Prodi Informatika INSTIKI Laksanakan Asesmen Lapangan oleh LAM INFOKOM

Prodi Informatika INSTIKI Laksanakan Asesmen Lapangan oleh LAM INFOKOM

Denpasar, 22–23 Juli 2025 – Program Studi Sarjana Informatika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menjalani Asesmen Lapangan (AL) sebagai bagian dari proses re-akreditasi oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Informatika dan Komputer (LAM INFOKOM). Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dan dipimpin oleh dua asesor, yakni Prof. Dr. Saiful Bukhori, S.T., M.Kom., dan Irfan Dwiguna Sumitra, M.Kom., Ph.D.

LAM INFOKOM merupakan lembaga independen yang memiliki tugas dan wewenang dalam melakukan akreditasi terhadap program studi di bidang informatika, komputer, dan teknologi informasi di Indonesia. Akreditasi ini memiliki peran vital termasuk bagi Program Studi Sarjana Informatika INSTIKI, baik dalam menjamin kualitas pendidikan, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi, serta membuka peluang kerja yang lebih luas bagi para lulusan.

Asesmen Lapangan diawali dengan pembukaan resmi yang berlangsung di Aula INSTIKI pada tanggal 22 Juli 2025. Dalam sambutannya, Rektor INSTIKI, I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T., menyampaikan apresiasi atas kehadiran tim asesor dan menekankan pentingnya proses asesmen sebagai sarana evaluasi objektif terhadap capaian mutu yang telah dibangun oleh Program Studi Sarjana Informatika INSTIKI. “Mohon arahan dari Bapak asesor agar mutu dan kualitas yang kami bangun benar-benar bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan bermakna bagi masyarakat,” ungkapnya.

Pada hari pertama ini, Asesmen Lapangan diisi dengan serangkaian diskusi dan pembahasan dokumen terkait kriteria-kriteria akreditasi, termasuk pembahasan dokumen dalam program studi. Para asesor melakukan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak, seperti pimpinan unit pengelola program studi (UPPS), dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni, serta pengguna lulusan. Wawancara ini bertujuan menggali informasi yang lebih dalam mengenai pelaksanaan dan capaian proses pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta tata kelola program studi Informatika INSTIKI.

Keesokan harinya, tepatnya pada tanggal 23 Juli 2025, Asesmen Lapangan dilanjutkan dengan kunjungan langsung ke berbagai fasilitas pendukung akademik, seperti ruang kelas, ruang dosen, laboratorium, dan sarana prasarana lainnya di lingkungan kampus INSTIKI. Tujuannya adalah untuk memverifikasi kesesuaian antara laporan yang disampaikan dengan kondisi nyata di lapangan. Proses asesmen kemudian ditutup dengan penyerahan dan penandatanganan Berita Acara Asesmen Lapangan oleh tim asesor dan pimpinan program studi. Dalam sesi penutupan, para asesor juga menyampaikan umpan balik serta saran-saran perbaikan sebagai bentuk pembinaan untuk peningkatan mutu secara berkelanjutan.

Melalui proses Asesmen Lapangan ini, INSTIKI berkomitmen untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Dengan semangat “Menjadi dan Memberi”, INSTIKI berkomitmen mencetak lulusan informatika yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga siap memberi kontribusi nyata bagi masyarakat dan industri, sejalan dengan visi INSTIKI “Unggul dalam inovasi teknologi untuk berkontribusi pada industri kreatif, pariwisata, dan budaya.”

Terkenal di Kalangan Gen Z, Sebenarnya Apa Itu Financial Freedom?

Terkenal di Kalangan Gen Z, Sebenarnya Apa Itu Financial Freedom?

Di era digital ini, istilah financial freedom alias kebebasan finansial makin sering muncul di timeline media sosial, terutama di kalangan Gen Z. Nggak heran sih, karena generasi ini punya cara pandang yang unik soal uang, karier, dan gaya hidup. Tapi, sebenarnya apa sih financial freedom itu?

