Kolaborasi INSTIKI & Pemerintah Provinsi Bali: Hadirkan Podcast Langsung dari PKB 2025!

Denpasar, 16 Juli 2025 — Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) berkolaborasi bersama Pemerintah Provinsi Bali dalam gelaran acara Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025, menghadirkan tayangan edukatif dan menarik lewat Podcast Budaya Edisi Spesial PKB 2025. Mengusung tema “Jagat Kerthi: Lokahita Samudaya, Harmoni Semesta Raya”, podcast ini menjadi media reflektif sekaligus edukatif bagi masyarakat dan generasi muda untuk memahami nilai luhur budaya Bali yang terus berkembang di tengah arus modernisasi.

Dalam episode spesial ini, hadir dua narasumber yang kompeten di bidang seni, budaya, hingga teknologi. Kedua narasumber tersebut adalah Dr. I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., MA., PhD selaku akademisi dan penggiat seni budaya Bali dan I Gede Andika, M.Kom selaku dosen INSTIKI sekaligus peneliti yang mengeksplorasi budaya Bali melalui riset teknologi, termasuk penelitiannya tentang “Hyperparameter Optimization of MobileNet Architecture on Balinese Mask Classification.”

Berlatar PKB yang kental akan nuansa budaya, episode ini menyajikan diskusi hangat namun mendalam yang mengangkat dua sisi penting: tradisi seni Bali dan inovasi teknologi dalam seni. Dalam perbincangan, Dr. I Made Kartawan, S.Sn., M.Si., MA., PhD membagikan kisah panjangnya dalam dunia seni Bali, khususnya keterlibatannya dalam Pesta Kesenian Bali sejak masa perkuliahan. Beliau menceritakan bagaimana kecintaannya terhadap seni tumbuh sejak kecil dan bagaimana gamelan menjadi bagian dari kehidupannya.

Lebih jauh, Beliau menjelaskan bagaimana eksistensi gamelan Bali dan tradisi budaya Bali di era modern mengalami tantangan sekaligus perkembangan. Namun, di tengah tantangan tersebut, Beliau justru melihat geliat yang luar biasa dari kalangan generasi muda dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya, termasuk gamelan Bali. Beliau menilai bahwa semangat anak-anak muda saat ini bahkan lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Fenomena ini menjadi harapan besar bagi keberlanjutan budaya Bali agar tetap hidup, relevan, dan diterima lintas generasi.

Sesi berikutnya I Gede Andika, M.Kom mengajak audiens menyelami dunia topeng. Beliau membahas secara menarik topik mengenai topeng Bali, sebuah ikon seni pertunjukan tradisional yang sarat akan makna. Beliau tidak hanya mengulas aspek budaya dan filosofi di balik topeng, tetapi juga menjelaskan penelitian teknologi yang telah berhasil dikembangkan.

Melalui podcast ini, INSTIKI tidak hanya menampilkan suara dari dua narasumber hebat, tetapi juga menunjukkan bahwa institusi pendidikan dapat menjadi jembatan antara kearifan lokal dan kemajuan teknologi. Diskusi ini menunjukkan bahwa seni tidak harus tertinggal oleh zaman, melainkan bisa bertransformasi dan terus ajeg di era gempuran modernisasi. –(PDM)

Mengenal Motion Graphic: Cara Seru Bikin Visual Jadi Hidup!

Mengenal Motion Graphic: Cara Seru Bikin Visual Jadi Hidup!

Pernahkan kamu melihat video animasi singkat yang muncul di iklan YouTube, Instagram, atau pembuka video YouTuber favorit kamu? Atau mungkin video kampanye sosial yang tampil dengan gaya visual yang simpel tapi langsung ngena? Nah, bisa jadi itu semua adalah contoh dari motion graphic, salah satu bentuk komunikasi visual yang sedang naik daun dan nggak bisa dipisahkan dari dunia desain modern.

Jadi, apa sih sebenarnya motion graphic itu?

Motion graphic adalah desain grafis yang dibuat bergerak. Elemen visual seperti teks, ikon, ilustrasi, hingga warna dibuat hidup dengan animasi, sehingga bisa menyampaikan pesan secara lebih dinamis dan menarik. Dibandingkan desain statis, motion graphic mampu bikin audiens lebih cepat paham dan lebih terhubung secara emosional.

