INSTIKI Pamerkan Inovasi Mutakhir di DTIK Fest 2025, Tuai Pujian dari Wali Kota Denpasar & Gubernur Bali

INSTIKI Pamerkan Inovasi Mutakhir di DTIK Fest 2025, Tuai Pujian dari Wali Kota Denpasar & Gubernur Bali

Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Festival (DTIK Fest) 2025 kembali digelar pada Kamis (27/02/2025) sampai dengan Sabtu (01/03/2025) di Gedung Dharma Negara Alaya (DNA), Denpasar. Sebagai ajang bergengsi di Kota Denpasar, festival ini menjadi wadah bagi para inovator untuk menampilkan, memperkenalkan, dan mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif di bidang teknologi yang berlandaskan “Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Keberlanjutan.”

Para inovator baik dari startup, komunitas, hingga perguruan tinggi unjuk gigi untuk menampilkan karya-karya yang kreatif dan inovatif, tak terkecuali dari civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). INSTIKI yang dikenal sebagai kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara menampilkan beragam karya inovasi yang berlandaskan keberlanjutan. Berbagai karya inovasi ciptaan civitas akademika INSTIKI ini tampil dan mencuri perhatian para pengunjung, hingga menuai pujian dari Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E dan Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M.

Ir. Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom selaku Ketua Panitia DTIK Fest 2025 INSTIKI menyampaikan bahwa INSTIKI merasa sangat terhormat dapat diundang untuk menampilkan berbagai karya inovasi unggulan dalam festival bergengsi ini. Keikutsertaan INSTIKI di DTIK Fest 2025 bukan sekedar menampilkan inovasi saja, tetapi juga merupakan bentuk komitmen dalam mengembangkan teknologi untuk pelestarian budaya Bali, berdampak positif bagi masyarakat luas, serta mendukung keberlanjutan.

Karya-karya yang ditampilkan civitas akademika INSTIKI dalam DTIK Fest 2025 meliputi, Virtual Museum yang memberikan pengalaman menarik untuk menjelajahi koleksi seni dan budaya melalui teknologi virtual reality (VR), Virtual Tour Pura Ntegana Badung & Pura Samuan Tiga yang bersejarah di Bali, berbagai karya game interaktif karya inAReality seperti game ‘Kala’, Film Animasi 2D Kisah-kisah Tantri “Murdasa”, Nusa Heritage ID yakni Platform digital yang menyajikan data dan peta pura yang telah di digitalkan untuk pelestarian budaya Bali, dan masih banyak lagi. Selain karya-karya tersebut, INSTIKI juga memperkenalkan Pusat Studi Digitalisasi Budaya Bali dengan tagline “Menggali Potensi, Melampaui Batas”. Pusat studi ini telah melahirkan berbagai inovasi teknologi mutakhir, seperti Teknologi Keamanan Pencegahan Perampasan Aset Sakral Pratima, Teknologi Kulkul Inovatif, hingga Virtual Tour yang memperkenalkan budaya Bali secara digital.

Selain dapat melihat berbagai karya inovasi yang dipamerkan, para pengunjung juga berkesempatan untuk mencoba langsung teknologi yang ditampilkan oleh civitas akademika INSTIKI. Antusiasme tinggi terlihat khususnya dari para siswa yang berkunjung. Para siswa dengan semangat mencoba game interaktif hingga pengalaman virtual tour yang asyik di Booth INSTIKI. Karya-karya inovatif ini pun berhasil mencuri perhatian dan mendapat apresiasi tinggi dari Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, S.E, serta Gubernur Bali, Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M, berkat pengembangan teknologi berbasis keberlanjutan dan pelestarian budaya Bali.

Dengan karya-karya terbaik civitas akademika INSTIKI dalam DTIK Fest 2025, INSTIKI kembali menunjukkan komitmennya dalam pengembangan teknologi dan inovasi digital. INSTIKI dengan bangga terus mengembangkan berbagai karya inovasi berkelanjutan sekaligus menjaga warisan budaya Bali tetap lestari di era digital. Semangat “menjadi dan memberi”. -(PDM)

Lestarikan Budaya Bali, Gebyar Budaya Hindu INSTIKI VIII (GBHS VIII) Digelar!

FPK-KMH Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan Gebyar Budaya Hindu INSTIKI VIII (GBHS VIII). Dengan mengusung tema “Jagat Kerthi – Jagra Hita Samasta”, acara ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan kreativitas dalam melestarikan tradisi hingga budaya Hindu Bali.

