Mengenal Konsep AIDA di Dunia Marketing

Mengenal Konsep AIDA di Dunia Marketing

Pernah dengar tentang AIDA? Bukan nama orang, ya civitas INSTIKI. AIDA adalah salah satu konsep klasik dalam dunia pemasaran dan periklanan yang masih relevan banget sampai sekarang. Singkatan ini sering jadi pedoman dalam membuat iklan, konten promosi, atau strategi penjualan agar bisa benar-benar menarik perhatian dan mendorong calon pelanggan untuk bertindak. Yuk, kenalan lebih dekat dengan AIDA!

Apa Itu AIDA?

AIDA adalah model pemasaran untuk menggambarkan tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian produk atau jasa. Model AIDA merupakan akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action, menggambarkan empat tahapan yang dilalui konsumen dalam proses pembelian. Empat tahap tersebut, yaitu sebagai berikut:

  1. Attention (Perhatian)
    Langkah pertama adalah menarik perhatian audiens. Di era digital seperti sekarang, perhatian adalah hal yang sangat mahal. Konten yang menarik secara visual, judul yang memikat, atau pembuka yang bikin penasaran adalah kunci untuk membuat orang berhenti scrolling dan mulai memperhatikan.

  2. Interest (Ketertarikan)
    Setelah perhatian didapat, tugas selanjutnya adalah membangun ketertarikan. Caranya bisa dengan menyampaikan manfaat produk, cerita yang relevan, atau fakta unik yang bikin audiens merasa, “Wah, menarik juga, nih!” Di tahap ini, audiens mulai melibatkan emosinya dan ingin tahu lebih dalam.

  3. Desire (Keinginan)
    Setelah tertarik, saatnya mengubah ketertarikan itu menjadi keinginan. Buat audiens merasa bahwa mereka butuh produk atau layanan tersebut. Jelaskan bagaimana produk dapat menyelesaikan masalah mereka, meningkatkan gaya hidup, atau memberi nilai lebih yang tak bisa mereka abaikan.

  4. Action (Tindakan)
    Ini adalah tahap akhir yang sangat krusial, yakni mengajak audiens untuk bertindak. Entah itu membeli produk, mengisi formulir, mendaftar, atau sekedar klik tautan. Gunakan ajakan yang jelas dan persuasif, seperti “Beli sekarang!”, “Daftar gratis hari ini!”, atau “Yuk, coba sekarang juga!”

Kenapa AIDA Penting?

Karena AIDA membantu brand menyusun pesan yang terarah dan strategis. Daripada asal promosi, konsep ini membantu membimbing audiens dari yang awalnya tidak tahu apa-apa hingga akhirnya melakukan tindakan yang diinginkan. AIDA juga bisa digunakan dalam berbagai media: iklan cetak, media sosial, email marketing, sampai video promosi.

Contoh Penerapan AIDA

Misalnya, kamu ingin mempromosikan sebuah aplikasi belajar online:

  • Attention: “Mau bisa bahasa Korea dalam 30 hari tanpa kursus mahal?”

  • Interest: “Dengan fitur interaktif, kamu bisa belajar sambil main game!”

  • Desire: “Sudah 100.000+ orang terbukti bisa lancar berbahasa Korea dengan metode ini.”

  • Action: “Download aplikasinya sekarang, gratis di Play Store dan App Store!”

AIDA bukan hanya menjadi teori lama, tapi strategi yang terbukti efektif dalam mempengaruhi perilaku konsumen. Buat kamu yang ingin terjun ke dunia bisnis, pemasaran, atau digital branding, memahami konsep AIDA adalah langkah awal yang wajib banget. Dan kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang strategi komunikasi digital seperti ini, kuliah di Program Studi Bisnis Digital INSTIKI bisa jadi pilihan yang tepat!

Masih Worth It Membaca Buku Fisik di Era Digital?

Masih Worth It Membaca Buku Fisik di Era Digital?

Di tengah gempuran teknologi dan derasnya arus informasi digital, banyak dari kita mungkin bertanya-tanya: apakah membaca buku fisik masih relevan? Dengan hadirnya e-book, audiobook, dan berbagai platform digital yang bertebaran di internet, buku cetak seolah jadi “barang lama” yang ketinggalan zaman. Tapi benarkah demikian? Jawabannya: iya, membaca buku fisik masih sangat worth it, bahkan punya keunggulan yang tak tergantikan oleh versi digital!

