
Halo civitas INSTIKI! Setiap tanggal 17 Agustus, seluruh rakyat Indonesia bersatu merayakan hari bersejarah yang menjadi tonggak lahirnya bangsa ini, yaitu Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, tahukah kamu bagaimana proses panjang hingga akhirnya proklamasi kemerdekaan dibacakan? Mari kita bahas sejarah singkatnya!
Awal Perjuangan Menuju Kemerdekaan
Sejak masa penjajahan, bangsa Indonesia mengalami penderitaan yang cukup panjang. Mulai dari penjajahan Portugis, Belanda, hingga Jepang yang masuk pada tahun 1942. Meskipun berbeda penjajah, tujuan mereka sama, yaitu menguasai sumber daya Indonesia.
Namun, semangat rakyat Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Berbagai perlawanan rakyat terus terjadi, mulai dari perlawanan lokal hingga organisasi pergerakan nasional. Pada awal abad ke-20, lahirlah organisasi modern seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, hingga Perhimpunan Indonesia di luar negeri. Semua ini menandai kesadaran nasional bahwa kemerdekaan harus diperjuangkan bersama-sama.
Pengaruh Perang Dunia II
Masuknya Jepang ke Indonesia pada tahun 1942 membawa perubahan besar. Awalnya, Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia untuk menarik simpati rakyat. Bahkan, Jepang membentuk organisasi seperti Putera, Jawa Hokokai, dan BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang memberikan kesempatan bagi tokoh-tokoh bangsa berdiskusi mengenai dasar negara dan bentuk pemerintahan.
Dari sidang BPUPKI inilah lahir gagasan Pancasila yang kemudian menjadi dasar negara Indonesia. Selanjutnya, BPUPKI diganti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertugas menyiapkan kemerdekaan secara konkret.
Momen Penting Menjelang Proklamasi
Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 akibat bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Indonesia melihat peluang besar untuk merdeka. Namun, ada perbedaan pandangan antara golongan tua dan golongan muda.
-
Golongan muda seperti Soekarni, Wikana, dan Chaerul Saleh mendorong agar proklamasi segera dilaksanakan tanpa campur tangan Jepang.
-
Golongan tua seperti Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta lebih berhati-hati, karena mempertimbangkan situasi politik dan keamanan saat itu.
Ketegangan ini memuncak dalam Peristiwa Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945, ketika golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok agar segera memproklamasikan kemerdekaan. Akhirnya, setelah tercapai kesepakatan, naskah proklamasi disusun di rumah Laksamana Maeda pada malam harinya.
Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Tibalah hari bersejarah itu. Pada Jumat, 17 Agustus 1945, Ir. Soekarno membacakan teks Proklamasi di kediamannya, Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Dengan lantang, Beliau menyatakan bahwa Indonesia telah merdeka dan berdaulat.
Pembacaan proklamasi ini menjadi momentum penting yang menandai lahirnya negara Republik Indonesia. Sejak saat itu, rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan melalui diplomasi maupun pertempuran melawan Belanda yang berusaha kembali menjajah.
Makna Bagi Civitas INSTIKI
Civitas INSTIKI, kemerdekaan yang kita nikmati hari ini bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan panjang para pahlawan yang rela mengorbankan jiwa dan raga. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif.
Bagi kita di lingkungan kampus INSTIKI, semangat kemerdekaan bisa diwujudkan dengan rajin belajar, berkarya, berinovasi, dan ikut serta membangun bangsa melalui bidang ilmu pengetahuan, teknologi, bisnis, maupun desain. Semangat juang para pahlawan harus menjadi inspirasi agar kita tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan zaman.
Mari kita jadikan 17 Agustus bukan hanya sebagai seremonial belaka, tetapi sebagai pengingat bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama. Selamat Hari Kemerdekaan! Merdeka!