Dharma di Tangan Anak Muda, Galungan Versi Gen Z!

Dharma di Tangan Anak Muda, Galungan Versi Gen Z! (Photo by Polina Kuzovkova)

Hari Raya Galungan merupakan salah satu hari suci bagi umat Hindu di Bali. Dirayakan setiap 210 hari sekali, Galungan menjadi simbol kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (keburukan). Namun, di balik prosesi adat, suguhan, serta suasana meriah yang khas, Galungan juga menyimpan makna mendalam yang sangat relevan bagi generasi muda masa kini. Di tengah derasnya perkembangan teknologi, arus globalisasi, dan gaya hidup modern, Galungan menjadi momen reflektif untuk memperkuat kembali identitas budaya, spiritualitas, dan rasa kebersamaan.

Bagi generasi muda, memaknai Hari Raya Galungan bukan hanya soal menyiapkan penjor, mengikuti persembahyangan, atau memposting foto di media sosial. Lebih dari itu, Hari Raya Galungan dapat dijadikan sebagai ruang untuk kembali mengingat bahwa hidup adalah tentang menjaga keseimbangan: antara dunia nyata dan digital, antara kewajiban dan kesenangan, serta antara perkembangan diri dan akar budaya yang diwariskan leluhur.

Salah satu cara generasi muda memaknai Hari Raya Galungan adalah dengan berpartisipasi aktif dalam proses persiapan bersama keluarga. Mulai dari mejejahitan, membantu membuat banten, hingga memasang penjor di depan rumah. Aktivitas sederhana ini bukan hanya melatih kedisiplinan dan tanggung jawab, tetapi juga menghadirkan momen kebersamaan yang jarang terjadi di hari-hari biasa. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, anak muda dapat memahami filosofi di balik setiap banten serta nilai-nilai luhur yang terkandung dalam budaya Bali.

Tak kalah penting, Hari Raya Galungan juga dapat menjadi momen untuk memperkuat hubungan antargenerasi. Di era modern, kesenjangan cara pandang antara orang tua dan anak muda kerap terjadi. Namun saat Hari Raya Galungan tiba, tradisi menyediakan ruang tumbuhnya dialog dan pemahaman. Generasi muda bisa belajar tentang tattwa, cerita leluhur, serta ajaran dharma dari orang tua atau kakek-nenek. Di sisi lain, orang tua dapat melihat bahwa anak muda tetap memiliki kepedulian terhadap budaya meskipun hidup di era digital.

Selain urusan adat dan ritual, generasi muda juga dapat memaknai Hari Raya Galungan sebagai pengingat untuk menang melawan “adharwa” modern yang sering muncul dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kemalasan, kecanduan gawai, kurangnya empati, hingga perilaku tidak produktif. Kemenangan dharma dapat dimaknai sebagai kemenangan atas diri sendiri, yaitu melakukan kebaikan, menjaga kesehatan mental, memupuk kreativitas, serta membangun masa depan yang lebih baik.

Di era media sosial, Hari Raya Galungan bisa menjadi momentum bagi generasi muda untuk menyebarkan pesan positif. Bukan sekadar memamerkan foto pakaian adat, tetapi juga mengajak teman sebaya untuk tetap menjaga tradisi, menghormati keluarga, dan merayakan hari raya dengan penuh kebersamaan. Konten reflektif, caption bermakna, hingga video edukatif mengenai filosofi Hari Raya Galungan bisa menjadi bentuk kontribusi kreatif dalam pelestarian budaya.

Pada akhirnya, memaknai Hari Raya Galungan bagi generasi muda adalah tentang bagaimana menerjemahkan nilai dharma ke dalam kehidupan sehari-hari, berbuat baik, jujur, disiplin, rendah hati, dan memiliki tujuan hidup yang positif Hari Raya Galungan tidak hanya dirayakan di pura, tetapi juga dalam tindakan kecil yang kita lakukan setiap hari.

Mari, generasi muda! Jadikan Hari Raya Galungan bukan sekadar tradisi enam bulan sekali, tetapi momentum untuk memperkuat jati diri, merawat budaya, dan menjadi pribadi yang lebih baik. Karena dharma bukan hanya dipelajari, tetapi dijalani. Selamat Hari Raya Galungan, semoga kedamaian senantiasa menyertai kita semua.