Sebagai pembuka rangkaian GBHS VIII, Seminar Nasional FPK-KMH X digelar pada 2 Februari 2025 dengan menghadirkan Wayan Apel Hendrawan, seorang budayawan, yang membahas topik “Harmoni untuk Melestarikan Budaya di Era Disrupsi Teknologi”. Seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran budaya, terutama di kalangan generasi muda, agar tetap menjaga nilai-nilai tradisi di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

GBHS VIII menyelenggarakan berbagai perlombaan, mulai dari Lomba Mesatua Bali untuk SD/sederajat se-Bali, Nyurat Lontar untuk SMP/sederajat se-Bali, Bali Simbar untuk SMP/sederajat se-Bali, Makekawin untuk SMA/SMK/sederajat se-Bali, dan Busana Adat untuk SMA/SMK/sederajat se-Bali. Rangkaian acara lomba, hiburan, hingga penyerahan juara diselenggarakan selama dua hari berturut-turut, 15-16 Februari 2025 di kampus INSTIKI. Melalui tahap penjurian yang ketat, betikut adalah para juara dari masing-masing perlombaan:

Lomba Mesatua Bali Tingkat SD se-Bali
Juara 1: I Gede Wika Pringga Setiawan (SD Saraswati 3 Denpasar)
Juara 2: Kadek Galih Satya Nugraha (SD Saraswati 5 Denpasar)
Juara: Ni Putu Adesia Santika Putri (SDN 1 Sumerta)

Lomba Nyurat Lontar Tingkat SMP se-Bali
Juara 1: Ida Bagus Yudha Abimayu (SMPN 1 Denpasar)
Juara 2: Putu Kirana Apriliana Saraswati (SMPN 3 Denpasar)
Juara 3: Ni Ketut Devasya Vitada Suandipta (SMPN 3 Denpasar)

Lomba Bali Simbar Tingkat SMP se-Bali
Juara 1: Ngurah Devananda Baktisadhana (SMPN 2 Denpasar)
Juara 2: Ni Komang Anggita Melia Putri (SMPN 5 Sukawati)
Juara 3: I Gede Agastya Putra Bhaskara (SMPN 3 Denpasar)

Lomba Mekekawin Tingkat SMA/SMK se-Bali
Juara 1: I Made Hari Prama dan I Kadek Artha Jaya (SMAN 2 Abiansemal)
Juara 2: Ngakan Nyoman Triatma Pramudiar dan I Gede Gavin Aryasatya Wiartama Putra (SMAN 2 Semarapura)
Juara 3: Kadek Ayu Cahyani dan Putu Ayu Sri Umayanti (SMKN 2 Sukawati)

Lomba Busana Adat Kepura Tingkat SMA/SMK se-Bali
Juara 1: I Nyoman Raymon Ariyanto dan Ni Kadek Dinda Cantika Dewi (SMAN 1 Pupuan)
Juara 2: I Komang Gede Wikrama Yusa dan Ni Kadek Dea Olivia (SMAN 8 Denpasar)
Juara 3: Kadek Touma Mickola dan Ni Putu Eka Lisya Laksmi Dewi (SMAN 1 Tampaksiring)

Lomba Tapel Ogoh-Ogoh Tingkat Umum se-Bali
Juara 1: Jonni Artawan
Juara 2: I Wayan Wiriantika
Juara 3: I Kadek Wiriantana
Juara Harapan 1: Tugus Yoga
Juara Favorite: ST. Dharma Sawitra (I Nyoman Ari Santiatika)

Seluruh rangkaian kegiatan GBHS VIII tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sebagai bentuk edukasi budaya bagi generasi muda untuk terus menjaga dan dan melestarikan tradisi dan budaya Hindu Bali. Dengan suksesnya GBHS VIII, INSTIKI melalui FPK-KMH Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian budaya Hindu Bali dan menginspirasi generasi penerus untuk tetap bangga terhadap budaya Balidi tengah kemajuan zaman. -(PDM)

Pelatihan “Unlock Your Tech Future with SIKI” Siapkan Mahasiswa Mengikuti Magang!

Pelatihan “Unlock Your Tech Future with SIKI” Siapkan Mahasiswa Mengikuti Magang!