Financial freedom atau kebebasan finansial adalah keadaan ketika seseorang telah mencapai kemapanan dalam kondisi keuangannya. Ketika individu tersebut sudah bisa mencapai kebebasan finansial, kekhawatiran dalam memenuhi kebutuhan hidupnya akan berkurang. Ia tidak akan kekurangan uang untuk membeli apa pun yang dibutuhkan, bahkan yang diinginkan.

Financial freedom adalah kondisi di mana seseorang punya cukup penghasilan pasif atau aset, sehingga nggak perlu lagi “kerja terus-terusan” buat memenuhi kebutuhan hidup. Artinya, kamu tetap punya uang masuk walau sedang liburan, rebahan, atau mengejar passion. Buat Gen Z yang dikenal kreatif, melek teknologi, dan suka kebebasan, financial freedom jadi tujuan hidup yang keren sekaligus realistis.

Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung menganggap pekerjaan tetap sebagai simbol keamanan finansial, Gen Z justru lebih tertarik mencari penghasilan dari berbagai sumber. Entah itu dari bisnis online, investasi, freelance, content creation, atau bahkan side hustle yang mereka bangun sejak kuliah.

Tren ini juga didorong oleh semakin banyaknya konten edukasi keuangan di TikTok, Instagram, dan YouTube. Influencer keuangan dengan gaya bahasa santai mulai mengajak anak muda untuk melek literasi finansial: belajar tentang budgeting, menabung, investasi, sampai cara memanfaatkan financial apps buat mengelola uang.

Namun, mencapai financial freedom itu butuh strategi, bukan sekedar ikut tren. Mulai dari mengatur cashflow bulanan, menghindari gaya hidup konsumtif, membangun dana darurat, sampai berani ambil langkah investasi jangka panjang. Intinya, harus konsisten dan sabar.

Buat kamu Gen Z yang lagi semangat mengejar mimpi, ingatlah: financial freedom bukan cuma tentang jadi kaya raya. Tapi tentang punya pilihan. Pilihan untuk hidup sesuai nilai dan tujuanmu, tanpa tekanan finansial. Jadi, yuk mulai dari sekarang, belajar kelola keuanganmu, biar masa depanmu bukan cuma sekedar wacana!

Mengenal Kol Marketing: Strategi Jitu di Era Influencer

Mengenal Kol Marketing: Strategi Jitu di Era Influencer

Di era digital seperti sekarang, strategi pemasaran semakin berkembang dan kreatif. Salah satu metode yang sedang naik daun adalah KOL Marketing. Tapi, sebenarnya apa itu KOL Marketing? Bagaimana cara kerjanya, dan mengapa banyak brand berlomba-lomba menggunakan strategi ini?

KOL adalah singkatan dari Key Opinion Leader, yaitu individu yang memiliki pengaruh kuat di komunitas atau industri tertentu. Mereka bisa berasal dari berbagai latar belakang: selebriti, influencer media sosial, pakar di bidang tertentu, bahkan tokoh masyarakat. Intinya, mereka adalah sosok yang dipercaya oleh audiens dan bisa memengaruhi keputusan pembelian.

KOL Marketing sendiri adalah strategi pemasaran yang melibatkan KOL untuk mempromosikan produk atau layanan. Misalnya, sebuah brand skincare menggandeng dokter kulit ternama untuk merekomendasikan produknya di Instagram. Atau, brand makanan lokal bekerja sama dengan food vlogger untuk membuat konten review menarik di YouTube. Strategi ini dinilai sangat efektif karena promosi terasa lebih alami dan kredibel dibanding iklan konvensional.

Salah satu keunggulan KOL Marketing adalah kemampuannya menjangkau pasar yang lebih spesifik. Brand bisa memilih KOL yang sesuai dengan segmen targetnya, misalnya Gen Z, ibu rumah tangga, pecinta teknologi, hingga pelaku UMKM. Dengan pendekatan yang tepat, pesan pemasaran bisa lebih “nyambung” dan berdampak.

Namun, tentu saja strategi ini tidak bisa asal-asalan. Brand perlu memilih KOL yang tepat, sesuai nilai dan image brand, serta memiliki engagement yang baik dengan followers-nya. Selain itu, transparansi juga penting. KOL yang jujur dan terbuka saat mereview produk akan lebih dihargai audiens, daripada yang hanya memuji tanpa pengalaman nyata.