BISIK (Bedah Film Islami Bersama IMMUKI): Ruang Reflektif & Kreatif Mahasiswa Muslim INSTIKI

BISIK (Bedah Film Islami Bersama IMMUKI): Ruang Reflektif & Kreatif Mahasiswa Muslim INSTIKI

Pada Minggu, 9 November 2025, Ikatan Mahasiswa Muslim INSTIKI (IMMUKI) sukses menyelenggarakan kegiatan bertajuk BISIK (Bedah Film Islami Bersama IMMUKI). Acara ini dilaksanakan di Ruang 524 Kampus INSTIKI dan diikuti oleh 24 mahasiswa Muslim INSTIKI yang antusias untuk belajar, berdiskusi, dan memperdalam nilai-nilai Islami melalui media film. Sebagai salah satu kegiatan rutin IMMUKI, BISIK menjadi wadah edukatif dan reflektif yang mampu menggabungkan unsur spiritualitas dan kreativitas mahasiswa dalam suasana yang penuh kekeluargaan.

Tujuan utama dari kegiatan BISIK adalah memberikan ruang bagi mahasiswa untuk memahami nilai-nilai Islami secara lebih mendalam melalui media visual. Film dipilih sebagai medium karena memiliki kekuatan naratif yang mampu menghadirkan pesan moral secara lebih hidup dan relatable bagi generasi muda. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam mengekspresikan hikmah yang mereka dapatkan secara visual, baik melalui desain maupun penyampaian pesan reflektif.

Rangkaian acara dimulai dengan pemutaran film Islami berjudul “Cinta dalam Ikhlas”. Film ini mengangkat tema keikhlasan, kesabaran, dan ketulusan dalam menghadapi dinamika kehidupan sehari-hari. Kisah dalam film ini bermula ketika Athar (Abun Sungkar) bertemu secara tak sengaja dengan Aurora (Adhisty Zara) di sekolah. Kehadiran Aurora di kehidupan Athar pun membuat dirinya jadi lebih baik. Namun mereka masih terlalu muda dan harus mengejar mimpinya masing-masing. Mereka berdua pun berpisah dan belajar saling mengikhlaskan. Para peserta diajak untuk mengamati nilai-nilai yang terkandung dalam alur cerita, karakter tokoh, serta pesan moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan pribadi.

Setelah sesi pemutaran film, kegiatan dilanjutkan dengan sesi desain kreatif. Pada sesi ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengekspresikan pemahaman mereka melalui karya visual. Mereka diminta menyusun desain yang berisi rating film serta hikmah yang mereka peroleh dari film tersebut. Aktivitas ini tidak hanya mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreatif, tetapi juga mendorong peserta untuk mengkomunikasikan pesan Islami dengan cara yang menarik dan relevan bagi masyarakat modern.

Bagian yang paling dinantikan dari kegiatan BISIK adalah pemilihan hikmah terbaik. Dari seluruh karya yang dikumpulkan, dipilih desain dengan pesan paling inspiratif dan bermakna. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi terhadap peserta yang mampu menyampaikan esensi film secara mendalam dan menyentuh. Pemilihan ini juga menjadi motivasi bagi peserta lain untuk terus mengembangkan kemampuan dalam memaknai dan menyampaikan nilai-nilai keislaman melalui berbagai media kreatif.

Kegiatan BISIK tidak hanya menjadi ajang pemutaran film atau diskusi belaka, tetapi juga ruang untuk memperkuat ikatan spiritual dan kebersamaan antar anggota FPK-IMMUKI. Dengan suasana yang hangat, penuh refleksi, dan didukung kreativitas mahasiswa, acara ini berhasil memberikan pengalaman bermakna bagi para peserta. Diharapkan kegiatan seperti ini memperkaya wawasan serta karakter mahasiswa Muslim INSTIKI dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari.

Belajar dari Profesional: Mahasiswa DKV INSTIKI Dalami Standar Produksi Webtoon Global

Belajar dari Profesional: Mahasiswa DKV INSTIKI Dalami Standar Produksi Webtoon Global

Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) kembali menghadirkan kegiatan inspiratif bagi mahasiswanya melalui acara sharing session bertajuk “Mengenali Proses dan Standard Kualitas Produksi Webtoon Global”. Kegiatan ini diselenggarakan pada 12 November 2025 dan berlangsung di Ruang 542 Kampus INSTIKI. Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Prodi DKV INSTIKI dalam memperkaya pengetahuan mahasiswa mengenai perkembangan industri kreatif, khususnya pada bidang ilustrasi dan digital storytelling yang semakin diminati di era modern.

Pada kesempatan ini, dihadirkan narasumber Katherin Dian Parameswari, seorang Webtoon Artist profesional yang telah berkecimpung dalam industri webtoon. Dalam sesi ini, Katherin membagikan pengalaman serta wawasan mengenai proses kreatif, alur produksi, hingga standar kualitas yang harus dipenuhi para kreator agar karya mereka dapat lolos kurasi dan diterima oleh platform webtoon internasional.