Tingkatkan kompetensi mahasiswa sekaligus buka peluang magang, Pusat Karir Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan Pelatihan yang bertajuk “Unlock Your Tech Future with SIKI” pada 17-18 Februari 2025 di kampus INSTIKI. Pelatihan ini menghadirkan Ardian Septiadi AR, S.Kom selaku Head of Software Engineering di PT. Siki Revolusi Inovasi.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengukur sekaligus meningkatkan kompetensi mahasiswa INSTIKI dalam bidang coding, khususnya pada Front-End Development dan Back-End Development. Program ini dirancang sebagai langkah awal bagi mahasiswa yang tertarik untuk mengikuti program magang di PT. SIKI Revolusi Inovasi, sehingga mereka memiliki bekal keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri. Selama dua hari pelatihan, mahasiswa INSTIKI mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai konsep hingga implementasi, yang disampaikan langsung oleh narasumber berpengalaman, Ardian Septiadi AR, S.Kom. Dengan bimbingan dari ahlinya, mahasiswa INSTIKI mengasah keterampilan teknis, memahami standar industri, serta mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan industri teknologi yang semakin berkembang.

Ni Wayan Jeri Kusuma Dewi, S.Kom., M.Kom, selaku Kepala Departemen Alumni dan Pusat Karir INSTIKI menyampaikan bahwa pelatihan ini memiliki banyak manfaat bagi mahasiswa INSTIKI, tidak hanya dalam hal peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga dalam aspek kesiapan kerja. “Kegiatan ini dapat meningkatkan kemahiran teknikal, mengasah pemikiran kritis dan logika, meningkatkan kepercayaan diri, serta peningkatan kecakapan kerja dalam tim. Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, mahasiswa lebih siap untuk menghadapi dunia kerja,” jelasnya.

Pelatihan “Unlock Your Tech Future with SIKI” mendapat sambutan positif dari para peserta. Dengan adanya pelatihan ini, INSTIKI melalui Pusat Karir terus berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga mahasiswa INSTIKI semakin siap bersaing dalam dunia kerja yang dinamis. -(PDM)

5 Cara Mewariskan Kemiskinan

5 Cara Mewariskan Kemiskinan (Photo by Emil Kalibradov)

Siapa sih yang mau hidup miskin selamanya? Tetapi, sadar nggak kalau ada kebiasaan yang membuat kemiskinan terus diwariskan dari generasi ke generasi? Nah, biar nggak terjebak di lingkaran ini, yuk simak 5 cara yang tanpa sadar membuat kamu mewariskan kemiskinan—dan tentunya, biar bisa menghindarinya!

1. Menganggap Sekolah Itu Nggak Penting

Banyak yang berpikir sekolah atau kuliah itu cuma buang-buang waktu. Padahal, salah satu faktor utama yang membuat kemiskinan terus berlanjut adalah kurangnya akses atau keinginan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Dilansir dari jurnal Bahronomics Volume 1 Nomor 2 2021, setidaknya ada ada tiga penyebab kemiskinan bila dilihat dari kaca mata ekonomi, salah satunya adalah pendidikan. Pendidikan adalah salah satu kunci untuk membuka peluang kerja yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup. Tanpa pendidikan, generasi berikutnya akan sulit keluar dari lingkaran kemiskinan, nih.

2. Gaji Habis Buat Gaya, Nggak Ada Tabungan

Sering liat orang yang tiap gajian langsung foya-foya buat beli barang branded, tetapi akhir bulan udah ngeluh nggak punya uang? Nah, ini salah satu cara paling gampang buat mewariskan kemiskinan. Kalau dari kecil nggak diajarkan menabung atau investasi, ya pada akhirnya akan terbentuk kebiasaan hidup dari satu gajian ke gajian berikutnya, tanpa ada cadangan buat masa depan.

3. Berhutang Buat Hal Nggak Penting

Ngutang buat beli HP terbaru, buat liburan, buat gaya? Wah, bahaya banget! Utang itu boleh, tetapi kalau buat hal yang produktif, misalnya bisnis atau pendidikan. Kalau kebiasaan ini diterusin, nanti anak-anak juga akan tumbuh dengan mindset yang sama: “Gampang, tinggal ngutang aja!” Akhirnya, bukannya maju, malah makin terjebak dalam lingkaran utang.