1. Fokus dan Minim Gangguan

Salah satu kelebihan utama membaca buku fisik adalah minimnya distraksi. Berbeda dengan membaca di gadget, di mana notifikasi medsos, pesan masuk, atau godaan scroll TikTok bisa mengganggu konsentrasi, buku cetak memberikan pengalaman membaca yang lebih fokus dan mendalam. Penelitian juga menunjukkan bahwa membaca teks panjang di media cetak dapat meningkatkan pemahaman dan daya ingat dibandingkan membaca lewat layar.

2. Sensasi Membaca yang Lebih ‘Nyata’

Tak bisa dipungkiri, ada kepuasan tersendiri saat membuka lembar demi lembar buku, mencium aroma kertas, hingga memberi tanda pada halaman favorit. Aktivitas ini membangun koneksi emosional dengan buku yang jarang bisa dirasakan saat membaca lewat layar. Bagi banyak orang, ini adalah bentuk self-care dan momen tenang di tengah hiruk-pikuk dunia digital.

3. Mata Lebih Aman dan Sehat

Terlalu lama menatap layar bisa menyebabkan mata lelah, kering, bahkan gangguan tidur karena paparan cahaya biru. Membaca buku fisik memberikan alternatif yang lebih ramah bagi kesehatan mata dan cocok bagi kamu yang ingin mengurangi screen time.

4. Koleksi Fisik yang Estetik dan Berkesan

Buku fisik bisa menjadi bagian dari identitas pribadi. Rak buku yang penuh dengan koleksi bacaan favorit memberikan kesan estetik sekaligus memunculkan kebanggaan tersendiri. Buku juga bisa diwariskan, diberikan sebagai hadiah, atau bahkan dijadikan kenang-kenangan yang tak lekang oleh waktu.

5. Membentuk Kebiasaan Literasi yang Konsisten

Membaca buku fisik secara rutin membantu membangun disiplin dan keteraturan. Buku cetak tidak bisa dengan mudah “ditutup” lalu berpindah ke aplikasi lain seperti di ponsel, sehingga cocok untuk membentuk rutinitas membaca yang lebih serius dan produktif.

Meskipun teknologi menawarkan berbagai kemudahan, buku fisik tetap punya tempat istimewa. Keduanya memang bisa saling melengkapi, buku digital untuk mobilitas dan kepraktisan, buku fisik untuk kedalaman dan kenikmatan membaca.

Jadi, jangan ragu untuk tetap membaca buku cetak. Siapkan kopi hangat, pilih sudut baca favoritmu, dan tenggelamlah dalam dunia yang hanya bisa dibuka lewat halaman demi halaman. Kalau kamu civitas INSTIKI, tim buku fisik atau digital, nih?

Inovasi Teknologi Mahasiswa INSTIKI Raih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan 2025

Inovasi Teknologi Mahasiswa INSTIKI Raih Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan 2025

Kabar membanggakan kembali datang dari civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). Tim mahasiswa INSTIKI berhasil lolos dalam Pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Pendanaan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbudristek, 3 Juli 2025.

Tim mahasiswa INSTIKI yang diketuai oleh I Wayan Andre Susila, dan beranggotakan Ni Made Nelia Adnyani, dan I Made Agus Wiswanegara, dengan bimbingan dosen INSTIKI Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, berhasil menembus seleksi ketat pada skema PKM-Penerapan IPTEK (PI). Sebuah skema prestisius yang berfokus pada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat.

Tak hanya berhasil lolos, tim mahasiswa INSTIKI juga sukses mencuri perhatian dengan pengembangan karya inovasi yang aplikatif. Proposal tim mahasiswa INSTIKI ini berjudul “Inovasi Pakan Fermentasi Berbasis Ikan Rucah dan Probiotik dengan Sistem Pemberian Terjadwal Berdasarkan FCR untuk Meningkatkan Produktivitas Pertumbuhan Ikan.” Inovasi yang dikembangkan ini memberikan pendekatan ilmiah sekaligus solusi nyata terhadap permasalahan di sektor perikanan. Dengan menggabungkan teknologi, inovasi ini memiliki potensi besar untuk diterapkan secara luas. Tak heran jika karya inovasi ini terpilih dalam skema PKM-Penerapan IPTEK tahun 2025.

