Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa: Cerdas Kelola Uang Sejak Dini

Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa: Cerdas Kelola Uang Sejak Dini

Menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar di bangku kuliah, tetapi juga belajar menjadi mandiri dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam hal keuangan. Banyak mahasiswa yang kesulitan mengelola uang bulanan, terutama jika jauh dari orang tua dan harus mengatur pengeluaran sendiri. Mengelola keuangan dengan baik sejak dini sangat penting agar tidak mengalami krisis keuangan di tengah bulan. Berikut beberapa tips mengatur keuangan yang bisa diterapkan oleh mahasiswa:

1. Buat Anggaran Bulanan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun anggaran atau budgeting. Buat daftar pengeluaran rutin seperti biaya kos, makan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan kuliah. Setelah itu, alokasikan dana untuk masing-masing pos. Dengan anggaran yang jelas, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan.

2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatur keuangan adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi untuk hidup, seperti makan, tempat tinggal, dan alat kuliah. Sementara keinginan bersifat tambahan, seperti nongkrong di kafe, belanja online, atau langganan aplikasi hiburan. Belajarlah untuk menahan diri agar pengeluaran tidak membengkak hanya untuk memenuhi keinginan sesaat.

3. Manfaatkan Diskon dan Promo

Sebagai mahasiswa, kamu berhak memanfaatkan berbagai promo atau diskon yang ditawarkan untuk pelajar. Banyak toko, aplikasi transportasi, hingga layanan digital yang menyediakan potongan harga khusus untuk mahasiswa. Selain itu, belanja saat ada promo atau diskon besar juga bisa sangat menghemat pengeluaran. Tapi, tetap bijak ya—jangan sampai malah jadi boros karena tergiur diskon!

4. Sisihkan untuk Tabungan atau Dana Darurat

Walaupun penghasilan atau uang bulanan terbatas, usahakan selalu menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti sakit, peralatan kuliah mendadak rusak, atau kebutuhan tak terduga lainnya. Idealnya, sisihkan minimal 10% dari uang bulanan untuk ditabung.

5. Cari Penghasilan Tambahan

Jika uang bulanan sering tidak mencukupi, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan. Banyak pekerjaan freelance yang bisa dilakukan mahasiswa, seperti menjadi tutor, desain grafis, penulis lepas, atau bahkan membuka bisnis kecil-kecilan seperti jualan online. Selain menambah uang saku, ini juga bisa menambah pengalaman dan memperluas jaringan.

6. Catat Semua Pengeluaran

Meski terdengar merepotkan, mencatat pengeluaran harian sangat membantu dalam mengevaluasi kebiasaan keuangan. Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana saja uangmu pergi dan bisa memperbaiki pola pengeluaran di bulan berikutnya. Gunakan buku catatan kecil, spreadsheet, atau aplikasi keuangan digital untuk memudahkan pencatatan.

Mengatur keuangan adalah salah satu keterampilan hidup yang penting untuk dipelajari sejak menjadi mahasiswa. Dengan perencanaan dan disiplin, kamu bisa menjalani masa kuliah dengan tenang tanpa terbebani masalah finansial. Ingat, hidup hemat bukan berarti pelit—tapi tentang mengelola uang secara bijak demi masa depan yang lebih baik.

Dosen INSTIKI Raih Hibah Nasional Program Pembelajaran Digital Kolaboratif 2025

Dosen INSTIKI Raih Hibah Nasional Program Pembelajaran Digital Kolaboratif 2025

Jakarta, 16 Juni 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen-dosen Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). Program Studi Teknik Informatika INSTIKI (kini menjadi Program Studi Informatika) berhasil lolos sebagai penerima Program Bantuan Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) Tahun 2025. Tim dosen INSTIKI berhasil meraih hibah prestisius tersebut berkat karya inovatif mereka dalam bidang pendidikan berbasis teknologi.