Di era serba digital seperti sekarang, motion graphic dipakai di mana-mana. Mulai dari dunia periklanan, media sosial, branding, presentasi perusahaan, edukasi online, sampai film dokumenter dan video musik. Gaya visualnya yang fleksibel, ringkas, dan menarik membuat motion graphic jadi senjata utama para kreator dan brand dalam menyampaikan pesan.

Tujuan Motion Graphic

Tujuan dari penggunaan motion graphic adalah untuk menyampaikan pesan secara visual dengan cara yang lebih menarik, efektif, dan mudah dipahami. Berikut beberapa tujuan utamanya:

  • Menarik Perhatian Audiens: Motion graphic dirancang untuk “mencuri perhatian” dengan animasi yang dinamis, warna yang mencolok, dan elemen visual yang bergerak. Cocok banget untuk dunia yang penuh konten seperti sekarang.
  • Menyampaikan Informasi dengan Ringkas: Pesan atau data yang rumit bisa dijelaskan dengan lebih singkat dan jelas lewat motion graphic. Apalagi kalau ditambah dengan storytelling, jadi makin mudah dipahami!
  • Meningkatkan Daya Ingat dan Emosi: Visual bergerak lebih mudah diingat dari pada teks statis. Elemen animasi juga bisa memicu emosi tertentu, seperti semangat, haru, atau rasa penasaran.
  • Mendukung Branding dan Marketing: Brand besar pakai motion graphic karena bisa memperkuat identitas visual mereka secara konsisten, dari logo animasi, iklan digital, sampai video kampanye.

Nah, buat kamu yang tertarik terjun ke dunia desain dan animasi, motion graphic ini ibarat jalan tengah yang seru banget. Kamu bisa menggabungkan kemampuan desain visual dengan storytelling dan teknik editing. Di sini, kamu nggak cuma diajak jago menggambar atau mendesain, tapi juga belajar soal ritme, tempo, transisi visual, dan yang paling penting: bagaimana membuat sebuah cerita terasa “hidup” lewat gerakan.

Kamu juga akan berkenalan dengan berbagai software keren kayak Adobe After Effects, Premiere Pro, bahkan tools 3D kayak Blender. Tapi tenang, semua bisa dipelajari dari nol, kok asal kamu punya semangat dan rasa ingin tahu yang besar.

Di Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV) INSTIKI, kamu akan diajak eksplorasi semua hal itu. Kurikulum di sini tidak hanya fokus pada teori, tapi juga praktik langsung sesuai kebutuhan industri kreatif saat ini. Kamu akan belajar dari dosen-dosen yang nggak hanya akademis, tapi juga pelaku industri yang aktif di dunia desain dan motion.

Selain itu, atmosfer belajar di INSTIKI yang kreatif, kolaboratif, dan kekinian bakal bikin kamu makin pede mengembangkan skill dan portofolio. Siapa tahu dari sinilah kamu bisa menjadi motion designer handal, content creator profesional, atau visual storyteller yang dicari banyak brand.

So, buat kamu yang pengen kuliah di tempat yang mendukung kreativitas, teknologi, dan karya visual masa depan, yuk gabung di DKV INSTIKI! Bersama kita wujudkan ide-ide brilian jadi karya nyata yang menginspirasi.

INSTIKI & Puri Kauhan Ubud Berkolaborasi dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025!

INSTIKI & Puri Kauhan Ubud Berkolaborasi dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025!

Ubud, 14 Juli 2025 — Dalam era digital yang kian pesat, budaya lokal tidak boleh tertinggal. Inilah semangat yang diusung dalam kolaborasi antara Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) melalui Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud lewat penyelenggaraan forum, workshop, hingga eksibisi dengan menghadirkan para ahli dari kampus INSTIKI. Kegiatan ini menjadi serangkaian acara dalam Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 yang digelar di Taman Baca Sanggingan, Ubud. Bagaimana keseruannya? Simak hingga akhir!

Acara Forum 6 mengawali kolaborasi apik antara INSTIKI dan Puri Kauhan Ubud dengan mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Penggunaan Teknologi AI untuk Menopang Budaya Bali”. Dua narasumber utama, yaitu I Made Marlowe Makaradhwaja Bandem dan Rektor INSTIKI I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, mengupas peran penting kecerdasan buatan (AI) dalam pelestarian budaya Bali. Forum ini dipandu oleh I Wayan Juniarta dari Jakarta Post yang menambah suasana dialog menjadi dinamis dan reflektif.