“Sebagai pembimbing dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Skema Penerapan IPTEK Pendanaan Tahun 2025, saya merasa bangga dan mengapresiasi semangat inovatif serta kerja keras tim mahasiswa dalam mengembangkan kegiatan kepada mitra kelompok budidaya ikan yang ada di Kabupaten Klungkung yang berjudul “Inovasi Pakan Fermentasi Berbasis Ikan Rucah dan Probiotik dengan Sistem Pemberian Terjadwal Berdasarkan FCR untuk Meningkatkan Produktivitas Pertumbuhan Ikan,” ungkap Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd.

Kesan yang sangat positif selama proses bimbingan disampaikan oleh Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd. Kemampuan kolaborasi, ketekunan dalam riset, serta keterbukaan terhadap masukan dan perbaikan telah ditunjukkan oleh mahasiswa. Tim mahasiswa tidak hanya aktif di lapangan, tetapi juga ditunjukkan melalui konsistensi dalam penyusunan dokumen pendukung kegiatan serta pendokumentasian kegiatan.

“Saya berharap tim ini terus mengembangkan potensi inovasinya hingga ke tahap hilirisasi, baik melalui publikasi ilmiah, kerja sama dengan pelaku usaha perikanan, maupun pengajuan HKI. Jadikan pengalaman di PKM ini sebagai pijakan untuk berkontribusi nyata dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat melalui riset dan teknologi terapan,” tutup Beliau.

Kepada seluruh civitas akademika INSTIKI, keberhasilan ini diharapkan bisa menjadi inspirasi. Tak hanya untuk berprestasi, tetapi juga untuk melihat potensi sekitar dan mengembangkan inovasi yang berdampak langsung. Selamat dan sukses untuk tim mahasiswa INSTIKI dan dosen pembimbing! Semoga inovasi ini terus berkembang dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. –(PDM)

Transparan & Profesional! Audit Ormawa INSTIKI Jadi Langkah Perkuat Kualitas Organisasi Kemahasiswaan!

Transparan & Profesional! Audit Ormawa INSTIKI Jadi Langkah Perkuat Kualitas Organisasi Kemahasiswaan!

Denpasar, 19 Juli 2025 — Dalam upaya membangun organisasi kemahasiswaan yang sehat dan profesional, Direktorat Kemahasiswaan Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menyelenggarakan kegiatan Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Organisasi Mahasiswa (Ormawa) di lingkungan kampus INSTIKI.

Tujuan dilaksanakannya Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025 adalah untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan dan pengelolaan organisasi kemahasiswaan berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku, efisien, akuntabel, serta mendukung tercapainya tujuan pendidikan tinggi. Di balik proses audit ini, terdapat tujuan besar untuk mengetahui sejauh mana kepatuhan terhadap regulasi, mengevaluasi kinerja dan efektivitas program, serta menjamin transparansi dalam setiap pengelolaan anggaran dan kegiatan. Lebih dari itu, audit ini juga menjadi sarana penting untuk memperkuat tata kelola organisasi, memberikan masukan konstruktif demi perbaikan, serta menanamkan budaya organisasi yang sehat dan profesional dengan semangat “menjadi dan memberi.”

Sebanyak 33 Ormawa mengikuti proses audit, meliputi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), HIMA dari masing-masing program studi seperti HIMA-IF, HIMA-RSK, HIMA-DKV, HIMA-BD, serta berbagai Forum Pembinaan Kerohanian (FPK) hingga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari berbagai bidang, meliputi FPK-KMH, FPK-IMMUKI, FPK-KEMAHKRIS, Seniman Tari INSTIKI, Tabuh “Arsanta Adhimukti”, INSTIKI Music Vocal, INSTIKI Inspirational Dance, Himpunan Fotografer INSTIKI, eSports INSTIKI, PIK-M, INSTIKI Nihon Bunka, Teater INSTIKI (TETRIS), Badminton, Rasikuntan, Body Healthy & Body Building, Futsal INSTIKI, Lingkaran Film, Jurnalistik dan Pers INSTIKI, English Club of INSTIKI (ECSI), KSR PMI, MAPALA, Jegeg Bagus INSTIKI, GRADASI, INSTIKI Developer Club, HIPMI, Literasi, Basket, Paduan Suara Mahasiswa (PSM), dan Animazing.