Tim ini diketuai oleh Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd., dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Ir. Aniek Suryanti Kusuma, M.Kom. dan Ir. I Nyoman Buda Hartawan, M.Kom. Melalui program PDK 2025, dosen INSTIKI menghadirkan inovasi dalam sistem pembelajaran daring yang kolaboratif dan partisipatif. Menurut Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, karya dalam PDK ini memberikan kebaruan dalam ragam pembelajaran melalui integrasi teknologi dan pendekatan berbasis kasus serta proyek nyata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab mahasiswa dalam proses pembelajaran, khususnya dalam konteks lintas kampus, lintas geografis, bahkan lintas budaya.

“Inovasi ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara kolaboratif dengan mahasiswa dari kampus lain yang berbeda latar belakang, secara daring. Pembelajaran tidak lagi terbatas dalam ruang kelas, tapi melintasi batas-batas geografis,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada mahasiswa, inovasi PDK ini juga dirancang untuk meningkatkan kapasitas program studi dalam mengembangkan program pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Dengan memanfaatkan Open Educational Resources (OER) serta mengembangkan objek pembelajaran secara kolaboratif antar perguruan tinggi, sistem ini diharapkan menjadi model pembelajaran masa depan yang inklusif dan adaptif.

Kontribusi dari prestasi ini pun dirasakan secara luas. Bagi mahasiswa, PDK memberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer akademik di luar kampus asalnya dan menambah wawasan secara interdisipliner. Bagi program studi, ini menjadi pengalaman berharga dalam pengembangan kurikulum daring yang partisipatif dan mendukung pengakuan sistem kredit transfer mahasiswa. Sedangkan bagi perguruan tinggi mitra, kolaborasi ini membuka jejaring baru serta mendorong tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) pendidikan tinggi.

Raihan ini menjadi bukti nyata bahwa INSTIKI terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan pemanfaatan teknologi secara maksimal, INSTIKI siap melangkah dalam menciptakan ekosistem pembelajaran digital yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing global.

Seberapa Penting Soft Skill di Era Modern?

Seberapa Penting Soft Skill di Era Modern?

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, kemampuan teknis atau hard skill memang sangat penting. Namun, di balik itu, ada satu aspek yang sering kali menjadi penentu kesuksesan seseorang dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial: soft skill.

Apa Itu Soft Skill?

Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan bagaimana seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Contohnya termasuk komunikasi efektif, kepemimpinan, manajemen waktu, empati, kerja tim, hingga kemampuan beradaptasi.

Mengapa Soft Skill Begitu Penting?

  1. Mendukung Kolaborasi Tim
    Dalam lingkungan kerja, keberhasilan suatu proyek sering kali bergantung pada kerja sama tim. Seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi dan empati yang baik akan lebih mudah bekerja dalam tim, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan profesional yang sehat.

  2. Membantu Menghadapi Perubahan
    Dunia kerja terus berubah. Posisi kerja bisa bergeser, teknologi bisa berkembang, dan tantangan baru selalu muncul. Mereka yang memiliki soft skill seperti fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi akan lebih siap menghadapi perubahan dan tidak mudah goyah.

  3. Meningkatkan Peluang Karier
    Banyak perusahaan tidak hanya menilai dari segi IPK atau sertifikasi, tetapi juga dari bagaimana seseorang berkomunikasi, memimpin, dan menyelesaikan masalah. Soft skill sering kali menjadi pembeda utama saat dua kandidat memiliki kualifikasi teknis yang sama.

  4. Kunci dalam Kepemimpinan
    Seorang pemimpin hebat bukan hanya yang pintar secara teknis, tetapi juga yang mampu menginspirasi, mendengarkan, dan mengambil keputusan dengan bijak. Ini semua adalah bagian dari soft skill yang sangat krusial dalam memimpin tim atau organisasi.

  5. Berperan dalam Kehidupan Sehari-hari
    Tak hanya dalam dunia kerja, soft skill juga penting dalam kehidupan sosial dan pribadi. Kemampuan berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik, dan mengelola emosi akan membantu seseorang menjalani kehidupan yang lebih sehat dan harmonis.

Soft Skill Tidak Bisa Digantikan oleh AI?