Dalam pemaparannya, Katherin Dian Parameswari menguraikan tahapan-tahapan produksi webtoon mulai dari konsep awal, pembuatan naskah, storyboard, desain karakter, pewarnaan, hingga penyusunan panel yang efektif untuk perangkat digital. Ia juga menekankan bagaimana tiap platform memiliki standar khusus, baik dari segi ukuran kanvas, format berkas, komposisi, hingga ritme penceritaan yang harus disesuaikan dengan kebiasaan pembaca global. Menurutnya, kreativitas yang baik harus berjalan seiring dengan pemahaman teknis agar karya dapat diterima secara profesional.

Selain itu, Katherin Dian Parameswari membahas tantangan yang sering dihadapi oleh para kreator pemula, ia juga memberi tips praktis bagi para kreator pemula. Materi ini disambut antusias oleh para mahasiswa yang ingin memahami lebih jauh tentang dunia webtoon profesional. Dalam acara ini juga diselenggarakan diskusi dan tanya jawab yang berlangsung dengan interaktif.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa DKV INSTIKI mendapatkan wawasan baru serta motivasi untuk mengembangkan keterampilan visual dan naratif mereka. Acara sharing session ini diharapkan dapat membuka jalan bagi mahasiswa INSTIKI, khususnya di program studi DKV INSTIKI – kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, untuk lebih percaya diri dalam berkarya dan bersaing di industri kreatif global.

Dari IoT hingga Virtual Reality, Inovasi INSTIKI Hadir di Pameran Panen Raya Berdikari 2025

Dari IoT hingga Virtual Reality, Inovasi INSTIKI Hadir di Pameran Panen Raya Berdikari 2025

Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) turut ambil bagian dalam kegiatan Panen Raya Berdikari 2025 yang mengusung tema “Menuju Literasi Teknologi Inklusif: Diseminasi Penelitian, Dialog Pentahelix, dan Citizen Science bagi Anak Usia Dini untuk Mendukung Program Prioritas Pemerintah”. Acara bergengsi ini diselenggarakan pada Selasa, 11 November 2025 bertempat di Gedung Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung.

Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam mendiseminasikan hasil riset unggulan perguruan tinggi vokasi berbasis potensi daerah di Provinsi Bali sekaligus memperkuat Ekosistem Sains dan Teknologi (Saintek) melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, industri, komunitas, dan media. Panen Raya Berdikari 2025 menghadirkan beragam agenda menarik seperti Pameran Produk Inovasi, Forum Diskusi Publik dan Kemitraan, serta Citizen Science bagi anak sekolah dasar sebagai sarana pengenalan teknologi sejak dini. Adapun fokus utama kegiatan meliputi inovasi Smart Farming IoT, Sistem Cold Storage Nelayan, AI–IoT Deteksi Hama Padi, dan Green House Energi Hijau, yang semuanya berorientasi pada keberlanjutan dan kemajuan teknologi berbasis potensi lokal.

Direktur Direktorat Riset, Pengabdian Masyarakat, dan Inovasi (DRPMI) INSTIKI, Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom, menyampaikan bahwa keikutsertaan INSTIKI dalam kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi nyata dalam memperkuat ekosistem riset dan inovasi daerah. “Kali ini INSTIKI mengikuti pameran dan FGD dalam rangkaian acara Panen Raya Berdikari 2025. Kami berpartisipasi dengan menghadirkan berbagai karya inovasi di bidang agraria, perikanan, hingga budaya,” ujarnya.

Beberapa produk inovasi unggulan yang ditampilkan oleh dosen-dosen INSTIKI dan mahasiswa INSTIKI antara lain CabaiTech, sebuah solusi teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang membantu petani cabai dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi. Selain itu, INSTIKI juga memperkenalkan Virtual Tour Budaya Bali berbasis Virtual Reality (VR) yang berfokus pada digitalisasi data budaya Bali ke dalam teknologi imersif sebagai upaya pelestarian dan promosi budaya lokal.

Antusiasme pengunjung, terutama dari kalangan siswa sekolah dasar, terlihat sangat tinggi terhadap karya inovasi INSTIKI. “Banyak siswa yang mencoba langsung virtual tour budaya Bali dan sangat antusias. Hal ini menjadi strategi kami untuk mengenalkan riset dan teknologi sejak usia dini, agar literasi digital dan budaya dapat tumbuh di kalangan para siswa,” tambah Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom.