Kegiatan Audit Ormawa INSTIKI Periode 2024–2025 berlangsung dengan lancar. Para Ormawa sangat berantusias tinggi mengikuti proses audit dari awal hingga akhir, di mana Ormawa menunjukkan keseriusan dan semangat tinggi dalam menyampaikan laporan serta mempertanggungjawabkan program kerja mereka di hadapan tim auditor.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, diharapkan Ormawa di lingkungan kampus INSTIKI semakin siap menghadapi tantangan zaman dan dapat terus berkontribusi dalam mendukung atmosfer kampus yang aktif, inklusif, dan berprestasi. Audit Ormawa tidak hanya menjadi proses evaluasi, tetapi menjadi tonggak penting menuju peningkatan kualitas organisasi mahasiswaan menuju semakin profesional. –(PDM)

Bahaya Begadang: Civitas INSTIKI, Yuk Mulai Sayangi Tubuh Sendiri!

Bahaya Begadang: Civitas INSTIKI, Yuk Mulai Sayangi Tubuh Sendiri! (Photo by: Getty Images)

Halo, Civitas INSTIKI! Siapa di antara kalian yang suka begadang? Entah itu karena mengerjakan tugas yang mepet deadline, scroll TikTok sampai lupa waktu, binge-watching drama Korea, atau nongkrong sama teman sampai pagi? Eits, hati-hati, lho! Begadang memang sering jadi ‘teman setia’ anak kuliahan, tetapi kebiasaan ini ternyata menyimpan banyak bahaya buat kesehatan kamu.

Perlu diketahui, tubuh kita dirancang untuk memiliki ritme tidur yang teratur. Ketika waktu tidur terganggu, sistem tubuh juga ikut terganggu. Salah satu dampak langsung dari begadang adalah turunnya daya tahan tubuh. Kurang tidur membuat sistem imun melemah, sehingga tubuh lebih mudah terserang penyakit, seperti flu atau infeksi. Jika kebiasaan ini berlangsung dalam jangka panjang, risiko terkena penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, bahkan gangguan jantung juga meningkat.

Selain fisik, kesehatan mental pun turut terdampak. Kurang tidur dapat menyebabkan konsentrasi menurun, sulit berpikir jernih, hingga perubahan suasana hati yang drastis. Kamu mungkin akan merasa mudah marah, cepat cemas, atau bahkan merasa murung tanpa sebab yang jelas. Akibatnya, aktivitas sehari-hari, termasuk proses belajar di kampus, bisa terganggu.

Dampak lain yang tidak kalah penting adalah penurunan performa akademik. Bayangkan jika kamu harus presentasi atau mengerjakan ujian dalam kondisi mengantuk dan tidak fokus. Hasilnya tentu tidak akan maksimal. Kurang tidur juga bisa menghambat daya ingat dan proses berpikir kritis, padahal kedua hal tersebut sangat dibutuhkan dalam perkuliahan.

Dari sisi penampilan pun, begadang memberi efek yang kurang menyenangkan. Wajah terlihat lelah, muncul lingkaran hitam di bawah mata, dan kulit menjadi kusam. Semua ini bisa berdampak pada rasa percaya diri dan semangat dalam menjalani hari.

Namun tentu, sebagai mahasiswa, ada kalanya kita dihadapkan pada jadwal yang padat dan tugas yang menumpuk. Solusinya bukan dengan terus-terusan begadang, tetapi dengan mengatur waktu sebaik mungkin. Mulailah membuat jadwal harian, membagi waktu belajar, istirahat, dan hiburan secara seimbang. Hindari kebiasaan menunda-nunda tugas agar tidak harus menyelesaikannya di malam hari menjelang tenggat waktu.

Civitas INSTIKI, ingatlah bahwa kesehatan adalah investasi jangka panjang. Jangan abaikan waktu tidur hanya demi mengejar hal-hal yang bisa diatur dengan manajemen waktu yang lebih baik. Tidur yang cukup, antara 7 hingga 9 jam setiap malam, akan membantu tubuh dan pikiran kamu tetap prima dan siap menghadapi aktivitas di kampus.

Mulai malam ini, yuk perlahan ubah pola hidup menjadi lebih sehat. Hindari begadang jika tidak benar-benar perlu, dan jadikan tidur sebagai bagian dari gaya hidup yang produktif. Karena mahasiswa yang sehat dan bugar akan lebih siap menghadapi tantangan masa depan. Salam sehat dan semangat selalu, Civitas INSTIKI! –(PDM)

Bosen Kuliah di Bali Aja? Yuk Siap-siap Student Exchange ke Luar Negeri!

Dari kiri ke kanan: Ayu Gede Willdahlia, S.E., M.M selaku Wakil Rektor III, I Wayan Sudiarsa, S.T., M.Kom selaku Kepala Departemen Marketing dan Kerjasama, dan Dr. Ir. Aniek Suryanti Kusuma, M.Kom selaku Wakil Rektor I INSTIKI menghadiri seremony penandatangan kerja sama internasional di ISAT U, Filipina.