Di era kecerdasan buatan (AI), banyak pekerjaan teknis mulai bisa diotomatisasi. Namun, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, membangun kepercayaan, dan berpikir kritis secara kontekstual adalah hal-hal yang belum bisa dilakukan mesin. Di sinilah keunggulan manusia tetap relevan.

Bagaimana Mengasah Soft Skill?

Soft skill tidak otomatis dimiliki, melainkan perlu dilatih dan dikembangkan secara sadar. Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Ikut organisasi atau komunitas

  • Aktif dalam diskusi dan forum

  • Belajar dari pengalaman dan umpan balik

  • Mengikuti pelatihan atau workshop

  • Melatih empati melalui kegiatan sosial

Soft skill adalah fondasi yang menopang kemampuan teknis. Tanpa soft skill, kemampuan sehebat apapun tidak akan maksimal dalam dunia kerja atau kehidupan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita khususnya generasi muda dan mahasiswa untuk terus mengasah dan mengembangkan soft skill agar mampu bersaing, berkolaborasi, dan berkembang secara menyeluruh. –(PDM)

Pameran Karya Hybrid Culture Design: Jelajahi Ragam Budaya Lewat Karya Mahasiswa DKV INSTIKI

Pameran Karya Hybrid Culture Design: Jelajahi Ragam Budaya Lewat Karya Mahasiswa DKV INSTIKI

Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menggelar sebuah pameran yang bertajuk “Hybrid Culture Design”. Bertempat di Galeri Selasar, Lantai 2 Gedung 3 Kampus INSTIKI, pameran ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2025, menampilkan karya-karya mahasiswa dari mata kuliah Desain dan Kebudayaan yang mengusung tema besar tentang pertemuan antar-budaya.

Acara ini merupakan eksibisi dari hasil pembelajaran mahasiswa yang telah mengolah dan menginterpretasikan konsep Hybrid Culture Design dalam bentuk karya tiga dimensi. Kurator pameran, Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds., menjelaskan bahwa pendekatan ini bukan sekedar tentang pencampuran bentuk dan simbol budaya, namun merupakan proses kreatif yang mendalam, di mana mahasiswa ditantang untuk menciptakan bentuk visual baru yang merefleksikan dialog antara nilai-nilai, estetika, dan makna dari dua atau lebih budaya berbeda.

“Hybrid Culture Design adalah pendekatan desain yang mengeksplorasi pertemuan antar-budaya melalui penciptaan karya tiga dimensi yang menggabungkan dua atau lebih elemen identitas visual dari budaya yang berbeda, baik dari bangsa, suku, negara, maupun komunitas,” jelas , Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds. “Proses ini mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menggabungkan unsur secara visual, tetapi juga memahami konteks dan makna budaya yang terkandung di dalamnya.”

Pameran ini berlangsung selama beberapa hari, dengan jadwal display karya yang terbagi berdasarkan kelas. Pada Selasa, 1 Juli 2025 (10.00–11.40) memamerkan karya Kelas E, Rabu, 2 Juli 2025 (08.20–10.00) memamerkan karya Kelas C, serta pada Kamis, 3 Juli 2025 (10.50–12.20) memamerkan karya Kelas F. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjadi ruang apresiasi atas pencapaian kreatif mahasiswa DKV INSTIKI dalam memahami dan merefleksikan keberagaman budaya melalui desain. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya kesadaran multikultural, memperkuat daya kritis, serta memperluas cakrawala berpikir mahasiswa dalam menyikapi fenomena globalisasi budaya.

Setiap kelompok mahasiswa menghadirkan interpretasi visual yang unik terhadap konsep hibridisasi budaya. Beberapa karya menggabungkan unsur budaya Bali dengan visual pop Jepang, perpaduan simbol adat Nusantara dengan ikon budaya urban global, hingga transformasi artefak tradisional menjadi objek kontemporer dengan pesan sosial.