Keistimewaan budaya Bali terletak pada kehidupan masyarakatnya, namun kini budaya tersebut dihadapkan pada tantangan besar: adaptasi terhadap gelombang teknologi. Dalam diskusi ini, dibahas bagaimana strategi pemanfaatan teknologi, khususnya AI, bisa menjadi jalan tengah antara pelestarian dan inovasi. Bersama dua narasumber inspiratif, forum ini menyoroti pentingnya mitigasi agar kita tidak tenggelam dalam pesona teknologi, tetapi justru mampu mengendalikan dan memanfaatkannya untuk memperkuat jati diri budaya. Hasil diskusi pun merajut gagasan segar dan membangun titik temu demi masa depan budaya Bali yang tangguh, adaptif, dan tetap relevan.

Acara berlanjut ke sesi Workshop dan Eksibisi Penggunaan AI dalam Budaya Bali yang dipandu langsung oleh I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T dengan mengundang dua dosen berpengalaman INSTIKI Ir. I Gusti Made Ngurah Desnanjaya, S.T., M.T dan Ida Bagus Ary Indra Iswara, S.Kom., M.Kom. Pada workshop ini peserta diajak menyelami dunia teknologi AI hingga pemanfaatannya dalam pelestarian budaya Bali. Dibahas pula berbagai inovasi yang sukses dikembangkan baik oleh dosen maupun mahasiswa INSTIKI.

Melalui kegiatan ini, INSTIKI membuktikan komitmennya sebagai kampus inovatif yang aktif menyumbangkan kontribusi nyata bagi pelestarian budaya, sejalan dengan value INSTIKI “menjadi dan memberi”. Kolaborasi INSTIKI bersama Yayasan Puri Kauhan Ubud terus membangun jembatan antara tradisi dan transformasi sehingga menjaga agar akar budaya tidak tercabut di tengah gelombang zaman. –(PDM)

Pelajaran Hidup dari Film “SORE: Istri dari Masa Depan”

Pelajaran Hidup dari Film “SORE: Istri dari Masa Depan”

Seorang perempuan datang dari masa depan untuk mengubah hidup pasangannya jadi lebih baik. Namanya… Sore. SORE (Sheila Dara) hanya punya satu tujuan, yaitu mengubah kebiasaan dan gaya hidup JONATHAN (Dion Wiyoko) sebelum semuanya terlambat. Namun, saat Sore mengungkap rahasia masa depan, sesuatu yang tak terduga terjadi. Apakah usaha Sore untuk mengubah hidup Jonathan berhasil?

Halo civitas INSTIKI! Udah nonton film SORE: Istri dari Masa Depan belum? Kalau belum, mungkin ini saat yang tepat buat duduk santai, bikin teh hangat, terus tenggelam dalam kisah yang penuh makna ini. Film ini bukan sekadar drama cinta berbalut fiksi ilmiah, tapi juga sebuah refleksi tentang hidup, kehilangan, dan harapan yang mungkin relate banget sama perjalanan hidup kita masing-masing.

Mengerti

“Hidup, cinta, dan waktu kadang nggak harus dimengerti sepenuhnya. Cukup dijalani dengan hati yang terbuka.” Kalimat itu seperti tamparan halus untuk kita yang terlalu sering sibuk mencari alasan—kenapa harus begini, kenapa harus begitu. Lewat karakter Jonathan dan SORE, kita diajak untuk melepaskan ego kita sebagai manusia yang selalu ingin tahu dan mengontrol segalanya. Kadang, yang kita butuhin cuma percaya, dan jalani.

Pasti

Ada tiga hal yang nggak bisa diubah: masa lalu, sakit hati, dan kematian.
Keras? Iya. Tapi jujur, ini yang bikin kita manusia. Film ini mengajak kita buat berdamai dengan masa lalu yang kadang penuh luka. Sakit hati? Ya, siapa sih yang nggak pernah ngerasain. Tapi toh hidup tetap jalan, dan kita tetap harus melangkah.