4. Punya Mental Pasrah, Nggak Mau Berubah

Mentalitas bertumbuh (growth mindset) adalah pola pikir yang percaya bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan dengan usaha. Sebaliknya, mentalitas tetap (fixed mindset) membuat seseorang merasa bahwa kondisi mereka tidak bisa diubah. Kalau kamu termasuk yang mana nih? Tahu nggak sih!? Sukses itu bukan tentang yang paling pinter atau paling kaya dari lahir, tetapi yang punya mentalitas mau belajar dan berkembang alias growth mindset.

5. Nggak Mau Belajar Skill Baru & Nggak Mau Berjejaring

Di zaman sekarang, hanya mengandalkan ijazah doang itu nggak cukup. Harus bisa belajar skill baru, entah itu coding, desain, public speaking, atau bisnis, ataupun kamu juga bisa mengembangkan skill yang kamu punya sekarang. Selain itu, penting juga buat bangun koneksi. Kalau hanya diem di zona nyaman, nggak mau belajar atau kenalan sama orang-orang baru, ya susah buat dapet peluang lebih baik.

Mau Putus Rantai Kemiskinan? Mulai dari Sekarang!

Nggak mau terjebak dalam lingkaran kemiskinan? Mulai dari sekarang, ubah mindset, belajar hal baru, dan pastinya—kuliah di tempat yang bisa bikin kamu berkembang! Salah satu pilihan terbaik? INSTIKI (Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia) – kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional.

Di INSTIKI, kamu nggak cuma dapet ilmu akademik, tapi juga skill yang bisa dipakai di dunia kerja dan industri. Dari bidang bisnis, teknologi, sampai desain kreatif—semua program studi ada! Yuk, jadilah generasi yang mengubah nasib, bukan yang mewarisi kemiskinan!

Berapa Lama Seseorang Bisa Disebut Fresh Graduate?

Berapa Lama Seseorang Bisa Disebut Fresh Graduate?

Fresh graduate adalah istilah yang sering digunakan untuk menyebut seseorang yang baru saja menyelesaikan pendidikan tinggi, baik di jenjang diploma maupun sarjana. Namun, berapa lama seseorang masih bisa dikategorikan sebagai fresh graduate setelah lulus?

Secara umum, fresh graduate merujuk pada lulusan baru yang belum banyak memiliki pengalaman kerja. Istilah ini biasanya digunakan dalam dunia kerja untuk menggambarkan calon karyawan yang masih dalam tahap transisi dari dunia akademik ke dunia profesional. Banyak perusahaan yang memberikan kesempatan khusus bagi fresh graduate, seperti program pelatihan atau magang, untuk membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja. Namun, status sebagai fresh graduate tidak berlangsung selamanya lho.

Berapa Lama Status Fresh Graduate Berlaku?

Tidak ada standar baku mengenai berapa lama seseorang masih bisa disebut fresh graduate. Dilansir dari Prospects UK, mereka masih bisa menyandang sebagai fresh graduate ini selama 1 atau 2 tahun setelah lulus masa perkuliahan.
Setelah itu, mereka tidak dapat dianggap sebagai lulusan baru dan hanya disebut sebagai seorang graduate.

Apa yang Harus Dilakukan Fresh Graduate?

Ini yang dapat kamu lakukan sebelum lulus kuliah ataupun setelah lulus kuliah dengan menyandang sebagai fresh graduate, biar kamu semakin siap meraih karir impianmu:

  • Menentukan Arah Karier: sebelum lulus kuliah, tentukan bidang pekerjaan apa yang paling sesuai dengan minat dan keahlianmu, kamu ingin bekerja di perusahaan besar, startup, atau menjadi wirausaha? Menentukan arah karier sejak awal akan membantu menyaring peluang kerja yang sesuai dan meningkatkan efektivitas dalam mencari pekerjaan.
  • Meningkatkan Keterampilan dan Kompetensi: Meskipun sudah memiliki gelar akademik, teruslah meningkatkan soft skill hingga hard skill. Kamu dapat mengikuti kursus dan pelatihan.
  • Menyusun CV dan Portofolio yang Menarik: Buat kamu yang pengen berkarir di perusahaan, hasu mempersiapkan CV dan prtofolio. CV dan portofolio adalah kesan pertama yang diberikan kepada perekrut, maka buatlah dengan sebaik mungkin.
  • Membangun Jaringan Profesional: Networking atau membangun koneksi sangat penting bagi fresh graduate.
  • Melamar Pekerjaan Secara Cerdas: Fresh graduate sebaiknya tidak hanya mengirimkan lamaran sebanyak-banyaknya tanpa strategi. Namun harus disesuaikan antara CV dan Surat Lamaran dengan posisi yang dilamar. Gunakan platform lowongan kerja seperti LinkedIn, JobStreet, Indeed, media sosial, dan yang lainnya. Jangan takut melamar program fresh graduate atau magang. Persiapkan diri untuk wawancara.