Lebih lanjut, INSTIKI – kampus IT terbaik di Bali dan Nusa Tenggara juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak. “Kami berkesempatan menandatangani kerja sama berupa MoU, PKS, dan IA terkait kegiatan pameran. Kami juga banyak mendapat masukan berharga agar para periset di INSTIKI semakin produktif dan hasil penelitiannya semakin berdampak bagi masyarakat,” jelasnya.

Melalui keikutsertaan dalam kegiatan Panen Raya Berdikari 2025, INSTIKI terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan inovasi teknologi yang berbasis riset dan berorientasi pada kemanfaatan publik. Acara ini menjadi wadah strategis bagi INSTIKI untuk memperkuat peran sebagai perguruan tinggi yang adaptif, kolaboratif, dan siap mendukung program prioritas pemerintah menuju masyarakat yang melek teknologi, berdaya saing, dan berbudaya.

Bootcamp UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI 2025: Bangun Kekompakan & Asah Skill Jurnalistik

Bootcamp UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI 2025: Bangun Kekompakan & Asah Skill Jurnalistik

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kekompakan anggota, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Jurnalistik dan Pers Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) menggelar kegiatan Bootcamp UKM Jurnalistik dan Pers 2025 pada Minggu, 9 November 2025 bertempat di Ruang 513 dan Ruang Broadcasting INSTIKI. Bootcamp ini menjadi ajang penting bagi anggota UKM Jurnalistik dan Pers untuk mempererat hubungan antaranggota sekaligus memperdalam kemampuan jurnalistik mereka. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan, meningkatkan kerja sama tim, memperkuat komunikasi antaranggota, serta menciptakan lingkungan organisasi yang kondusif.

Sebagai bagian dari upaya peningkatan skill, pada kesempatan ini dihadirkan tiga narasumber inspiratif dengan keahlian di bidangnya masing-masing. Narasumber pertama, Nova Fitri Permatasari, membawakan materi bertajuk “Menjadi News Anchor yang Profesional”. Dalam sesinya, Beliau berbagi pengalaman dan teknik penting dalam membangun kepercayaan diri, penguasaan intonasi suara, serta gestur tubuh yang tepat bagi seorang pembawa berita. Peserta tampak antusias mengikuti sesi ini karena mendapatkan wawasan langsung dari praktisi yang berpengalaman di dunia penyiaran.

Selanjutnya, I Gusti Made Aryadi, S.Sn., M.Sn., memberikan pelatihan dengan tema “Pelatihan Content Creator”. Dalam sesi ini, Beliau mengajak peserta memahami tren digitalisasi media dan bagaimana menciptakan konten yang menarik, informatif, dan kreatif di era media sosial saat ini. Peserta juga diajak mempraktikkan pembuatan konten sederhana yang dapat meningkatkan daya tarik publik terhadap media kampus. Sesi ketiga diisi oleh Dr. I Nyoman Agus Suarya Putra, S.Sn., M.Sn., dengan materi “Memahami Teknik Dasar Kamera dan Visual Journalism”. Beliau menjelaskan pentingnya kemampuan teknis dalam dunia jurnalistik, khususnya dalam hal pengambilan gambar dan penyajian visual yang kuat. Materi ini sangat bermanfaat bagi anggota UKM yang terlibat dalam bidang dokumentasi, foto, dan video jurnalistik.

Kegiatan Bootcamp ini diikuti oleh 15 anggota aktif UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI. Melalui kegiatan ini, para peserta tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga mempererat hubungan emosional antaranggota melalui kegiatan interaktif dan diskusi yang hangat. Kegiatan ini diharapkan mampu mencetak generasi muda kampus yang tangguh, berintegritas, serta siap beradaptasi dengan dinamika dunia jurnalistik yang terus berkembang. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen tinggi, UKM Jurnalistik dan Pers INSTIKI terus melangkah menuju organisasi yang kreatif, kritis, dan berdaya saing di ranah media kampus maupun profesional.

Mengenal Obligasi: Instrumen Investasi yang Stabil dan Menjanjikan

Mengenal Obligasi: Instrumen Investasi yang Stabil dan Menjanjikan

Dalam dunia keuangan, istilah obligasi mungkin sering terdengar, terutama bagi mereka yang tertarik dengan investasi jangka menengah hingga panjang. Namun, tak sedikit masyarakat yang masih belum memahami sepenuhnya apa itu obligasi, bagaimana cara kerjanya, serta apa keuntungannya dibandingkan instrumen investasi lainnya. Artikel ini akan mengulas secara sederhana mengenai pengertian, jenis, keuntungan, dan risiko dari obligasi sebagai salah satu pilihan investasi yang menarik.