Mau kuliah sambil jalan-jalan ke luar negeri? Tenang, ini bukan mimpi lagi kok! Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kini membuka kesempatan emas bagi civitas akademika INSTIKI untuk mengikuti program student exchange dan program keren lainnya ke luar negeri! Yup, kamu bisa belajar di kampus internasional, menambah jejaring global, dan tentunya merasakan pengalaman budaya baru yang nggak akan terlupakan.

INSTIKI telah menjalin kerja sama strategis dengan delapan perguruan tinggi terkemuka di Taiwan dan Filipina, meliputi Cheng Shiu University, Iloilo Science and Technology University, Northern Iloilo State University, John B. Lacson Foundation Maritime University, Mariano Marcos State University, Capiz State University, Negros Oriental State University, serta Bicol State College of Applied Sciences and Technology. Berbagai program dicanangkan dalam program bertajuk Global Academic Partnership Initiative (GAPI). Lewat program-program ini, civitas akademika INSTIKI dapat mengikuti berbagai program internasional seperti student exchange, summer/winter school, hingga kolaborasi penelitian dan konferensi internasional. Berbagai program tersebut meliputi:

Student Exchange (Inbound & Outbound)

Student Exchange adalah program yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa INSTIKI untuk menempuh studi di perguruan tinggi mitra di luar negeri selama periode tertentu. Lewat program ini, kamu dapat mengenal budaya baru secara langsung hingga merasakan atmosfer belajar yang unik di luar negeri. Selain memperluas wawasan, pengalaman ini juga melatih kemandirian, meningkatkan kemampuan komunikasi lintas budaya, dan memperkaya jaringan pertemanan internasional. Mahasiswa yang mengikuti Student Exchange akan menjadi representasi INSTIKI di kancah internasional, sekaligus membawa pulang ilmu, pengalaman, dan inspirasi baru yang bisa dibagikan di lingkungan kampus.

Joint Summer/Winter School

Program ini diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memberikan pengalaman belajar terfokus pada satu mata pelajaran atau keterampilan tertentu dalam jangka waktu mulai dari satu minggu hingga beberapa minggu.

Visiting Lecturer & Faculty Mobility (Online atau Offline)

Visiting Lecturer adalah program yang mengundang pakar dari luar, baik akademisi, pemimpin industri, atau peneliti ternama untuk mengajar atau terlibat dalam kegiatan akademik jangka pendek di institusi tuan rumah. Sementara, Faculty Mobility adalah program strategis yang memungkinkan dosen antar institusi mitra (inbound dan outbound) untuk melakukan kolaborasi pengajaran dan penelitian, baik jangka pendek maupun jangka panjang (misalnya satu semester penuh).

Collaborative Research and Joint Grants

Collaborative Research and Joint Grants merupakan program dalam kemitraan akademik, di mana para peneliti dari institusi berbeda berkolaborasi untuk mengerjakan proyek riset bersama dengan dukungan dana bersama (Joint Grants).

COIL (Collaborative Online International Learning)

Collaborative Online International Learning atau yang lebih dikenal dengan COIL, adalah metodologi pengajaran dan pembelajaran yang inovatif yang menghubungkan mahasiswa dan dosen dari berbagai negara untuk bekerja sama dalam proyek dan diskusi bersama sebagai bagian dari kegiatan perkuliahan.

Civitas INSTIKI, jadi kamu tertarik ikut program yang mana, nih? Apa pun pilihanmu, sekarang saatnya siapkan dirimu sebaik mungkin. Kesempatan emas untuk berkembang dan menjelajah luar negeri ada di depan mata. Jangan sampai ketinggalan, ya. Stay tuned untuk informasi selanjutnya!

Kolaborasi INSTIKI & Pemerintah Provinsi Bali: Hadirkan Podcast Langsung dari PKB 2025!

Denpasar, 16 Juli 2025 — Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Bali dalam gelaran acara Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025, menghadirkan tayangan edukatif dan menarik lewat Podcast Budaya Edisi Spesial PKB 2025. Mengusung tema “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya, Harmoni Semesta Raya”, podcast ini menjadi media reflektif sekaligus edukatif bagi masyarakat dan generasi muda untuk memahami nilai luhur budaya Bali yang terus berkembang di tengah arus modernisasi.