Baca juga 5 Tips Jitu Sukses Setelah Lulus Kuliah

Baca juga Tips Membangun Small Business

Baja juga 5 Perempuan Muda Inspiratif yang berhasil Sukses dengan Cara yang Beda!

Fenomena Gen Z: Rilis Bisnis Mentok Sampai “Coming Soon” Saja

Fenomena Gen Z: Rilis Bisnis Mentok Sampai “Coming Soon” Saja (Photo by Huma Kabakci)

Di era digital yang serba cepat ini, banyak generasi Z yang tertarik untuk terjun ke dunia bisnis. Berbekal kreativitas, akses luas ke media sosial, dan inspirasi dari berbagai pengusaha muda sukses, mereka bersemangat untuk membangun brand mereka sendiri. Namun, ada satu fenomena unik yang sering terjadi: bisnis yang diumumkan dengan penuh antusias di media sosial, namun akhirnya hanya mentok pada tahap coming soon.

Gen Z memiliki keunggulan dalam pemasaran digital. Gen Z tumbuh dengan teknologi dan sangat memahami cara membangun branding melalui media sosial. Dengan membuat akun bisnis di Instagram atau TikTok, mereka mulai merancang identitas visual, logo, hingga teaser produk.

Banyak di antaranya yang memulai dengan unggahan yang keren, seperti “coming soon”, “something big is coming!”, atau “stay tuned for our launch date!” yang disertai dengan desain estetik dan konsep yang matang. Mereka juga aktif membangun hype dengan meminta teman-teman untuk follow akun bisnis mereka, bahkan mungkin sudah menyiapkan giveaway untuk calon pelanggan.

Tantangan di Balik “Coming Soon”

Sayangnya, tidak sedikit bisnis yang akhirnya mandek sebelum benar-benar diluncurkan. Ada banyak tantangan yang dimiliki oleh para Gen Z ketika memulai bisnis, setiap orang punya alasannya tersendiri. Namun ada beberapa alasan mengapa fenomena ini sering terjadi seperti terlalu berfokus pada branding namun belum siap menghadapi tantangan produksi, distribusi, dan manajemen keuangan, kurangnya perencanaan yang matang, terbatasnya dana dan sumber daya, hingga cepat kehilangan motivasi.

Bagaimana Agar Tidak Hanya Mentok di “Coming Soon”?

Agar bisnis tidak hanya berhenti di tahap perencanaan, ada beberapa tips and tricks yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

  • Temukan Ide Bisnis yang Sesuai: Pilih bisnis yang sesuai dengan keinginan, passion, atau keterampilan yang kamu miliki. Lakukan riset pasar untuk memastikan ada permintaan terhadap produk atau jasa yang ingin kamu tawarkan. Amati tren industri dan temukan keunikan yang bisa membedakan bisnismu dari pesaing.
  • Buat Rencana Bisnis yang Jelas: Tentukan visi, misi, dan tujuan bisnis dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Susun strategi pemasaran, operasional, dan keuangan.
  • Mulai dengan Sumber Daya yang Ada: Jangan menunggu modal besar untuk memulai, manfaatkan apa yang kamu miliki. Mulai dari skala kecil dan lakukan pengembangan secara bertahap. Gunakan media sosial sebagai alat pemasaran tanpa biaya besar.
  • Bangun Branding dan Marketing yang Kuat: Buat identitas visual yang menarik, termasuk logo, warna, dan desain yang konsisten. Serta buat marketing yang kuat, menarik, dan konsisten.
  • Fokus pada Produk atau Layanan Berkualitas: Pastikan produk atau layananmu benar-benar memberikan nilai bagi pelanggan. Minta feedback dari pengguna awal dan terus lakukan perbaikan.
  • Kelola Keuangan dengan Bijak: Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis. Catat setiap pemasukan dan pengeluaran agar bisa mengontrol arus kas. Jangan terburu-buru menghabiskan keuntungan, investasikan kembali untuk pengembangan bisnis.
  • Konsisten: Bangun disiplin untuk tetap menjalankan bisnis meskipun menghadapi hambatan. Terus belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Jangan takut gagal, anggap setiap kesalahan sebagai peluang untuk berkembang.