Apa Itu Obligasi?

Dilansir dari idx.co.id, Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu Efek yang tercatat di Bursa di samping Efek lainnya seperti Saham, Sukuk, Efek Beragun Aset maupun Dana Investasi Real Estat. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping Sukuk. Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh Korporasi maupun Negara.

Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pihak tertentu, baik pemerintah, perusahaan, maupun lembaga lain kepada investor. Dengan membeli obligasi, investor berarti meminjamkan sejumlah dana kepada penerbit obligasi (issuer). Sebagai gantinya, penerbit akan memberikan imbal hasil berupa bunga tetap (yang disebut kupon) secara berkala, serta mengembalikan pokok pinjaman pada saat jatuh tempo. Misalnya, ketika pemerintah menerbitkan Obligasi Negara senilai Rp1.000.000 dengan kupon 6% per tahun dan jangka waktu 5 tahun, investor akan menerima bunga sebesar Rp60.000 setiap tahun hingga masa jatuh tempo, lalu menerima kembali dana pokok sebesar Rp1.000.000 di akhir periode.

Jenis-Jenis Obligasi

Obligasi dapat dibedakan berdasarkan beberapa aspek, di antaranya:

  1. Berdasarkan penerbitnya:

    • Obligasi Pemerintah: Diterbitkan oleh negara, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Sukuk Ritel (SR). Jenis ini tergolong paling aman karena dijamin oleh pemerintah.

    • Obligasi Korporasi: Diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana tambahan, misalnya untuk ekspansi bisnis.

  2. Berdasarkan imbal hasilnya:

    • Obligasi dengan bunga tetap (fixed rate): Memberikan kupon dengan persentase tetap sepanjang periode investasi.

    • Obligasi dengan bunga mengambang (floating rate): Besar kuponnya mengikuti suku bunga acuan yang berlaku.

  3. Berdasarkan prinsipnya:

    • Konvensional: Menggunakan sistem bunga.

    • Syariah (Sukuk): Mengacu pada prinsip bagi hasil dan bebas dari unsur riba.

Keuntungan Berinvestasi di Obligasi

Salah satu daya tarik utama dari obligasi adalah stabilitasnya. Berikut beberapa keuntungannya:

  1. Pendapatan Tetap: Investor mendapatkan penghasilan rutin dari pembayaran kupon yang jumlahnya sudah ditentukan di awal.

  2. Risiko Relatif Rendah: Terutama untuk obligasi pemerintah yang dijamin negara.

  3. Diversifikasi Portofolio: Obligasi dapat menjadi pelengkap yang stabil di antara aset berisiko tinggi seperti saham.

  4. Potensi Capital Gain: Jika dijual sebelum jatuh tempo pada harga yang lebih tinggi, investor bisa meraih keuntungan tambahan.

Risiko yang Perlu Diperhatikan

Meski tergolong aman, obligasi bukan tanpa risiko. Beberapa risiko yang perlu dipahami antara lain:

  1. Risiko Gagal Bayar (Default): Penerbit bisa saja gagal membayar bunga atau pokok utang, terutama pada obligasi korporasi.

  2. Risiko Suku Bunga: Jika suku bunga pasar naik, harga obligasi cenderung turun.

  3. Risiko Likuiditas: Tidak semua obligasi mudah dijual kembali di pasar sekunder.

Obligasi merupakan instrumen investasi yang cocok bagi mereka yang menginginkan kestabilan pendapatan dan tingkat risiko yang lebih terkendali. Dengan memahami cara kerja dan karakteristiknya, investor dapat menempatkan obligasi sebagai bagian penting dalam strategi keuangan jangka panjang.

Sebagai generasi muda yang melek finansial, mahasiswa dan civitas akademika di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI)kampus bisnis terbaik di Bali dan Nusa Tenggara juga diharapkan mampu mengenal berbagai instrumen investasi termasuk obligasi. Pemahaman ini penting untuk membangun literasi keuangan yang kuat, serta menumbuhkan generasi yang cerdas dalam mengelola aset dan berinvestasi untuk masa depan.