Dalam episode spesial ini, hadir dua narasumber yang kompeten di bidang seni, budaya, hingga teknologi. Kedua narasumber tersebut adalah Dr. I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., MA., PhD selaku akademisi dan penggiat seni budaya Bali dan I Gede Andika, M.Kom selaku dosen INSTIKI sekaligus peneliti yang mengeksplorasi budaya Bali melalui riset teknologi, termasuk penelitiannya tentang “Hyperparameter Optimization of MobileNet Architecture on Balinese Mask Classification.”

Berlatar PKB yang kental akan nuansa budaya, episode ini menyajikan diskusi hangat namun mendalam yang mengangkat dua sisi penting: tradisi seni Bali dan inovasi teknologi dalam seni. Dalam perbincangan, Dr. I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., MA., PhD membagikan kisah panjangnya dalam dunia seni Bali, khususnya keterlibatannya dalam Pesta Kesenian Bali sejak masa perkuliahan. Beliau menceritakan bagaimana kecintaannya terhadap seni tumbuh sejak kecil dan bagaimana gamelan menjadi bagian dari kehidupannya.

Lebih jauh, Beliau menjelaskan bagaimana eksistensi gamelan Bali dan tradisi budaya Bali di era modern mengalami tantangan sekaligus perkembangan. Namun, di tengah tantangan tersebut, Beliau justru melihat geliat yang luar biasa dari kalangan generasi muda dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya, termasuk gamelan Bali. Beliau menilai bahwa semangat anak-anak muda saat ini bahkan lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Fenomena ini menjadi harapan besar bagi keberlanjutan budaya Bali agar tetap hidup, relevan, dan diterima lintas generasi.

Sesi berikutnya I Gede Andika, M.Kom mengajak audiens menyelami dunia topeng. Beliau membahas secara menarik topik mengenai topeng Bali, sebuah ikon seni pertunjukan tradisional yang sarat akan makna. Beliau tidak hanya mengulas aspek budaya dan filosofi di balik topeng, tetapi juga menjelaskan penelitian teknologi yang telah berhasil dikembangkan.

Melalui podcast ini, INSTIKI tidak hanya menampilkan suara dari dua narasumber hebat, tetapi juga menunjukkan bahwa institusi pendidikan dapat menjadi jembatan antara kearifan lokal dan kemajuan teknologi. Diskusi ini menunjukkan bahwa seni tidak harus tertinggal oleh zaman, melainkan bisa bertransformasi dan terus ajeg di era gempuran modernisasi. –(PDM)

Mengenal Motion Graphic: Cara Seru Bikin Visual Jadi Hidup!

Mengenal Motion Graphic: Cara Seru Bikin Visual Jadi Hidup!

Pernahkan kamu melihat video animasi singkat yang muncul di iklan YouTube, Instagram, atau pembuka video YouTuber favorit kamu? Atau mungkin video kampanye sosial yang tampil dengan gaya visual yang simpel tapi langsung ngena? Nah, bisa jadi itu semua adalah contoh dari motion graphic, salah satu bentuk komunikasi visual yang sedang naik daun dan nggak bisa dipisahkan dari dunia desain modern.

Jadi, apa sih sebenarnya motion graphic itu?

Motion graphic adalah desain grafis yang dibuat bergerak. Elemen visual seperti teks, ikon, ilustrasi, hingga warna dibuat hidup dengan animasi, sehingga bisa menyampaikan pesan secara lebih dinamis dan menarik. Dibandingkan desain statis, motion graphic mampu bikin audiens lebih cepat paham dan lebih terhubung secara emosional.

Di era serba digital seperti sekarang, motion graphic dipakai di mana-mana. Mulai dari dunia periklanan, media sosial, branding, presentasi perusahaan, edukasi online, sampai film dokumenter dan video musik. Gaya visualnya yang fleksibel, ringkas, dan menarik membuat motion graphic jadi senjata utama para kreator dan brand dalam menyampaikan pesan.