Dengan menghadirkan tema yang aktual dan relevan, Pameran Karya Hybrid Culture Design bukan hanya menjadi ajang pameran kreativitas, tetapi juga sebuah forum reflektif yang mempertemukan antara budaya lokal, global, dan generasi muda kreatif dalam satu narasi visual yang berani, kritis, dan bermakna. Sebuah bentuk kontribusi nyata dari INSTIKI sebagai kampus desain terdepan di Bali dan Nusa Tenggara. –(PDM)

Kolaborasi Mekari Jurnal, The A Class, & INSTIKI, Hasilkan 1.000 Talenta Siap Digitalisasi

Mekari Jurnal Gandeng The A Class & INSTIKI Bali, Hasilkan 1.000 Talenta Siap Digitalisasi

Denpasar, Bali.  Dalam upaya mempercepat transformasi digital di bidang keuangan, Mekari Jurnal menggandeng LKP THE A CLASS (TAC), lembaga pelatihan dan sertifikasi di bidang Akuntansi dan Komputer untuk menyelenggarakan program sertifikasi Mekari Jurnal bersama Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), Bali. Hasilnya, lebih dari 1.000 mahasiswa berhasil tersertifikasi dan siap menjadi talenta unggul di era digital.

Kolaborasi ini menjadi salah satu pencapaian luar biasa bagi INSTIKI, kampus unggulan di bidang IT, bisnis, dan desain yang terus menunjukkan konsistensinya dalam menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri. INSTIKI berhasil membuktikan kapasitasnya dalam menyelenggarakan pelatihan berskala besar dan berdampak nyata dalam pengembangan kompetensi mahasiswa di bidang akuntansi digital. 

Program Sertifikasi Mekari Jurnal dirancang untuk memudahkan peserta memahami penggunaan software akuntansi berbasis cloud, mulai dari pencatatan transaksi hingga penyusunan laporan keuangan. Materi yang disajikan terstruktur dan dilengkapi dengan video penjelasan, sehingga sangat cocok bahkan untuk peserta yang belum pernah menggunakan software akuntansi sebelumnya.

“Sebagai trainer software Mekari Jurnal, saya sangat merekomendasikan program pelatihan ini. Program ini menawarkan materi yang terstruktur dan mudah dipahami, dilengkapi dengan modul pembelajaran yang detail serta video penjelasan untuk setiap modulnya. Sehingga memudahkan peserta dalam mempelajari fitur-fitur Mekari Jurnal dengan lebih efektif. Bahkan bagi yang belum pernah menggunakan software akuntansi sebelumnya, Mekari Jurnal memudahkan proses adaptasi sehingga peserta dapat menguasai pencatatan keuangan digital dengan cepat dan percaya diri,” ujar Ni Kadek Ayu Nirwana, S.Pd., M.M.

Dengan dukungan LKP THE A CLASS (TAC) sebagai fasilitator pelatihan dan sertifikasi, program ini tidak hanya memperkaya keterampilan mahasiswa INSTIKI, tetapi juga memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan industri. Kolaborasi ini diharapkan menjadi role model bagi institusi pendidikan lain dalam menyiapkan sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan digitalisasi di masa depan.

Unik & Kreatif, 50 Karya Terbaik Mahasiswa DKV INSTIKI Tampil di Pameran Rupa Adhikara Citta!

Unik & Kreatif, 50 Karya Terbaik Mahasiswa DKV INSTIKI Tampil di Pameran Rupa Adhikara Citta!

Denpasar, 30 Juni 2025 — Bertempat di TAT Art Space, Denpasar, Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) bersama Himpunan Mahasiswa DKV INSTIKI (HIMA-DKV INSTIKI) menghadirkan sebuah pameran yang sarat akan makna: “Rupa Adhikara Citta”. Pameran ini berlangsung selama sepekan, dari 30 Juni hingga 5 Juli 2025, menampilkan 50 karya terpilih dari mahasiswa DKV INSTIKI angkatan 2022 yang telah melalui proses kurasi ketat.

“Rupa Adhikara Citta” hadir sebagai wadah pengembangan diri yang mendorong mahasiswa untuk berkarya secara orisinil dan kompetitif. Di balik karya-karya yang dipajang, tersimpan keberanian untuk menampilkan karakter personal sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya personal branding dalam meniti karier di industri kreatif. Ketua Pelaksana kegiatan, I Gede Adi Sudi Anggara, M.Sn., menyampaikan bahwa pameran ini lahir dari semangat mahasiswa untuk berbagi rasa dan karya di luar ruang kelas. “Harapannya, pameran ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga menjadi ruang apresiasi, diskusi, dan inspirasi,” ujarnya.

Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini dikurasi oleh Dr. I Made Marthana Yusa, M.Ds., yang menyeleksi karya berdasarkan kekuatan visual, kedalaman konsep, serta keunikan ide. Mahasiswa peserta pameran dibimbing langsung oleh dosen pengampu mata kuliah Portofolio, yaitu Dwi Novitasari, S.Sn., M.Sn., Putu Satria Udyana Putra, S.Sn., M.Sn., Rizkita Ayu Mutiarani, S.Sn., M.Sn., dan I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn. Melalui proses ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan desain, tetapi juga mengembangkan pemahaman mendalam terhadap potensi kreatif masing-masing.

Pameran ini dibuka secara resmi pada 30 Juni 2025, dilanjutkan dengan presentasi dari kurator dan sesi artist talk oleh beberapa mahasiswa terpilih. Selama 1–4 Juli, pameran terbuka untuk umum dengan berbagai sesi tur galeri dan diskusi interaktif. Penutupan berlangsung pada 5 Juli 2025 sebagai refleksi atas proses kreatif yang telah dijalani. Pameran “Rupa Adhikara Citta” tidak hanya menjadi etalase karya, melainkan juga penanda awal perjalanan mahasiswa DKV INSTIKI untuk tampil lebih berani, lebih jujur, dan lebih siap mengisi panggung industri kreatif Indonesia dengan karakter yang kuat dan unik. –(PDM)

Kuliah Umum Pascasarjana INSTIKI: Rektor INSTIKI Tanamkan Jiwa Kepemimpinan!

Kuliah Umum Pascasarjana INSTIKI: Rektor INSTIKI Tanamkan Jiwa Kepemimpinan!

Denpasar, 2 Juli 2025 — Pascasarjana Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menggelar Kuliah Umum Pascasarjana yang bertajuk “Menjadi Lulusan Hebat: Kepemimpinan, Manajerial, dan Menjadi Lulusan Berkualitas.” Kegiatan yang berlangsung secara luring di Ruang 542 INSTIKI ini merupakan bagian dari pembinaan akademik bagi mahasiswa Magister Informatika INSTIKI. Kuliah umum ini dirancang untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi tantangan dunia profesional dan akademik yang terus berkembang. Dengan begitu, peserta diharapkan mampu memperluas wawasan, memperkuat kepemimpinan, dan meningkatkan keterampilan manajerial yang krusial di dunia kerja dan industri.

Acara diawali dengan sambutan dari Dr. Ir. I Putu Agus Eka Darma Udayana, S.Kom., M.T selaku Kepala Program Studi Magister Informatika INSTIKI. Dalam sambutannya, Beliau menekankan bahwa kemampuan kepemimpinan dan keterampilan manajerial merupakan aspek penting yang harus terus diasah. Keterampilan ini akan menjadi bekal krusial untuk menghadapi dinamika dunia profesional yang terus berkembang. Beliau juga berharap, melalui kuliah tamu ini, para mahasiswa dapat memperoleh wawasan dan inspirasi yang bermanfaat dalam membentuk karakter dan kompetensi mereka ke depan.

Melanjutkan sesi, Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, hadir sebagai pembicara utama dalam kuliah tamu ini. Beliau membagikan pengalaman, motivasi, serta strategi dalam membangun kepemimpinan dan manajemen diri yang efektif. Dalam paparannya, Beliau turut menekankan pentingnya peran soft skill.

“Menjadi lulusan hebat bukan hanya soal nilai akademik semata. Lebih dari itu, ini tentang bagaimana Anda mampu menjadi pemimpin baik bagi diri sendiri, tim, dan masyarakat,” tegas Rektor INSTIKI. Hal ini sejalan dengan value INSTIKI ‘Menjadi dan Memberi’, menjadi pribadi yang unggul dan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.