Secara keseluruhan, KOL Marketing adalah salah satu bentuk strategi komunikasi pemasaran yang sangat relevan di era digital. Bagi pelaku bisnis maupun calon digital marketer, memahami konsep ini bisa jadi modal penting untuk menyusun kampanye yang kreatif dan berdampak.

Jika kamu tertarik mendalami strategi seperti ini dan ingin menjadi bagian dari dunia pemasaran digital yang dinamis, kamu bisa mulai dari sekarang! Yuk, kuliah di Program Studi Bisnis Digital di INSTIKI dan pelajari langsung bagaimana dunia marketing terus berkembang di era teknologi!

Masih Worth It Nggak Sih Jadi Digital Marketer di Zaman Sekarang?

Masih Worth It Nggak Sih Jadi Digital Marketer di Zaman Sekarang?

Di era serba digital seperti sekarang ini, profesi digital marketer masih jadi incaran banyak orang. Tapi, muncul juga pertanyaan: masih worth it nggak sih jadi digital marketer di zaman sekarang? Dengan makin banyaknya orang yang terjun ke dunia ini, persaingan makin ketat. Belum lagi perkembangan teknologi seperti AI yang makin canggih. Jadi, apakah profesi ini masih menjanjikan?

Jawabannya: masih sangat worth it! Justru sekarang adalah masa keemasan untuk menjadi digital marketer. Coba bayangin, hampir semua bisnis, baik besar maupun UMKM membutuhkan kehadiran digital yang kuat. Dari media sosial, website, sampai strategi iklan digital, semua butuh dirancang dan dijalankan oleh ahlinya. Perusahaan nggak bisa sembarangan, karena audiens juga makin cerdas dan selektif dalam menerima informasi.

Tren digital marketing juga terus berkembang. Kalau dulu fokusnya cuma di SEO dan media sosial, sekarang sudah merambah ke influencer marketing, email automation, sampai data-driven campaign. Belum lagi peran AI yang justru membantu digital marketer jadi lebih produktif, bukan menggantikan sepenuhnya. Tools seperti Google Analytics, ChatGPT, Meta Ads, sampai platform CRM bikin pekerjaan jadi lebih presisi dan efisien.

Selain itu, profesi ini juga fleksibel. Banyak digital marketer yang bisa kerja secara remote, freelance, bahkan membangun digital agency sendiri. Skill yang kamu punya bisa dipakai lintas industri, dari e-commerce, pariwisata, pendidikan, sampai startup teknologi. Gaji dan jenjang karier juga menjanjikan, apalagi kalau kamu punya portofolio yang solid dan terus update skill.

Namun, tentu saja kamu harus terus belajar. Dunia digital itu cepat banget berubah. Algoritma media sosial, tren konsumen, sampai teknologi iklan bisa berubah dalam hitungan bulan. Tapi justru di sinilah tantangannya dan juga keseruannya. Kalau kamu orang yang suka tantangan, kreatif, dan ingin terus berkembang, digital marketing bisa jadi jalan karier yang menyenangkan dan menguntungkan.

Jadi, balik lagi ke pertanyaan awal: masih worth it nggak jadi digital marketer? Jawabannya: iya, asal kamu serius, mau belajar, dan bisa adaptif dengan perkembangan zaman. Profesi ini bukan cuma relevan, tapi juga krusial di era digital saat ini dan masa depan.

Kalau kamu tertarik mendalami dunia digital marketing secara profesional, yuk mulai dengan bekal yang kuat lewat pendidikan formal! Salah satu pilihan yang tepat adalah kuliah di Program Studi Bisnis Digital di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). Di sini, kamu bakal diajari strategi digital marketing, analisis data, branding digital, dan banyak hal penting lainnya yang siap membekali kamu jadi digital marketer handal!