Pengen sukses bangun bisnis? Jika kamu ingin membangun bisnis dari nol dengan strategi yang tepat dan didukung oleh pemahaman teknologi digital, maka kuliah di Program Studi Bisnis Digital INSTIKI bisa menjadi langkah terbaik. Dengan kurikulum berbasis industri dan dukungan dosen berpengalaman, INSTIKI – kampus bisnis terbaik di Bali siap membekali kamu dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di dunia bisnis modern. Jadi, jangan hanya berhenti di coming soon—wujudkan ide bisnismu bersama INSTIKI! Yuk kuliah di Bali di INSTIKI! -(PDM)

Alumni Pulang Kampus 18: Waktunya Alumni Berbagi Pengalaman Dunia Kerja

Alumni Pulang Kampus 18: Waktunya Alumni Berbagi Pengalaman di Dunia Kerja

Denpasar, 18 Februari 2025 – Departemen Tracer Study Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) sukses menggelar acara Alumni Pulang Kampus 18. Selalu menghadirkan alumni-alumni INSTIKI yang inspiratif dan punya segudang pengalaman, pada kesempatan kali ini Alumni Pulang Kampus yang ke-18 menghadirkan Jordan Reynald Ndoki, S.Kom ke kampus INSTIKI.

Alumni Pulang Kampus 18 berlangsung secara hibrid, sejumlah 350 peserta yang meliputi dari mahasiswa INSTIKI mengikuti acara ini dengan antusiasme tinggi. Acara ini menghadirkan Jordan Reynald Ndoki, S.Kom, seorang profesional yang bekerja di perusahaan teknologi pada bagian Commercials di PT. Bimasakti Alterra. Dalam sesi pembahasannya yang bertajuk “Kuliah IT Kok Ngurusin Air?”, ia menceritakan pengalamannya dalam dunia kerja. Salah satunya bagaimana teknologi memiliki peran penting dalam berbagai sektor, termasuk dalam pengelolaan air. Mahasiswa mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana lulusan IT tidak hanya terbatas pada pengembangan perangkat lunak atau jaringan, tetapi juga dapat berkontribusi dalam sektor lain yang membutuhkan solusi berbasis teknologi.

Selain itu, Jordan Reynald Ndoki, S.Kom juga memberikan pembekalan mengenai pentingnya platform profesional seperti LinkedIn dalam membangun dan mengembangkan karier. Ia membagikan berbagai tips dan trik dalam mengoptimalkan profil LinkedIn agar lebih menarik bagi perekrut dan profesional di industri. Tak hanya itu, ia juga berbagi wawasan berharga serta pengalaman kerja yang telah ia jalani selama ini, termasuk tantangan dan strategi untuk berkembang di dunia profesional. Dengan informasi yang diberikannya, ia berharap dapat membekali mahasiswa INSTIKI dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang semakin kompetitif.

Kepala Departemen Tracer Study INSTIKI, Christina Purnama Yanti, S.Kom., M.Kom., menyampaikan bahwa Alumni Pulang Kampus merupakan wadah penting bagi mahasiswa INSTIKI untuk mendapatkan inspirasi langsung dari para alumni yang telah sukses di dunia kerja. Melalui kegiatan ini, mahasiswa INSTIKI dapat menambah wawasan, berbagi pengalaman, serta bertanya dan berdiskusi secara langsung dengan alumni yang inspiratif.

Tingginya antusiasme mahasiswa INSTIKI terhadap acara ini mendorong penyelenggara untuk mengadakannya secara hybrid, sehingga lebih banyak peserta yang dapat mengikuti dan merasakan manfaatnya. “Antusiasme mahasiswa sangat tinggi, bahkan karena banyaknya peminat, acara ini kami adakan secara hybrid agar lebih banyak yang bisa mengikuti,” ujar Christina Purnama Yanti, S.Kom., M.Kom.

Dengan terselenggaranya Alumni Pulang Kampus, diharapkan dapat terus menjadi jembatan bagi mahasiswa INSTIKI dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan lebih percaya diri. Acara ini juga menjadi komitmen INSTIKI – kampus swasta terbaik di Bali dan Nusa Tenggara dalam mendukung pengembangan karier mahasiswa melalui koneksi yang kuat antara alumni dan civitas akademika. –(PDM)

Diam-diam, 5 Aktivitas Ini Mencuri Waktumu!