Sumber:
Surat Utang (Obligasi) - https://www.idx.co.id/id/produk/surat-utang-obligasi

Hari Pahlawan: Mengenang Perjuangan Para Pahlawan, Menyalakan Semangat Generasi Muda

Hari Pahlawan: Mengenang Perjuangan Para Pahlawan, Menyalakan Semangat Generasi Muda

Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah momen bersejarah yang lahir dari keberanian luar biasa rakyat Surabaya pada tahun 1945. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, kedatangan pasukan Sekutu awalnya untuk melucuti tentara Jepang dan memulihkan ketertiban pasca-Perang Dunia II; tetapi situasi itu juga dipakai oleh pihak Belanda/kolonial untuk mencoba kembali menguasai wilayah, sehingga bentrokan menjadi tak terelakkan. Namun rakyat Surabaya menolak keras upaya tersebut dan berjuang mempertahankan kemerdekaan dengan segala keterbatasan. Pertempuran sengit pun terjadi pada 10 November 1945, yang kemudian dikenal sebagai salah satu pertempuran terbesar dalam sejarah Indonesia. 

Salah satu tokoh yang berperan besar untuk mengobarkan semangat perlawanan rakyat Surabaya dalam pertempuran ini, yaitu Bung Tomo yang menginspirasi melalui penyiaran Radio Pemberontakan milik Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia (BPRI). Sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan luar biasa para pejuang tersebut, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan 10 November sebagai Hari Pahlawan melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang hari hari Nasional yan bukan hari libur dan ditandatangani oleh Presiden Soekarno. Hari ini menjadi simbol penghormatan kepada seluruh pahlawan yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan, sekaligus menjadi momentum bagi seluruh rakyat Indonesia untuk meneladani keberanian dan semangat juang mereka.

Namun, Hari Pahlawan bukan sekedar mengenang masa lalu, tetapi lebih dari itu. Momen ini menjadi contoh bagi kita semua, terutama bagi generasi muda dan mahasiswa untuk menumbuhkan kembali semangat juang dalam menghadapi tantangan di zaman modern. Dahulu para pahlawan berjuang dengan senjata, sekarang saatnya kita berjuang melalui Inovasi, Ilmu Pengetahuan, Kreativitas dan Kontribusi positif bagi bangsa.

Bagi keluarga besar INSTIKI, semangat kepahlawanan dapat diwujudkan melalui langkah langkah nyata, seperti menimba ilmu dengan sungguh-sungguh, berani menciptakan karya yang bermanfaat, saling menolong, serta berperan aktif dalam membangun masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan rasa cinta tanah air, setiap mahasiswa dapat menjadi pahlawan masa kini yang membawa perbahan bagi lingkungan sekitarnya.

Mari jadikan Hari Pahlawam sebagai pengingat bahwa setiap dari kita memiliki peran penting dalam meneruskan perjuangan para pendahulu. Seperti kata Bung Karno, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya.” Selamat Hari Pahlawan 10 November. Teruskan semangat juang, kobarkan api kepahlawanan dalam diri, dan jadilah pahlawan masa kini bersama INSTIKI! –(DHE)

Tips Jadi Entrepreneur Sukses: Dari Niat hingga Aksi Nyata

Tips Jadi Entrepreneur Sukses: Dari Niat hingga Aksi Nyata

Menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha sukses bukanlah hal yang bisa dicapai dalam semalam. Di balik setiap bisnis yang berhasil, selalu ada proses panjang yang penuh tantangan, kegagalan, dan pembelajaran. Namun, dengan sikap mental yang tepat serta strategi yang matang, kesuksesan bukanlah hal yang mustahil. Berikut tips penting untuk kamu yang ingin menapaki jalan menjadi entrepreneur sukses.

1. Temukan Masalah Nyata dan Solusi yang Bernilai

Kunci awal untuk membangun bisnis yang bertahan bukan semata-mata mengikuti passion, melainkan menemukan masalah nyata yang bisa kamu selesaikan. Banyak bisnis sukses berawal dari kepekaan terhadap kebutuhan pasar dan kemampuan menghadirkan solusi yang relevan. Dengan memahami masalah yang dihadapi konsumen, kamu bisa menciptakan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan dan memiliki nilai jual tinggi. Passion memang penting sebagai pendorong semangat, tetapi bisnis yang berlandaskan solusi akan lebih berpeluang bertahan dalam jangka panjang.

2. Mulai dari Ide yang Realistis

Banyak calon entrepreneur terjebak dalam mimpi besar tanpa memikirkan realitas pasar. Padahal, ide bisnis yang sukses bukan selalu yang paling “wah”, melainkan yang paling dibutuhkan. Lakukan riset pasar sederhana untuk mengetahui kebutuhan masyarakat, tren, serta pesaing yang ada. Dari situ, kamu bisa menemukan celah untuk menghadirkan solusi yang berbeda dan bernilai.