Mengenal Konsep AIDA di Dunia Marketing

Mengenal Konsep AIDA di Dunia Marketing

Pernah dengar tentang AIDA? Bukan nama orang, ya civitas INSTIKI. AIDA adalah salah satu konsep klasik dalam dunia pemasaran dan periklanan yang masih relevan banget sampai sekarang. Singkatan ini sering jadi pedoman dalam membuat iklan, konten promosi, atau strategi penjualan agar bisa benar-benar menarik perhatian dan mendorong calon pelanggan untuk bertindak. Yuk, kenalan lebih dekat dengan AIDA!

Apa Itu AIDA?

AIDA adalah model pemasaran untuk menggambarkan tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian produk atau jasa. Model AIDA merupakan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action, menggambarkan empat tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian. Empat tahap tersebut, yaitu sebagai berikut:

  1. Attention (Perhatian)
    Langkah pertama adalah menarik perhatian audiens. Di era digital seperti sekarang, perhatian adalah hal yang sangat mahal. Konten yang menarik secara visual, judul yang memikat, atau pembuka yang bikin penasaran adalah kunci untuk membuat orang berhenti scrolling dan mulai memperhatikan.

  2. Interest (Ketertarikan)
    Setelah perhatian didapat, tugas selanjutnya adalah membangun ketertarikan. Caranya bisa dengan menyampaikan manfaat produk, cerita yang relevan, atau fakta unik yang bikin audiens merasa, “Wah, menarik juga, nih!” Di tahap ini, audiens mulai melibatkan emosinya dan ingin tahu lebih dalam.

  3. Desire (Keinginan)
    Setelah tertarik, saatnya mengubah ketertarikan itu menjadi keinginan. Buat audiens merasa bahwa mereka butuh produk atau layanan tersebut. Jelaskan bagaimana produk dapat menyelesaikan masalah mereka, meningkatkan gaya hidup, atau memberi nilai lebih yang tak bisa mereka abaikan.

  4. Action (Tindakan)
    Ini adalah tahap akhir yang sangat krusial, yakni mengajak audiens untuk bertindak. Entah itu membeli produk, mengisi formulir, mendaftar, atau sekedar klik tautan. Gunakan ajakan yang jelas dan persuasif, seperti “Beli sekarang!”, “Daftar gratis hari ini!”, atau “Yuk, coba sekarang juga!”

Kenapa AIDA Penting?

Karena AIDA membantu brand menyusun pesan yang terarah dan strategis. Daripada asal promosi, konsep ini membantu membimbing audiens dari yang awalnya tidak tahu apa-apa hingga akhirnya melakukan tindakan yang diinginkan. AIDA juga bisa digunakan dalam berbagai media: iklan cetak, media sosial, email marketing, sampai video promosi.

Contoh Penerapan AIDA

Misalnya, kamu ingin mempromosikan sebuah aplikasi belajar online:

  • Attention: “Mau bisa bahasa Korea dalam 30 hari tanpa kursus mahal?”

  • Interest: “Dengan fitur interaktif, kamu bisa belajar sambil main game!”

  • Desire: “Sudah 100.000+ orang terbukti bisa lancar berbahasa Korea dengan metode ini.”

  • Action: “Download aplikasinya sekarang, gratis di Play Store dan App Store!”

AIDA bukan hanya menjadi teori lama, tapi strategi yang terbukti efektif dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Buat kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, pemasaran, atau digital branding, memahami konsep AIDA adalah langkah awal yang wajib banget. Dan kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang strategi komunikasi digital seperti ini, kuliah di Program Studi Bisnis Digital INSTIKI bisa jadi pilihan yang tepat!

Masih Worth It Membaca Buku Fisik di Era Digital?

Masih Worth It Membaca Buku Fisik di Era Digital?

Di tengah gempuran teknologi dan derasnya arus informasi digital, banyak dari kita mungkin bertanya-tanya: apakah membaca buku fisik masih relevan? Dengan hadirnya e-book, audiobook, dan berbagai platform digital yang bertebaran di internet, buku cetak seolah jadi “barang lama” yang ketinggalan zaman. Tapi benarkah demikian? Jawabannya: iya, membaca buku fisik masih sangat worth it, bahkan punya keunggulan yang tak tergantikan oleh versi digital!