Diam-diam, 5 Aktivitas Ini Mencuri Waktumu!

Pernah merasa waktu berlalu begitu cepat, tetapi pekerjaan atau tugas tetap menumpuk? Bisa jadi, tanpa sadar, kamu terjebak dalam aktivitas yang menyita waktu secara diam-diam. Yuk, cek apakah kamu termasuk dalam salah satunya!

Si Pecandu Medsos

Scroll, like, komen, repeat! Tanpa sadar, berjam-jam habis hanya untuk melihat postingan teman, update berita, atau sekadar menikmati konten hiburan. Media sosial memang seru, tetapi kalau tidak dikontrol, bisa membuat tugas dan pekerjaanmu jadi keteteran. Cobalah mengatur waktu penggunaan media sosial dengan lebih bijak dan manfaatkan fitur pembatasan agar tetap produktif!

Maraton Film dan Series

Niatnya cuma satu episode, tetapi ujung-ujungnya malah tamat satu season dalam sehari. Maraton nonton film atau series memang menyenangkan, tetapi kalau dilakukan tanpa batas, bisa mengganggu waktu istirahat dan mengurangi produktivitas kamu. Solusinya? Tentukan batas waktu menonton dan gunakanlah aktivitas menonton film sebagai reward setelah menyelesaikan tugas!

Rebahan yang Kebablasan

Istirahat memang penting, tetapi kalau terlalu lama malah jadi kebiasaan buruk. Rebahan tanpa tujuan bisa membuat tubuh jadi malas bergerak dan pikiran semakin sulit fokus. Daripada rebahan tanpa arah, lebih baik gunakan waktu untuk aktivitas produktif seperti olahraga ringan, membaca buku, ataupun menyelesaikan pekerjaan yang belum kamu selesaikan.

Chatingan & Telponan Sampai Lupa Waktu

Asyik ngobrol dengan pacar memang bikin happy, tetapi kalau sampai lupa waktu, tugas dan pekerjaan bisa terbengkalai. Cobalah untuk menetapkan batas waktu saat chatingan atau menelepon. Jika ada hal penting yang harus dikerjakan, prioritaskan terlebih dahulu sebelum larut dalam obrolan panjang!

Menunda-nunda Pekerjaan

Kebiasaan menunda pekerjaan adalah musuh utama produktivitas kita semua nih. Awalnya berpikir, “Nanti aja, masih ada waktu,” tetapi akhirnya malah terburu-buru saat deadline mendekat. Solusi terbaik adalah membuat to-do list, menetapkan prioritas, dan membiasakan diri untuk langsung menyelesaikan pekerjaan tanpa menunda!

Yuk, kelola waktu dengan lebih baik. Daripada waktu terbuang sia-sia, lebih baik manfaatkan untuk sesuatu yang berguna untuk kedepannya, seperti meningkatkan keterampilan dan memperluas wawasan.

Generasi muda masa kini wajib nih punya wawasan luas dan keterampilan yang mendukung karir dan mimpi kamu. Maka dari itu, yuk tingkatkan hard skill dan soft skill, salah satunya dengan dengan berkuliah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI).

INSTIKI adalah kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional. Di INSTIKI, kamu dapat belajar mengelola waktu dengan lebih efektif sambil mengembangkan diri dalam bidang teknologi, bisnis, hingga desain kreatif. Dapatkan pengalaman belajar yang seru, dosen yang berpengalaman, serta lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi!

Jadi, daripada waktumu habis tanpa arah, yuk wujudkan masa depan cerah bersama INSTIKI! #SaatnyaBerkembang #KuliahdiINSTIKI

HIMA DKV INSTIKI Gelar Seminar Nasional Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital

HIMA DKV INSTIKI Gelar Seminar Nasional Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital

Himpunan Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (HIMA DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) sukses menggelar Seminar Nasional yang bertajuk “Filosofi dalam Pembuatan Karya Digital” pada 19 Januari 2024. Seminar Nasional ini diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh mahasiswa, para desainer, penggiat seni, serta masyarakat umum yang memiliki minat dalam dunia desain digital.

Seminar Nasional ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bahwa setiap karya digital memiliki filosofi yang mendasarinya, layaknya karya seni konvensional. Dalam proses penciptaannya, filosofi berperan penting dalam menentukan makna, konsep, dan pesan yang ingin disampaikan melalui sebuah karya digital. Pada kesempatan ini, HIMA DKV INSTIKI menghadirkan I Gusti Ngurah Agung Yuda Putra, S.Ds atau yang lebih dikenal dengan Yuda Bento sebagai narasumber. Ia merupakan seorang artist dan illustrator yang memiliki pengalaman luas dalam bidang karya digital.