Beliau juga menyinggung tentang compound effect. Prinsip ini mengajarkan bahwa kesuksesan bukanlah hasil dari satu tindakan besar semata, melainkan akumulasi dari langkah-langkah kecil yang dilakukan secara konsisten setiap hari. Menurutnya, kebiasaan positif yang terus dibangun dan dipertahankan akan memberikan dampak besar seiring waktu, termasuk dalam membentuk kepemimpinan, kualitas diri, hingga kesuksesan.

Dengan terselenggaranya Kuliah Umum Pascasarjana, diharapkan dapat menjadi wadah strategis dalam penguatan karakter dan soft skill mahasiswa pascasarjana INSTIKI. Melalui kegiatan ini, INSTIKI sebagai kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara terus menunjukkan komitmennya dapat mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik. Namun juga adaptif, inovatif, dan profesional dalam menjawab tantangan masa depan. –(PDM)

Mimpi Anak, Komitmen Bersama! Seminar Rektor INSTIKI Jadi Titik Temu Bersama Orang Tua Mahasiswa!

Mimpi Anak, Komitmen Bersama! Seminar Rektor INSTIKI Jadi Titik Temu Bersama Orang Tua Mahasiswa!

Denpasar, 28 Juni 2025 — Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kolaborasi sekaligus keterlibatan orang tua mahasiswa dalam perjalanan meraih cita-cita. Pada kesempatan kali ini, INSTIKI mengundang para orang tua atau wali mahasiswa angkatan 2024 yang berdomisili di Bali untuk mengikuti Seminar Rektor INSTIKI berlokasi di Aula INSTIKI – kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara.

Acara ini menjadi momen penting bagi orang tua atau wali mahasiswa INSTIKI angkatan 2024 untuk bertatap muka langsung dengan Rektor INSTIKI, I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada INSTIKI untuk menjadi tempat berlabuhnya pendidikan tinggi putra-putri dari orang tua serta wali mahasiswa yang hadir pada kesempatan baik ini.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran Bapak/Ibu dan atas kepercayaan yang telah diberikan kepada INSTIKI untuk menemani perjalanan akademik anak-anak kita. Kami ingin membangun persepsi dan visi yang sama, demi membantu mahasiswa menjadi sarjana yang profesional, siap kerja, dan unggul dalam kompetensi,” ujar Rektor INSTIKI.

Dalam pemaparannya, I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T membawakan materi bertajuk “Merajut Sukses Ananda Tercinta Bersama INSTIKI”. Beliau menekankan pentingnya membangun sudut pandang yang selaras antara kampus dan orang tua, khususnya dalam membentuk karakter serta sikap-sikap sukses pada mahasiswa. Menurutnya, kesuksesan adalah hak setiap mahasiswa, dan untuk mencapainya dibutuhkan sinergi yang kuat antara peran aktif orang tua dan dukungan penuh dari pihak kampus sebagai fondasi utama.

Suasana acara berlangsung interaktif dan penuh kehangatan. Melalui sesi tanya jawab, para orang tua diberi kesempatan untuk berdialog langsung dengan Rektor INSTIKI, membahas berbagai hal penting seperti sistem pendidikan, penguatan karakter, pengembangan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, hingga peran orang tua dalam mendukung perjalanan studi putra dan putri. Keterlibatan aktif para orang tua dalam diskusi menunjukkan antusiasme tinggi, mencerminkan semangat kolaborasi antara kampus dan orang tua atau wali demi mendukung kesuksesan putra dan putri. Sebagai bentuk apresiasi dan menambah keseruan acara, disiapkan pula berbagai doorprize menarik bagi para orang tua atau wali.