1. Fokus dan Minim Gangguan

Salah satu kelebihan utama membaca buku fisik adalah minimnya distraksi. Berbeda dengan membaca di gadget, di mana notifikasi medsos, pesan masuk, atau godaan scroll TikTok bisa mengganggu konsentrasi, buku cetak memberikan pengalaman membaca yang lebih fokus dan mendalam. Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca teks panjang di media cetak dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat dibandingkan membaca lewat layar.

2. Sensasi Membaca yang Lebih ‘Nyata’

Tak bisa dipungkiri, ada kepuasan tersendiri saat membuka lembar demi lembar buku, mencium aroma kertas, hingga memberi tanda pada halaman favorit. Aktivitas ini membangun koneksi emosional dengan buku yang jarang bisa dirasakan saat membaca lewat layar. Bagi banyak orang, ini adalah bentuk self-care dan momen tenang di tengah hiruk-pikuk dunia digital.

3. Mata Lebih Aman dan Sehat

Terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata lelah, kering, bahkan gangguan tidur karena paparan cahaya biru. Membaca buku fisik memberikan alternatif yang lebih ramah bagi kesehatan mata dan cocok bagi kamu yang ingin mengurangi screen time.

4. Koleksi Fisik yang Estetik dan Berkesan

Buku fisik bisa menjadi bagian dari identitas pribadi. Rak buku yang penuh dengan koleksi bacaan favorit memberikan kesan estetik sekaligus memunculkan kebanggaan tersendiri. Buku juga bisa diwariskan, diberikan sebagai hadiah, atau bahkan dijadikan kenang-kenangan yang tak lekang oleh waktu.

5. Membentuk Kebiasaan Literasi yang Konsisten

Membaca buku fisik secara rutin membantu membangun disiplin dan keteraturan. Buku cetak tidak bisa dengan mudah “ditutup” lalu berpindah ke aplikasi lain seperti di ponsel, sehingga cocok untuk membentuk rutinitas membaca yang lebih serius dan produktif.

Meskipun teknologi menawarkan berbagai kemudahan, buku fisik tetap punya tempat istimewa. Keduanya memang bisa saling melengkapi, buku digital untuk mobilitas dan kepraktisan, buku fisik untuk kedalaman dan kenikmatan membaca.

Jadi, jangan ragu untuk tetap membaca buku cetak. Siapkan kopi hangat, pilih sudut baca favoritmu, dan tenggelamlah dalam dunia yang hanya bisa dibuka lewat halaman demi halaman. Kalau kamu civitas INSTIKI, tim buku fisik atau digital, nih?

Inovasi Teknologi Mahasiswa INSTIKI Raih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan 2025

Inovasi Teknologi Mahasiswa INSTIKI Raih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan 2025

Kabar membanggakan kembali datang dari civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). Tim mahasiswa INSTIKI berhasil lolos dalam Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, 3 Juli 2025.

Tim mahasiswa INSTIKI yang diketuai oleh I Wayan Andre Susila, dan beranggotakan Ni Made Nelia Adnyani, dan I Made Agus Wiswanegara, dengan bimbingan dosen INSTIKI Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, berhasil menembus seleksi ketat pada skema PKM-Penerapan IPTEK (PI). Sebuah skema prestisius yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat.

Tak hanya berhasil lolos, tim mahasiswa INSTIKI juga sukses mencuri perhatian dengan pengembangan karya inovasi yang aplikatif. Proposal tim mahasiswa INSTIKI ini berjudul “Inovasi Pakan Fermentasi Berbasis Ikan Rucah dan Probiotik dengan Sistem Pemberian Terjadwal Berdasarkan FCR untuk Meningkatkan Produktivitas Pertumbuhan Ikan.” Inovasi yang dikembangkan ini memberikan pendekatan ilmiah sekaligus solusi nyata terhadap permasalahan di sektor perikanan. Dengan menggabungkan teknologi, inovasi ini memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. Tak heran jika karya inovasi ini terpilih dalam skema PKM-Penerapan IPTEK tahun 2025.