Tujuan Motion Graphic

Tujuan dari penggunaan motion graphic adalah untuk menyampaikan pesan secara visual dengan cara yang lebih menarik, efektif, dan mudah dipahami. Berikut beberapa tujuan utamanya:

  • Menarik Perhatian Audiens: Motion graphic dirancang untuk “mencuri perhatian” dengan animasi yang dinamis, warna yang mencolok, dan elemen visual yang bergerak. Cocok banget untuk dunia yang penuh konten seperti sekarang.
  • Menyampaikan Informasi dengan Ringkas: Pesan atau data yang rumit bisa dijelaskan dengan lebih singkat dan jelas lewat motion graphic. Apalagi kalau ditambah dengan storytelling, jadi makin mudah dipahami!
  • Meningkatkan Daya Ingat dan Emosi: Visual bergerak lebih mudah diingat dari pada teks statis. Elemen animasi juga bisa memicu emosi tertentu, seperti semangat, haru, atau rasa penasaran.
  • Mendukung Branding dan Marketing: Brand besar pakai motion graphic karena bisa memperkuat identitas visual mereka secara konsisten, dari logo animasi, iklan digital, sampai video kampanye.

Nah, buat kamu yang tertarik terjun ke dunia desain dan animasi, motion graphic ini ibarat jalan tengah yang seru banget. Kamu bisa menggabungkan kemampuan desain visual dengan storytelling dan teknik editing. Di sini, kamu nggak cuma diajak jago menggambar atau mendesain, tapi juga belajar soal ritme, tempo, transisi visual, dan yang paling penting: bagaimana membuat sebuah cerita terasa “hidup” lewat gerakan.

Kamu juga akan berkenalan dengan berbagai software keren kayak Adobe After Effects, Premiere Pro, bahkan tools 3D kayak Blender. Tapi tenang, semua bisa dipelajari dari nol, kok asal kamu punya semangat dan rasa ingin tahu yang besar.

Di Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) INSTIKI, kamu akan diajak eksplorasi semua hal itu. Kurikulum di sini tidak hanya fokus pada teori, tapi juga praktik langsung sesuai kebutuhan industri kreatif saat ini. Kamu akan belajar dari dosen-dosen yang nggak hanya akademis, tapi juga pelaku industri yang aktif di dunia desain dan motion.

Selain itu, atmosfer belajar di INSTIKI yang kreatif, kolaboratif, dan kekinian bakal bikin kamu makin pede mengembangkan skill dan portofolio. Siapa tahu dari sinilah kamu bisa menjadi motion designer handal, content creator profesional, atau visual storyteller yang dicari banyak brand.

So, buat kamu yang pengen kuliah di tempat yang mendukung kreativitas, teknologi, dan karya visual masa depan, yuk gabung di DKV INSTIKI! Bersama kita wujudkan ide-ide brilian jadi karya nyata yang menginspirasi.

INSTIKI & Puri Kauhan Ubud Berkolaborasi dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025!

INSTIKI & Puri Kauhan Ubud Berkolaborasi dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025!

Ubud, 14 Juli 2025 — Dalam era digital yang kian pesat, budaya lokal tidak boleh tertinggal. Inilah semangat yang diusung dalam kolaborasi antara Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) melalui Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud lewat penyelenggaraan forum, workshop, hingga eksibisi dengan menghadirkan para ahli dari kampus INSTIKI. Kegiatan ini menjadi serangkaian acara dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 yang digelar di Taman Baca Sanggingan, Ubud. Bagaimana keseruannya? Simak hingga akhir!

Acara Forum 6 mengawali kolaborasi apik antara INSTIKI dan Puri Kauhan Ubud dengan mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Penggunaan Teknologi AI untuk Menopang Budaya Bali”. Dua narasumber utama, yaitu I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem dan Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, mengupas peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam pelestarian budaya Bali. Forum ini dipandu oleh I Wayan Juniarta dari Jakarta Post yang menambah suasana dialog menjadi dinamis dan reflektif.

Keistimewaan budaya Bali terletak pada kehidupan masyarakatnya, namun kini budaya tersebut dihadapkan pada tantangan besar: adaptasi terhadap gelombang teknologi. Dalam diskusi ini, dibahas bagaimana strategi pemanfaatan teknologi, khususnya AI, bisa menjadi jalan tengah antara pelestarian dan inovasi. Bersama dua narasumber inspiratif, forum ini menyoroti pentingnya mitigasi agar kita tidak tenggelam dalam pesona teknologi, tetapi justru mampu mengendalikan dan memanfaatkannya untuk memperkuat jati diri budaya. Hasil diskusi pun merajut gagasan segar dan membangun titik temu demi masa depan budaya Bali yang tangguh, adaptif, dan tetap relevan.