Acara ini menjadi langkah nyata INSTIKI dalam menjalin komunikasi aktif dan membangun ekosistem pendidikan yang kuat bersama orang tua. Sinergi antara kampus dan orang tua atau wali diharapkan mampu menjadi pondasi kokoh dalam mengantarkan mahasiswa menuju masa depan yang cemerlang. –(PDM)

Trik Berkarir Menjadi Photographer Profesional: Dari Hobi Menjadi Profesi

Trik Berkarir Menjadi Photographer Profesional: Dari Hobi Menjadi Profesi (Photo by Jamie Street)

Tidak hanya menjadi hobi. Di era digital seperti sekarang, profesi fotografer semakin menjanjikan, mulai dari wedding photographer, fashion, komersial, produk, hingga content creator visual. Namun, menjadi fotografer profesional bukan sekedar punya kamera mahal dan akun Instagram keren. Dibutuhkan strategi, dedikasi, dan skill yang terus diasah. Berikut ini adalah trik jitu untuk kamu yang ingin meniti karier sebagai fotografer profesional:

Tentukan Spesialisasi Fotografi

Fotografi punya banyak cabang. Sebelum terjun lebih dalam, kenali minat dan keahlianmu: apakah kamu lebih tertarik pada portrait, landscape, food, travel, wedding, atau fotografi produk? Fokus pada satu bidang akan membantumu membangun portofolio yang kuat dan menarik klien yang tepat.

Bangun Portofolio yang Konsisten dan Menarik

Portofolio adalah “CV” seorang fotografer. Mulailah dengan proyek-proyek kecil, bahkan yang gratis, asal kamu bisa menunjukkan kualitas karya dan gaya visualmu. Buat portofolio digital (website atau akun media sosial khusus) yang rapi dan mudah diakses klien potensial.

Terus Belajar dan Berkembang

Teknologi dan tren fotografi terus berkembang. Ikuti workshop, kursus online, atau bahkan kuliah di kampus yang mendukung bidang seni dan desain visual. Pelajari teknik pencahayaan, editing (Lightroom/Photoshop), dan storytelling visual. Jangan ragu juga untuk belajar dari fotografer senior atau mengikuti komunitas foto.

Miliki Peralatan yang Memadai (Tapi Jangan Terjebak Gengsi)

Kamera mahal bukan jaminan hasil bagus. Yang terpenting adalah menguasai alat yang kamu punya. Mulailah dengan kamera entry-level atau bahkan smartphone, asalkan kamu tahu bagaimana memaksimalkan fungsinya. Jika sudah berkembang, kamu bisa upgrade sesuai kebutuhan proyekmu.

Pahami Dunia Bisnis dan Branding Diri

Menjadi fotografer profesional berarti juga menjadi entrepreneur kreatif. Pelajari cara menentukan harga, membuat penawaran jasa, mengelola klien, dan melakukan promosi. Bangun personal branding yang kuat, mulai dari logo, media sosial, gaya editing khas, hingga cara kamu berinteraksi dengan klien.

Gunakan Media Sosial sebagai Galeri dan Magnet Klien

Instagram, TikTok, Pinterest, hingga YouTube adalah alat promosi gratis yang sangat ampuh. Posting secara konsisten, bagikan behind-the-scenes, dan gunakan caption yang engaging. Jangan lupa aktif di komunitas dan kolaborasi dengan kreator lain agar lebih dikenal.

Siap Mental dan Konsisten

Menjadi fotografer profesional butuh kesabaran. Kadang klien sepi, kadang revisi datang berkali-kali. Tapi jika kamu konsisten membangun kualitas dan reputasi, jalan sukses akan terbuka. Jadikan setiap proyek sebagai kesempatan untuk berkembang dan belajar hal baru.

Fotografi Itu Seni, Bisnis, dan Perjalanan

Menjadi fotografer profesional bukan hanya tentang mengambil gambar, tapi tentang melihat dunia dari sudut pandang yang unik dan mampu menyampaikannya kepada orang lain. Jika kamu siap bekerja keras, belajar terus, dan menjaga semangat kreatifmu tetap menyala, maka karier sebagai fotografer bisa menjadi perjalanan yang sangat memuaskan.

Kalau kamu ingin serius mengembangkan karier di bidang fotografi, kamu bisa mempertimbangkan kuliah di kampus yang menyediakan program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) atau Multimedia. Salah satunya adalah di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali yang mendorong kreativitas dan keahlian profesional mahasiswa sejak dari bangku kuliah. –(PDM)