“Sebagai pembimbing dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Penerapan IPTEK Pendanaan Tahun 2025, saya merasa bangga dan mengapresiasi semangat inovatif serta kerja keras tim mahasiswa dalam mengembangkan kegiatan kepada mitra kelompok budidaya ikan yang ada di Kabupaten Klungkung yang berjudul “Inovasi Pakan Fermentasi Berbasis Ikan Rucah dan Probiotik dengan Sistem Pemberian Terjadwal Berdasarkan FCR untuk Meningkatkan Produktivitas Pertumbuhan Ikan,” ungkap Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.

Kesan yang sangat positif selama proses bimbingan disampaikan oleh Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd. Kemampuan kolaborasi, ketekunan dalam riset, serta keterbukaan terhadap masukan dan perbaikan telah ditunjukkan oleh mahasiswa. Tim mahasiswa tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga ditunjukkan melalui konsistensi dalam penyusunan dokumen pendukung kegiatan serta pendokumentasian kegiatan.

“Saya berharap tim ini terus mengembangkan potensi inovasinya hingga ke tahap hilirisasi, baik melalui publikasi ilmiah, kerja sama dengan pelaku usaha perikanan, maupun pengajuan HKI. Jadikan pengalaman di PKM ini sebagai pijakan untuk berkontribusi nyata dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat melalui riset dan teknologi terapan,” tutup Beliau.

Kepada seluruh civitas akademika INSTIKI, keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi. Tak hanya untuk berprestasi, tetapi juga untuk melihat potensi sekitar dan mengembangkan inovasi yang berdampak langsung. Selamat dan sukses untuk tim mahasiswa INSTIKI dan dosen pembimbing! Semoga inovasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. –(PDM)

Transparan & Profesional! Audit Ormawa INSTIKI Jadi Langkah Perkuat Kualitas Organisasi Kemahasiswaan!

Transparan & Profesional! Audit Ormawa INSTIKI Jadi Langkah Perkuat Kualitas Organisasi Kemahasiswaan!

Denpasar, 19 Juli 2025 — Dalam upaya membangun organisasi kemahasiswaan yang sehat dan profesional, Direktorat Kemahasiswaan Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan kegiatan Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di lingkungan kampus INSTIKI.

Tujuan dilaksanakannya Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025 adalah untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan pengelolaan organisasi kemahasiswaan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, efisien, akuntabel, serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan tinggi. Di balik proses audit ini, terdapat tujuan besar untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan terhadap regulasi, mengevaluasi kinerja dan efektivitas program, serta menjamin transparansi dalam setiap pengelolaan anggaran dan kegiatan. Lebih dari itu, audit ini juga menjadi sarana penting untuk memperkuat tata kelola organisasi, memberikan masukan konstruktif demi perbaikan, serta menanamkan budaya organisasi yang sehat dan profesional dengan semangat “menjadi dan memberi.”

Sebanyak 33 Ormawa mengikuti proses audit, meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), HIMA dari masing-masing program studi seperti HIMA-IF, HIMA-RSK, HIMA-DKV, HIMA-BD, serta berbagai Forum Pembinaan Kerohanian (FPK) hingga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari berbagai bidang, meliputi FPK-KMH, FPK-IMMUKI, FPK-KEMAHKRIS, Seniman Tari INSTIKI, Tabuh “Arsanta Adhimukti”, INSTIKI Music Vocal, INSTIKI Inspirational Dance, Himpunan Fotografer INSTIKI, eSports INSTIKI, PIK-M, INSTIKI Nihon Bunka, Teater INSTIKI (TETRIS), Badminton, Rasikuntan, Body Healthy & Body Building, Futsal INSTIKI, Lingkaran Film, Jurnalistik dan Pers INSTIKI, English Club of INSTIKI (ECSI), KSR PMI, MAPALA, Jegeg Bagus INSTIKI, GRADASI, INSTIKI Developer Club, HIPMI, Literasi, Basket, Paduan Suara Mahasiswa (PSM), dan Animazing.