3. Bangun Mental Tangguh dan Siap Gagal

Kegagalan adalah bagian dari perjalanan bisnis. Banyak pengusaha besar seperti Jack Ma mengalami kegagalan berkali-kali sebelum mencapai kesuksesan. Yang membedakan mereka dengan yang lain adalah kemampuan untuk bangkit. Jadikan setiap kegagalan sebagai pelajaran, bukan alasan untuk berhenti. Mental yang tangguh dan optimis akan menjadi modal utama untuk bertahan dalam dunia bisnis yang kompetitif.

4. Kelola Keuangan dengan Bijak

Tidak sedikit bisnis yang gagal bukan karena ide buruk, tetapi karena pengelolaan keuangan yang kurang baik. Pisahkan keuangan pribadi dan bisnis sejak awal. Buat perencanaan keuangan yang jelas, catat setiap pengeluaran, dan pastikan kamu memahami arus kas (cash flow) perusahaan. Jika perlu, pelajari dasar-dasar akuntansi atau gunakan aplikasi keuangan agar pengelolaan lebih efisien dan transparan.

5. Bangun Jaringan dan Relasi

Dalam dunia bisnis, koneksi adalah kekuatan. Bergabunglah dengan komunitas pengusaha, hadiri seminar, dan aktiflah di media sosial profesional seperti LinkedIn. Dengan jaringan yang luas, kamu bisa mendapatkan inspirasi, peluang kolaborasi, bahkan investor potensial. Jangan takut untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang lain yang lebih berpengalaman.

6. Terus Belajar dan Beradaptasi

Dunia bisnis selalu berubah, terutama di era digital saat ini. Entrepreneur sukses adalah mereka yang mau terus belajar dan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi, tren pasar, serta perilaku konsumen. Luangkan waktu untuk membaca buku bisnis, mengikuti pelatihan, atau mengambil kursus online agar wawasanmu terus berkembang.

7. Fokus pada Kepuasan Pelanggan

Pelanggan adalah jantung dari setiap bisnis. Dengarkan kebutuhan mereka, tanggapi masukan dengan cepat, dan berikan pelayanan terbaik. Bisnis yang mampu membangun hubungan emosional dengan pelanggannya akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dan rekomendasi dari mulut ke mulut, strategi pemasaran paling efektif sepanjang masa.

Menjadi entrepreneur sukses bukan hanya soal keberuntungan, melainkan hasil dari kerja keras, konsistensi, dan tekad yang kuat. Mulailah dari langkah kecil, jalani dengan penuh semangat, dan jangan pernah takut gagal. Ingatlah, setiap pengusaha besar pun pernah berada di titik awal seperti kamu, yang membedakan hanyalah keberanian untuk memulai dan bertahan.

Sebagai kampus yang berkomitmen mencetak generasi muda berjiwa kreatif, inovatif, dan berdaya saing tinggi, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) hadir untuk membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan, keterampilan bisnis, serta semangat kewirausahaan. Melalui berbagai program studi dan kegiatan pengembangan diri, salah satunya Bisnis Digital, INSTIKI mendorong mahasiswanya untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja. Dengan semangat “Menjadi dan memberi”, INSTIKI terus mendukung lahirnya wirausahawan muda yang siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

BluClass INSTIKI 2025: Wujudkan Generasi Muda Melek Keuangan Digital

BluClass INSTIKI 2025: Wujudkan Generasi Muda Melek Keuangan Digital

Program Studi Bisnis Digital Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) sukses menyelenggarakan Workshop BluClass 2025 dengan tema “Digital Cash Stuffin – Managing Finances for Financial Well-Being” pada Selasa hingga Rabu, 4-5 November 2025, bertempat di Aula INSTIKI. Kegiatan ini dihadirkan sebagai upaya untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa INSTIKI, khususnya dalam memahami konsep pengelolaan keuangan digital yang bijak dan berkelanjutan di era modern.

Workshop ini menghadirkan dua narasumber inspiratif dari dunia perbankan digital, yakni Albert Kurniawan, Kepala Divisi Growth & Acquisition, dan Nicolas Catra, Growth & Acquisition BCA Digital. Keduanya membagikan wawasan serta pengalaman dalam mengelola keuangan pribadi dan digital secara efektif melalui pendekatan konsep cash stuffing, sebuah metode populer yang menekankan pentingnya perencanaan dan pembagian anggaran berdasarkan kebutuhan finansial individu.

Dalam pemaparannya, Albert Kurniawan menjelaskan bahwa kesejahteraan finansial tidak hanya bergantung pada besarnya penghasilan, tetapi juga pada kemampuan individu dalam mengatur dan mengelola uang secara bijak. Sementara itu, Nicolas Catra menambahkan pentingnya peran digitalisasi dalam mengubah cara generasi muda berinteraksi dengan uang. Ia memperkenalkan berbagai fitur dan inovasi dari platform digital banking yang dapat membantu mahasiswa INSTIKI mengelola keuangan dengan lebih transparan dan terarah.