Berduka

Ada masa berduka yang harus dilalui. Masa di mana kenangan terasa lebih nyata daripada kenyataan itu sendiri. Di titik ini, kehilangan bisa terasa lebih berat daripada hidup. Tapi film SORE ngajarin kita bahwa berduka bukan kelemahan. Itu adalah bagian dari mencintai. Dan setiap air mata yang jatuh adalah bukti bahwa kita pernah benar-benar peduli.

Penerimaan

Ketika hati udah cukup kuat buat melepaskan, ternyata cinta itu tetap hidup—bukan dalam bentuk kepemilikan, tapi dalam bentuk kedamaian. Film ini nggak menyuruh kita untuk lupa, tapi justru mengajarkan bagaimana mencintai dalam bentuk yang paling ikhlas.

Masa Depan

Hal-hal di masa depan nggak terjadi begitu saja. Ia lahir dari setiap pilihan kecil yang kita buat hari ini. Dan ini penting banget buat kita semua, civitas INSTIKI—mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan—semua pilihan kecil yang kita ambil, dari bangun pagi sampai tidur malam, adalah potongan puzzle yang akan membentuk masa depan kita sendiri. Jadi, jangan anggap remeh pilihan kecil. Bisa jadi, itu yang menentukan siapa kita nanti.

Film SORE: Istri dari Masa Depan mungkin cuma berdurasi beberapa jam. Tapi pesan-pesannya bisa tinggal lama di hati kita. Jadi, gimana civitas INSTIKI? Sudah nonton? Atau malah udah nonton ulang saking relate-nya? Yuk, obrolin bareng sambil ngopi di kantin atau nongkrong santai di taman kampus. Karena hidup ini, katanya, akan lebih ringan dijalani… kalau kita bagi bersama.

Begini Lho Cara Gen Z Ngericharge Energi! Kamu Banget Nggak, Civitas INSTIKI?

Begini Lho Cara Gen Z Ngericharge Energi! Kamu Banget Nggak, Civitas INSTIKI?

Halo, civitas INSTIKI! Pernah nggak sih kalian ngerasa tiba-tiba capek banget padahal belum seharian full ngampus atau ngerjain tugas? Nah, itu tandanya energi kamu butuh recharge! Apalagi kita sebagai Gen Z yang hidupnya penuh aktivitas—mulai dari kuliah, organisasi, kerja part-time, sampai scroll medsos buat cari inspirasi. Tapi tenang, Gen Z punya cara-cara unik dan seru buat balikin semangat. Yuk, intip bareng-bareng!

1. Healing Tipis-Tipis ala Gen Z

Jalan ke pantai, ngopi cantik di kafe hidden gem, atau staycation satu malam bisa jadi obat mujarab buat nge-reset kepala yang mumet. Nggak perlu yang mahal, yang penting vibes-nya dapet. Karena buat Gen Z, healing itu wajib hukumnya!

2. Main Game Online, Tapi Tetap Waras

Banyak civitas INSTIKI yang ngaku, main game bareng teman bisa jadi cara paling ampuh buat ngelepas penat. Tapi ingat ya, jangan sampai lupa waktu dan tugas numpuk! Game itu seru, asal tetap balance.

3. Skincare-an dan Self-care-an

Siapa bilang self-care cuma buat cewek? Gen Z ngerti banget pentingnya rawat diri. Mulai dari skincare, maskeran, sampai journaling jadi cara buat refleksi diri. Karena recharge itu bukan cuma fisik, tapi juga mental!

4. Nonton Drakor, Anime, atau Series di Netflix

Ini dia kegiatan wajib pas lagi butuh “me time”. Cukup sediain cemilan, koneksi stabil, dan waktu buat binge-watching. Dijamin, mood bisa naik lagi!

5. Ngonten dan Eksplor Kreativitas

Civitas INSTIKI banyak yang kreatif! Dari bikin konten TikTok, desain, sampai nulis puisi digital. Gen Z memang suka banget express themselves lewat karya. Kreativitas jadi salah satu cara nge-recharge energi sekaligus ngasah skill.

6. Ngobrol Santai Sama Teman

Kadang, obrolan ringan sama sahabat di kampus sambil duduk di taman INSTIKI bisa lebih menyembuhkan daripada vitamin. Curhat, ketawa bareng, bahas hal random—semua itu bikin hati adem dan semangat balik lagi.