Dalam pemaparannya, Yuda Bento menjelaskan bagaimana filosofi dapat menjadi dasar yang kuat dalam menciptakan karya digital yang tidak hanya estetis, tetapi juga memiliki nilai mendalam dan mampu menyampaikan pesan dengan lebih efektif. “Setiap karya digital bukan hanya tentang visual yang menarik, tetapi juga harus memiliki makna yang kuat. Filosofi dalam desain adalah landasan yang akan membuat sebuah karya memiliki jiwa dan pesan yang lebih dalam,” ujarnya.

Seminar Nasional ini juga mengangkat berbagai aspek penting dalam pembuatan karya digital, seperti proses kreatif hingga bagaimana seorang desainer dapat mengintegrasikan nilai-nilai filosofis ke dalam setiap karyanya. Peserta diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan narasumber melalui sesi tanya jawab, di mana berbagai pertanyaan menarik seputar filosofi dalam desain digital dibahas dengan interaktif.

Dengan penyelenggaraan Seminar Nasional ini, HIMA DKV INSTIKI – kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara berharap dapat terus menghadirkan kegiatan edukatif yang bermanfaat bagi mahasiswa dan penggiat desain di Indonesia. Kegiatan seperti ini menjadi langkah nyata dalam mengembangkan wawasan dan keterampilan dengan tujuan agar dapat menciptakan karya digital yang berfilosofi. -(PDM)

INSTIKI & BCA Digital Hadirkan Artpreneur Seminar “Digital Cash Stuffing: Biar Kaya & Sejahtera”

INSTIKI & BCA Digital Hadirkan Artpreneur Seminar “Digital Cash Stuffing: Biar Kaya & Sejahtera”

Denpasar, 13 Februari 2025 – Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) bersama BCA Digital sukses menggelar Artpreneur Seminar bertajuk “Digital Cash Stuffing: Biar Kaya & Sejahtera”. Seminar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai strategi keuangan digital guna membantu generasi muda dalam mengelola keuangan secara cerdas.

Artpreneur Seminar menghadirkan Joshua Christopher Daniel yang merupakan Growth & Acquisition BCA Digital, sebagai pembicara. Dengan pengalaman dan keahliannya di bidang keuangan digital, Joshua Christopher Daniel memberikan wawasan dan berbagi pengalaman tentang bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan finansial generasi muda masa kini. Acara yang berlangsung di Aula INSTIKI ini diikuti dengan antusiasme tinggi dari para mahasiswa dalam belajar mengenai konsep digital cash stuffing.

Dalam paparannya, Joshua Christopher Daniel menjelaskan bahwa digital cash stuffing adalah metode untuk pengelolaan uang yang dimiliki. Pengelolaan uang ini mengadopsi konsep tradisional amplop kas dengan pendekatan digital. “Metode ini membantu individu untuk mendistribusikan pendapatan mereka ke berbagai kategori pengeluaran secara lebih terstruktur, sehingga menghindari pengeluaran berlebih dan meningkatkan tabungan,” ujarnya.

Dewa Putu Gede Wiyata Putra, S.Kom., M.M selaku Koordinator Program Studi Bisnis Digital INSTIKI menyampaikan bahwa Artpreneur Seminar ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. “Artpreneur Seminar ini membuka wawasan baru bagi kita semua mengenai cara mengelola keuangan dengan bijak menggunakan teknologi digital. Kami berharap ilmu yang didapatkan bisa diaplikasikan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

Selain sesi pemaparan, seminar ini juga menghadirkan sesi tanya jawab interaktif. Peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Joshua Christopher Daniel terkait tantangan dalam pengelolaan keuangan digital dan bagaimana strategi cash stuffing dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

Sebagai bagian dari komitmen INSTIKI – kampus swasta terbaik di Bali dan Nusa Tenggara dalam mendukung pengembangan literasi keuangan digital, seminar ini menjadi langkah nyata dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan finansial yang relevan di era digital. Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan semakin banyak generasi muda yang mampu mengelola keuangannya dengan lebih baik, sehingga dapat mencapai kesejahteraan finansial di masa depan. –(PDM)