Kegiatan Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025 berlangsung dengan lancar. Para Ormawa sangat berantusias tinggi mengikuti proses audit dari awal hingga akhir, di mana Ormawa menunjukkan keseriusan dan semangat tinggi dalam menyampaikan laporan serta mempertanggungjawabkan program kerja mereka di hadapan tim auditor.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan Ormawa di lingkungan kampus INSTIKI semakin siap menghadapi tantangan zaman dan dapat terus berkontribusi dalam mendukung atmosfer kampus yang aktif, inklusif, dan berprestasi. Audit Ormawa tidak hanya menjadi proses evaluasi, tetapi menjadi tonggak penting menuju peningkatan kualitas organisasi mahasiswaan menuju semakin profesional. –(PDM)

Bahaya Begadang: Civitas INSTIKI, Yuk Mulai Sayangi Tubuh Sendiri!

Bahaya Begadang: Civitas INSTIKI, Yuk Mulai Sayangi Tubuh Sendiri! (Photo by: Getty Images)

Halo, Civitas INSTIKI! Siapa di antara kalian yang suka begadang? Entah itu karena mengerjakan tugas yang mepet deadline, scroll TikTok sampai lupa waktu, binge-watching drama Korea, atau nongkrong sama teman sampai pagi? Eits, hati-hati, lho! Begadang memang sering jadi ‘teman setia’ anak kuliahan, tetapi kebiasaan ini ternyata menyimpan banyak bahaya buat kesehatan kamu.

Perlu diketahui, tubuh kita dirancang untuk memiliki ritme tidur yang teratur. Ketika waktu tidur terganggu, sistem tubuh juga ikut terganggu. Salah satu dampak langsung dari begadang adalah turunnya daya tahan tubuh. Kurang tidur membuat sistem imun melemah, sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit, seperti flu atau infeksi. Jika kebiasaan ini berlangsung dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan gangguan jantung juga meningkat.

Selain fisik, kesehatan mental pun turut terdampak. Kurang tidur dapat menyebabkan konsentrasi menurun, sulit berpikir jernih, hingga perubahan suasana hati yang drastis. Kamu mungkin akan merasa mudah marah, cepat cemas, atau bahkan merasa murung tanpa sebab yang jelas. Akibatnya, aktivitas sehari-hari, termasuk proses belajar di kampus, bisa terganggu.

Dampak lain yang tidak kalah penting adalah penurunan performa akademik. Bayangkan jika kamu harus presentasi atau mengerjakan ujian dalam kondisi mengantuk dan tidak fokus. Hasilnya tentu tidak akan maksimal. Kurang tidur juga bisa menghambat daya ingat dan proses berpikir kritis, padahal kedua hal tersebut sangat dibutuhkan dalam perkuliahan.

Dari sisi penampilan pun, begadang memberi efek yang kurang menyenangkan. Wajah terlihat lelah, muncul lingkaran hitam di bawah mata, dan kulit menjadi kusam. Semua ini bisa berdampak pada rasa percaya diri dan semangat dalam menjalani hari.

Namun tentu, sebagai mahasiswa, ada kalanya kita dihadapkan pada jadwal yang padat dan tugas yang menumpuk. Solusinya bukan dengan terus-terusan begadang, tetapi dengan mengatur waktu sebaik mungkin. Mulailah membuat jadwal harian, membagi waktu belajar, istirahat, dan hiburan secara seimbang. Hindari kebiasaan menunda-nunda tugas agar tidak harus menyelesaikannya di malam hari menjelang tenggat waktu.

Civitas INSTIKI, ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang. Jangan abaikan waktu tidur hanya demi mengejar hal-hal yang bisa diatur dengan manajemen waktu yang lebih baik. Tidur yang cukup, antara 7 hingga 9 jam setiap malam, akan membantu tubuh dan pikiran kamu tetap prima dan siap menghadapi aktivitas di kampus.

Mulai malam ini, yuk perlahan ubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hindari begadang jika tidak benar-benar perlu, dan jadikan tidur sebagai bagian dari gaya hidup yang produktif. Karena mahasiswa yang sehat dan bugar akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Salam sehat dan semangat selalu, Civitas INSTIKI! –(PDM)

Bosen Kuliah di Bali Aja? Yuk Siap-siap Student Exchange ke Luar Negeri!