Jadi, recharge energi versi Gen Z itu nggak melulu harus liburan jauh atau tidur seharian. Kuncinya adalah kenali dirimu sendiri dan tahu apa yang bikin kamu bahagia. Nah, kalau kamu sendiri, gimana sih cara kamu balikin energi, civitas INSTIKI?

Sukses Digelar! Seminar Nasional SITASI & SPASI 2025 INSTIKI Hadirkan Inovasi & Pengabdian Berdampak Nyata!

Sukses Digelar! Seminar Nasional SITASI & SPASI 2025 INSTIKI Hadirkan Inovasi dan Pengabdian Berdampak Nyata!

Direktorat Riset, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menunjukkan dedikasinya dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat dengan sukses menyelenggarakan Seminar Nasional INSTIKI 2025, pada 12 Juli 2025. Seminar Nasional ini terdiri dari Seminar Nasional Teknologi dan Inovasi (SITASI) serta Seminar Nasional Pengabdian dan Kolaborasi (SPASI) 2025. Kegiatan bergengsi ini diselenggarakan secara daring dengan mengusung semangat sinergi riset dan pengabdian multidisipliner yang berdampak pada masyarakat dan desa.

Ketua Panitia, I Gede Iwan Sudipa, S.Kom., M.Cs, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme luar biasa dari peserta. “Sebuah kehormatan bagi kami untuk menyambut Anda semua dalam Seminar Nasional INSTIKI 2025. Kami menerima 61 manuskrip dari pemakalah tingkat nasional. Ini mencerminkan semangat kolaborasi yang tinggi antara dosen dan mahasiswa, terutama dalam menciptakan inovasi berbasis teknologi serta kontribusi pengabdian nyata kepada masyarakat,” ungkapnya.

Beliau juga menekankan harapan dari kegiatan ini, “Kami berharap seminar ini menjadi pondasi lahirnya ide-ide baru, kolaborasi lintas institusi, dan pengabdian yang benar-benar memberi dampak. Lebih dari sekedar seminar, kegiatan ini adalah ruang untuk membangun masa depan bersama.”

Acara ini resmi dibuka oleh Rektor INSTIKI, I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T. Dalam sambutannya, Beliau menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkolaborasi dan berkarya. Seminar ini adalah langkah nyata menuju visi kami, unggul dalam inovasi teknologi untuk berkontribusi pada industri kreatif, pariwisata, dan budaya.”

Dua narasumber utama hadir membagikan inspirasi dan keilmuan mendalamnya. Di bidang teknologi dan inovasi (SITASI), Cokorda Rai Adi Pramartha, Ph.D., membawakan materi tentang transformasi digital berkelanjutan, menyoroti pentingnya inovasi yang adaptif di era disrupsi teknologi. Sementara itu, di sesi pengabdian kepada masyarakat (SPASI), Dr. Ida Bagus Putu Mardana, M.Si., mengupas strategi pengabdian kolaboratif multidisipliner menuju dampak berkelanjutan bagi masyarakat dan desa. Dalam kesempatan ini, para peserta seminar juga dapat bertanya dan berdiskusi bersama dengan para narasumber inspiratif.

Seminar Nasional INSTIKI 2025 tidak hanya menjadi forum ilmiah, tetapi juga momen mempertemukan berbagai pemikiran cemerlang yang siap memberi kontribusi nyata bagi negeri. Dengan semangat “Menjadi dan Memberi,” INSTIKI terus membuktikan diri sebagai perguruan tinggi yang tidak hanya mencetak lulusan hebat, tetapi juga melahirkan generasi solutif untuk Indonesia yang lebih baik lagi. –(PDM)

Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa: Cerdas Kelola Uang Sejak Dini

Tips Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa: Cerdas Kelola Uang Sejak Dini

Menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar di bangku kuliah, tetapi juga belajar menjadi mandiri dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya dalam hal keuangan. Banyak mahasiswa yang kesulitan mengelola uang bulanan, terutama jika jauh dari orang tua dan harus mengatur pengeluaran sendiri. Mengelola keuangan dengan baik sejak dini sangat penting agar tidak mengalami krisis keuangan di tengah bulan. Berikut beberapa tips mengatur keuangan yang bisa diterapkan oleh mahasiswa:

1. Buat Anggaran Bulanan

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyusun anggaran atau budgeting. Buat daftar pengeluaran rutin seperti biaya kos, makan, transportasi, pulsa, dan kebutuhan kuliah. Setelah itu, alokasikan dana untuk masing-masing pos. Dengan anggaran yang jelas, kamu bisa mengontrol pengeluaran dan menghindari pemborosan.

2. Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Salah satu tantangan terbesar dalam mengatur keuangan adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan adalah hal yang harus dipenuhi untuk hidup, seperti makan, tempat tinggal, dan alat kuliah. Sementara keinginan bersifat tambahan, seperti nongkrong di kafe, belanja online, atau langganan aplikasi hiburan. Belajarlah untuk menahan diri agar pengeluaran tidak membengkak hanya untuk memenuhi keinginan sesaat.

3. Manfaatkan Diskon dan Promo

Sebagai mahasiswa, kamu berhak memanfaatkan berbagai promo atau diskon yang ditawarkan untuk pelajar. Banyak toko, aplikasi transportasi, hingga layanan digital yang menyediakan potongan harga khusus untuk mahasiswa. Selain itu, belanja saat ada promo atau diskon besar juga bisa sangat menghemat pengeluaran. Tapi, tetap bijak ya—jangan sampai malah jadi boros karena tergiur diskon!

4. Sisihkan untuk Tabungan atau Dana Darurat

Walaupun penghasilan atau uang bulanan terbatas, usahakan selalu menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Tabungan ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak, seperti sakit, peralatan kuliah mendadak rusak, atau kebutuhan tak terduga lainnya. Idealnya, sisihkan minimal 10% dari uang bulanan untuk ditabung.

5. Cari Penghasilan Tambahan

Jika uang bulanan sering tidak mencukupi, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan. Banyak pekerjaan freelance yang bisa dilakukan mahasiswa, seperti menjadi tutor, desain grafis, penulis lepas, atau bahkan membuka bisnis kecil-kecilan seperti jualan online. Selain menambah uang saku, ini juga bisa menambah pengalaman dan memperluas jaringan.

6. Catat Semua Pengeluaran

Meski terdengar merepotkan, mencatat pengeluaran harian sangat membantu dalam mengevaluasi kebiasaan keuangan. Dengan begitu, kamu bisa tahu ke mana saja uangmu pergi dan bisa memperbaiki pola pengeluaran di bulan berikutnya. Gunakan buku catatan kecil, spreadsheet, atau aplikasi keuangan digital untuk memudahkan pencatatan.

Mengatur keuangan adalah salah satu keterampilan hidup yang penting untuk dipelajari sejak menjadi mahasiswa. Dengan perencanaan dan disiplin, kamu bisa menjalani masa kuliah dengan tenang tanpa terbebani masalah finansial. Ingat, hidup hemat bukan berarti pelit—tapi tentang mengelola uang secara bijak demi masa depan yang lebih baik.

Dosen INSTIKI Raih Hibah Nasional Program Pembelajaran Digital Kolaboratif 2025

Dosen INSTIKI Raih Hibah Nasional Program Pembelajaran Digital Kolaboratif 2025

Jakarta, 16 Juni 2025 – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh dosen-dosen Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). Program Studi Teknik Informatika INSTIKI (kini menjadi Program Studi Informatika) berhasil lolos sebagai penerima Program Bantuan Pembelajaran Digital Kolaboratif (PDK) Tahun 2025. Tim dosen INSTIKI berhasil meraih hibah prestisius tersebut berkat karya inovatif mereka dalam bidang pendidikan berbasis teknologi.

Tim ini diketuai oleh Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd., dengan anggota tim yang terdiri dari Dr. Ir. Aniek Suryanti Kusuma, M.Kom. dan Ir. I Nyoman Buda Hartawan, M.Kom. Melalui program PDK 2025, dosen INSTIKI menghadirkan inovasi dalam sistem pembelajaran daring yang kolaboratif dan partisipatif. Menurut Dr. Anak Agung Gde Ekayana, S.Pd., M.Pd, karya dalam PDK ini memberikan kebaruan dalam ragam pembelajaran melalui integrasi teknologi dan pendekatan berbasis kasus serta proyek nyata. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan dan tanggung jawab mahasiswa dalam proses pembelajaran, khususnya dalam konteks lintas kampus, lintas geografis, bahkan lintas budaya.

