTIKI punya fasilitas modern seperti laboratorium komputer, studio untuk berkreativitas, dan perpustakaan yang bisa mendukung kamu dalam menghasilkan karya berkualitas. Maksimalkan penggunaan fasilitas ini untuk membuat proyek keren, baik secara individu maupun tim.

6. Ikut Lomba dan Kompetisi

Ada banyak sekali berbagai lomba, baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional. Ikut serta dalam lomba-lomba ini bisa menambah prestasi yang membuat portofolio kamu semakin kuat. Entah itu lomba desain, coding, atau debat bahasa Inggris, semuanya bisa jadi nilai tambah untuk karier kamu.

7. Mencari Pekerjaan Sampingan

Pekerjaan sampingan atau freelance hingga kerja remote bisa menjadi cara efektif untuk membangun portofolio selama masa kuliah di INSTIKI. Banyak mahasiswa memanfaatkan waktu luang mereka untuk menambah pengalaman melalui freelance sampai kerja remote.

8. Dokumentasikan Semua Pencapaian

Selama kuliah, pastikan kamu mendokumentasikan semua pencapaian, mulai dari sertifikat, proyek, hingga pengalaman magang. Simpan semuanya dengan rapi agar mudah diakses saat kamu butuh melamar kerja.

Jangan tunggu lulus, mulailah sekarang. Membangun portofolio itu nggak bisa instan. Kamu harus mulai dari sekarang dan konsisten, civitas INSTIKI!

Buat kamu yang ingin melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi terbaik di Bali, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah pilihan terbaik. INSTIKI merupakan kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional.

INSTIKI menawarkan program studi unggulan mulai dari Informatika, Rekayasa Sistem Komputer, Desain Komunikasi Visual (DKV), dan Bisnis Digital. Berkuliah di INSTIKI, memastikan setiap mahasiswa INSTIKI memiliki keterampilan praktis yang sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia kerja, serta sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, daftar di INSTIKI dan mulai perjalananmu menuju masa depan yang gemilang! -(PDM)