Dari kiri ke kanan: Ayu Gede Willdahlia, S.E., M.M selaku Wakil Rektor III, I Wayan Sudiarsa, S.T., M.Kom selaku Kepala Departemen Marketing dan Kerjasama, dan Dr. Ir. Aniek Suryanti Kusuma, M.Kom selaku Wakil Rektor I INSTIKI menghadiri seremony penandatangan kerja sama internasional di ISAT U, Filipina.

Mau kuliah sambil jalan-jalan ke luar negeri? Tenang, ini bukan mimpi lagi kok! Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kini membuka kesempatan emas bagi civitas akademika INSTIKI untuk mengikuti program student exchange dan program keren lainnya ke luar negeri! Yup, kamu bisa belajar di kampus internasional, menambah jejaring global, dan tentunya merasakan pengalaman budaya baru yang nggak akan terlupakan.

INSTIKI telah menjalin kerja sama strategis dengan delapan perguruan tinggi terkemuka di Taiwan dan Filipina, meliputi Cheng Shiu University, Iloilo Science and Technology University, Northern Iloilo State University, John B. Lacson Foundation Maritime University, Mariano Marcos State University, Capiz State University, Negros Oriental State University, serta Bicol State College of Applied Sciences and Technology. Berbagai program dicanangkan dalam program bertajuk Global Academic Partnership Initiative (GAPI). Lewat program-program ini, civitas akademika INSTIKI dapat mengikuti berbagai program internasional seperti student exchange, summer/winter school, hingga kolaborasi penelitian dan konferensi internasional. Berbagai program tersebut meliputi:

Student Exchange (Inbound & Outbound)

Student Exchange adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa INSTIKI untuk menempuh studi di perguruan tinggi mitra di luar negeri selama periode tertentu. Lewat program ini, kamu dapat mengenal budaya baru secara langsung hingga merasakan atmosfer belajar yang unik di luar negeri. Selain memperluas wawasan, pengalaman ini juga melatih kemandirian, meningkatkan kemampuan komunikasi lintas budaya, dan memperkaya jaringan pertemanan internasional. Mahasiswa yang mengikuti Student Exchange akan menjadi representasi INSTIKI di kancah internasional, sekaligus membawa pulang ilmu, pengalaman, dan inspirasi baru yang bisa dibagikan di lingkungan kampus.

Joint Summer/Winter School

Program ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memberikan pengalaman belajar terfokus pada satu mata pelajaran atau keterampilan tertentu dalam jangka waktu mulai dari satu minggu hingga beberapa minggu.

Visiting Lecturer & Faculty Mobility (Online atau Offline)

Visiting Lecturer adalah program yang mengundang pakar dari luar, baik akademisi, pemimpin industri, atau peneliti ternama untuk mengajar atau terlibat dalam kegiatan akademik jangka pendek di institusi tuan rumah. Sementara, Faculty Mobility adalah program strategis yang memungkinkan dosen antar institusi mitra (inbound dan outbound) untuk melakukan kolaborasi pengajaran dan penelitian, baik jangka pendek maupun jangka panjang (misalnya satu semester penuh).

Collaborative Research and Joint Grants

Collaborative Research and Joint Grants merupakan program dalam kemitraan akademik, di mana para peneliti dari institusi berbeda berkolaborasi untuk mengerjakan proyek riset bersama dengan dukungan dana bersama (Joint Grants).

COIL (Collaborative Online International Learning)

Collaborative Online International Learning atau yang lebih dikenal dengan COIL, adalah metodologi pengajaran dan pembelajaran yang inovatif yang menghubungkan mahasiswa dan dosen dari berbagai negara untuk bekerja sama dalam proyek dan diskusi bersama sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan.

Civitas INSTIKI, jadi kamu tertarik ikut program yang mana, nih? Apa pun pilihanmu, sekarang saatnya siapkan dirimu sebaik mungkin. Kesempatan emas untuk berkembang dan menjelajah luar negeri ada di depan mata. Jangan sampai ketinggalan, ya. Stay tuned untuk informasi selanjutnya!