“Inovasi ini memungkinkan mahasiswa untuk belajar secara kolaboratif dengan mahasiswa dari kampus lain yang berbeda latar belakang, secara daring. Pembelajaran tidak lagi terbatas dalam ruang kelas, tapi melintasi batas-batas geografis,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada mahasiswa, inovasi PDK ini juga dirancang untuk meningkatkan kapasitas program studi dalam mengembangkan program pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan masa kini. Dengan memanfaatkan Open Educational Resources (OER) serta mengembangkan objek pembelajaran secara kolaboratif antar perguruan tinggi, sistem ini diharapkan menjadi model pembelajaran masa depan yang inklusif dan adaptif.

Kontribusi dari prestasi ini pun dirasakan secara luas. Bagi mahasiswa, PDK memberikan kesempatan untuk merasakan atmosfer akademik di luar kampus asalnya dan menambah wawasan secara interdisipliner. Bagi program studi, ini menjadi pengalaman berharga dalam pengembangan kurikulum daring yang partisipatif dan mendukung pengakuan sistem kredit transfer mahasiswa. Sedangkan bagi perguruan tinggi mitra, kolaborasi ini membuka jejaring baru serta mendorong tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU) pendidikan tinggi.

Raihan ini menjadi bukti nyata bahwa INSTIKI terus berinovasi dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan pemanfaatan teknologi secara maksimal, INSTIKI siap melangkah dalam menciptakan ekosistem pembelajaran digital yang berkualitas, inklusif, dan berdaya saing global.

Seberapa Penting Soft Skill di Era Modern?

Seberapa Penting Soft Skill di Era Modern?

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan digitalisasi, kemampuan teknis atau hard skill memang sangat penting. Namun, di balik itu, ada satu aspek yang sering kali menjadi penentu kesuksesan seseorang dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial: soft skill.

Apa Itu Soft Skill?

Soft skill adalah keterampilan non-teknis yang berkaitan dengan bagaimana seseorang berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain. Contohnya termasuk komunikasi efektif, kepemimpinan, manajemen waktu, empati, kerja tim, hingga kemampuan beradaptasi.

Mengapa Soft Skill Begitu Penting?

  1. Mendukung Kolaborasi Tim
    Dalam lingkungan kerja, keberhasilan suatu proyek sering kali bergantung pada kerja sama tim. Seseorang yang memiliki kemampuan komunikasi dan empati yang baik akan lebih mudah bekerja dalam tim, menyelesaikan konflik, dan membangun hubungan profesional yang sehat.

  2. Membantu Menghadapi Perubahan
    Dunia kerja terus berubah. Posisi kerja bisa bergeser, teknologi bisa berkembang, dan tantangan baru selalu muncul. Mereka yang memiliki soft skill seperti fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi akan lebih siap menghadapi perubahan dan tidak mudah goyah.

  3. Meningkatkan Peluang Karier
    Banyak perusahaan tidak hanya menilai dari segi IPK atau sertifikasi, tetapi juga dari bagaimana seseorang berkomunikasi, memimpin, dan menyelesaikan masalah. Soft skill sering kali menjadi pembeda utama saat dua kandidat memiliki kualifikasi teknis yang sama.

  4. Kunci dalam Kepemimpinan
    Seorang pemimpin hebat bukan hanya yang pintar secara teknis, tetapi juga yang mampu menginspirasi, mendengarkan, dan mengambil keputusan dengan bijak. Ini semua adalah bagian dari soft skill yang sangat krusial dalam memimpin tim atau organisasi.

  5. Berperan dalam Kehidupan Sehari-hari
    Tak hanya dalam dunia kerja, soft skill juga penting dalam kehidupan sosial dan pribadi. Kemampuan berkomunikasi dengan baik, menyelesaikan konflik, dan mengelola emosi akan membantu seseorang menjalani kehidupan yang lebih sehat dan harmonis.

Soft Skill Tidak Bisa Digantikan oleh AI?

Di era kecerdasan buatan (AI), banyak pekerjaan teknis mulai bisa diotomatisasi. Namun, kemampuan untuk memahami perasaan orang lain, membangun kepercayaan, dan berpikir kritis secara kontekstual adalah hal-hal yang belum bisa dilakukan mesin. Di sinilah keunggulan manusia tetap relevan.