Acara berlanjut ke sesi Workshop dan Eksibisi Penggunaan AI dalam Budaya Bali yang dipandu langsung oleh I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T dengan mengundang dua dosen berpengalaman INSTIKI Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T dan Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom. Pada workshop ini peserta diajak menyelami dunia teknologi AI hingga pemanfaatannya dalam pelestarian budaya Bali. Dibahas pula berbagai inovasi yang sukses dikembangkan baik oleh dosen maupun mahasiswa INSTIKI.

Melalui kegiatan ini, INSTIKI membuktikan komitmennya sebagai kampus inovatif yang aktif menyumbangkan kontribusi nyata bagi pelestarian budaya, sejalan dengan value INSTIKI “menjadi dan memberi”. Kolaborasi INSTIKI bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud terus membangun jembatan antara tradisi dan transformasi sehingga menjaga agar akar budaya tidak tercabut di tengah gelombang zaman. –(PDM)

Pelajaran Hidup dari Film “SORE: Istri dari Masa Depan”

Pelajaran Hidup dari Film “SORE: Istri dari Masa Depan”

Seorang perempuan datang dari masa depan untuk mengubah hidup pasangannya jadi lebih baik. Namanya… Sore. SORE (Sheila Dara) hanya punya satu tujuan, yaitu mengubah kebiasaan dan gaya hidup JONATHAN (Dion Wiyoko) sebelum semuanya terlambat. Namun, saat Sore mengungkap rahasia masa depan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Apakah usaha Sore untuk mengubah hidup Jonathan berhasil?

Halo civitas INSTIKI! Udah nonton film SORE: Istri dari Masa Depan belum? Kalau belum, mungkin ini saat yang tepat buat duduk santai, bikin teh hangat, terus tenggelam dalam kisah yang penuh makna ini. Film ini bukan sekadar drama cinta berbalut fiksi ilmiah, tapi juga sebuah refleksi tentang hidup, kehilangan, dan harapan yang mungkin relate banget sama perjalanan hidup kita masing-masing.

Mengerti

“Hidup, cinta, dan waktu kadang nggak harus dimengerti sepenuhnya. Cukup dijalani dengan hati yang terbuka.” Kalimat itu seperti tamparan halus untuk kita yang terlalu sering sibuk mencari alasan—kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Lewat karakter Jonathan dan SORE, kita diajak untuk melepaskan ego kita sebagai manusia yang selalu ingin tahu dan mengontrol segalanya. Kadang, yang kita butuhin cuma percaya, dan jalani.

Pasti

Ada tiga hal yang nggak bisa diubah: masa lalu, sakit hati, dan kematian.
Keras? Iya. Tapi jujur, ini yang bikin kita manusia. Film ini mengajak kita buat berdamai dengan masa lalu yang kadang penuh luka. Sakit hati? Ya, siapa sih yang nggak pernah ngerasain. Tapi toh hidup tetap jalan, dan kita tetap harus melangkah.

Berduka

Ada masa berduka yang harus dilalui. Masa di mana kenangan terasa lebih nyata daripada kenyataan itu sendiri. Di titik ini, kehilangan bisa terasa lebih berat daripada hidup. Tapi film SORE ngajarin kita bahwa berduka bukan kelemahan. Itu adalah bagian dari mencintai. Dan setiap air mata yang jatuh adalah bukti bahwa kita pernah benar-benar peduli.

Penerimaan

Ketika hati udah cukup kuat buat melepaskan, ternyata cinta itu tetap hidup—bukan dalam bentuk kepemilikan, tapi dalam bentuk kedamaian. Film ini nggak menyuruh kita untuk lupa, tapi justru mengajarkan bagaimana mencintai dalam bentuk yang paling ikhlas.

Masa Depan

Hal-hal di masa depan nggak terjadi begitu saja. Ia lahir dari setiap pilihan kecil yang kita buat hari ini. Dan ini penting banget buat kita semua, civitas INSTIKI—mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan—semua pilihan kecil yang kita ambil, dari bangun pagi sampai tidur malam, adalah potongan puzzle yang akan membentuk masa depan kita sendiri. Jadi, jangan anggap remeh pilihan kecil. Bisa jadi, itu yang menentukan siapa kita nanti.

Film SORE: Istri dari Masa Depan mungkin cuma berdurasi beberapa jam. Tapi pesan-pesannya bisa tinggal lama di hati kita. Jadi, gimana civitas INSTIKI? Sudah nonton? Atau malah udah nonton ulang saking relate-nya? Yuk, obrolin bareng sambil ngopi di kantin atau nongkrong santai di taman kampus. Karena hidup ini, katanya, akan lebih ringan dijalani… kalau kita bagi bersama.