Bagaimana Mengasah Soft Skill?

Soft skill tidak otomatis dimiliki, melainkan perlu dilatih dan dikembangkan secara sadar. Beberapa cara yang bisa dilakukan:

  • Ikut organisasi atau komunitas

  • Aktif dalam diskusi dan forum

  • Belajar dari pengalaman dan umpan balik

  • Mengikuti pelatihan atau workshop

  • Melatih empati melalui kegiatan sosial

Soft skill adalah fondasi yang menopang kemampuan teknis. Tanpa soft skill, kemampuan sehebat apapun tidak akan maksimal dalam dunia kerja atau kehidupan sosial. Oleh karena itu, penting bagi kita khususnya generasi muda dan mahasiswa untuk terus mengasah dan mengembangkan soft skill agar mampu bersaing, berkolaborasi, dan berkembang secara menyeluruh. –(PDM)

Pameran Karya Hybrid Culture Design: Jelajahi Ragam Budaya Lewat Karya Mahasiswa DKV INSTIKI

Pameran Karya Hybrid Culture Design: Jelajahi Ragam Budaya Lewat Karya Mahasiswa DKV INSTIKI

Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menggelar sebuah pameran yang bertajuk “Hybrid Culture Design”. Bertempat di Galeri Selasar, Lantai 2 Gedung 3 Kampus INSTIKI, pameran ini berlangsung dari tanggal 1 hingga 5 Juli 2025, menampilkan karya-karya mahasiswa dari mata kuliah Desain dan Kebudayaan yang mengusung tema besar tentang pertemuan antar-budaya.

Acara ini merupakan eksibisi dari hasil pembelajaran mahasiswa yang telah mengolah dan menginterpretasikan konsep Hybrid Culture Design dalam bentuk karya tiga dimensi. Kurator pameran, Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds., menjelaskan bahwa pendekatan ini bukan sekedar tentang pencampuran bentuk dan simbol budaya, namun merupakan proses kreatif yang mendalam, di mana mahasiswa ditantang untuk menciptakan bentuk visual baru yang merefleksikan dialog antara nilai-nilai, estetika, dan makna dari dua atau lebih budaya berbeda.

“Hybrid Culture Design adalah pendekatan desain yang mengeksplorasi pertemuan antar-budaya melalui penciptaan karya tiga dimensi yang menggabungkan dua atau lebih elemen identitas visual dari budaya yang berbeda, baik dari bangsa, suku, negara, maupun komunitas,” jelas , Dr. I Made Marthana Yusa, S.Ds., M.Ds. “Proses ini mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menggabungkan unsur secara visual, tetapi juga memahami konteks dan makna budaya yang terkandung di dalamnya.”

Pameran ini berlangsung selama beberapa hari, dengan jadwal display karya yang terbagi berdasarkan kelas. Pada Selasa, 1 Juli 2025 (10.00–11.40) memamerkan karya Kelas E, Rabu, 2 Juli 2025 (08.20–10.00) memamerkan karya Kelas C, serta pada Kamis, 3 Juli 2025 (10.50–12.20) memamerkan karya Kelas F. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk menjadi ruang apresiasi atas pencapaian kreatif mahasiswa DKV INSTIKI dalam memahami dan merefleksikan keberagaman budaya melalui desain. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong tumbuhnya kesadaran multikultural, memperkuat daya kritis, serta memperluas cakrawala berpikir mahasiswa dalam menyikapi fenomena globalisasi budaya.

Setiap kelompok mahasiswa menghadirkan interpretasi visual yang unik terhadap konsep hibridisasi budaya. Beberapa karya menggabungkan unsur budaya Bali dengan visual pop Jepang, perpaduan simbol adat Nusantara dengan ikon budaya urban global, hingga transformasi artefak tradisional menjadi objek kontemporer dengan pesan sosial.

Dengan menghadirkan tema yang aktual dan relevan, Pameran Karya Hybrid Culture Design bukan hanya menjadi ajang pameran kreativitas, tetapi juga sebuah forum reflektif yang mempertemukan antara budaya lokal, global, dan generasi muda kreatif dalam satu narasi visual yang berani, kritis, dan bermakna. Sebuah bentuk kontribusi nyata dari INSTIKI sebagai kampus desain terdepan di Bali dan Nusa Tenggara. –(PDM)