Kegiatan ini juga melibatkan sesi interaktif di mana peserta diajak untuk mempraktikkan langsung simulasi pengelolaan keuangan serta berdiskusi langsung dengan kedua narasumber inspiratif. Dengan terselenggaranya Workshop BluClass INSTIKI 2025 ini, diharapkan mahasiswa INSTIKI tidak hanya mampu mengelola keuangannya secara cerdas, tetapi juga dapat menumbuhkan pola pikir finansial yang sehat dan berorientasi pada kesejahteraan jangka panjang. Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan kenang-kenangan kepada para narasumber sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka dalam memberikan edukasi finansial bagi civitas akademika INSTIKI. –(PDM)

Malam Keakraban 3 Aliansi: Wujudkan Solidaritas & Disiplin dalam Kebersamaan

Malam Keakraban 3 Aliansi: Wujudkan Solidaritas & Disiplin dalam Kebersamaan

Dalam rangka mempererat hubungan antaranggota dan membangun kekompakan lintas unit kegiatan mahasiswa, tiga UKM di lingkungan Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) yaitu UKM GRADASI, UKM Himpunan Fotografer INSTIKI (HFI), dan UKM Lingkaran Film INSTIKI sukses menyelenggarakan kegiatan Malam Keakraban (MAKRAB) 3 Aliansi pada Sabtu hingga Minggu, 1–2 November 2025. Kegiatan ini menjadi salah satu agenda yang ditujukan untuk mempererat tali persaudaraan antara anggota baru dari ketiga UKM kreatif tersebut, sekaligus memperkuat kolaborasi dalam pelaksanaan program bersama di masa mendatang.

Dengan mengusung tema “Disiplin dalam Tindakan, Solidaritas dalam Kebersamaan”, MAKRAB 3 Aliansi 2025 menghadirkan pesan mendalam bagi seluruh peserta. Tema ini menekankan pentingnya keseimbangan antara kreativitas dan kedisiplinan, di mana disiplin menjadi fondasi utama bagi seorang kreator digital, baik itu desainer grafis, filmmaker, maupun fotografer, agar mampu mengembangkan ide-ide kreatif yang terarah dan profesional. Melalui kegiatan ini, peserta diajak memahami bahwa kedisiplinan tidak hanya berlaku dalam hal waktu dan tanggung jawab, tetapi juga dalam proses berkarya dan berkolaborasi.

Rangkaian kegiatan MAKRAB 3 Aliansi tahun ini dibagi menjadi tiga agenda utama. Agenda pertama dilaksanakan pada Sabtu, 25 Oktober 2025 di Aula INSTIKI, yang diawali dengan sesi pembukaan dan pemaparan materi mengenai makna tema makrab. Pada kesempatan tersebut, masing-masing UKM memperkenalkan profil, kegiatan, serta visi misi mereka kepada para anggota baru. Sesi ini menjadi momen penting bagi peserta untuk memahami peran dan karakteristik setiap UKM, serta menjalin komunikasi awal sebelum kegiatan lapangan dimulai.

Tahap kedua berlangsung pada Sabtu, 1 November 2025, di Pondok Jaka Sangeh, dengan agenda utama berupa outbound dan kegiatan kebersamaan di alam terbuka. Suasana penuh semangat terasa sejak pagi hari ketika peserta melakukan sembahyang bersama sebagai bentuk doa dan rasa syukur sebelum memulai kegiatan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembagian kelompok, perakitan tenda, serta serangkaian games seru yang dirancang untuk melatih kerja sama tim dan solidaritas. Malam harinya, kegiatan ditutup dengan apel malam yang diisi sambutan dari ketua panitia dan dosen pembina UKM, yang menekankan pentingnya kebersamaan serta tanggung jawab dalam menjalankan peran sebagai bagian dari generasi kreatif INSTIKI.

Agenda terakhir dilaksanakan pada Minggu, 2 November 2025. Para peserta diajak mengikuti kegiatan mencari jejak di area Pondok Jaka Sangeh yang menantang sekaligus menyenangkan. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan senam pagi bersama, bersih-bersih area perkemahan, pembongkaran tenda, dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai penutup kegiatan. Melalui MAKRAB 3 Aliansi ini, semangat solidaritas, kedisiplinan, dan kebersamaan semakin tumbuh kuat di antara anggota UKM. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang mempererat tali persaudaraan, tetapi juga menjadi wadah untuk membangun karakter kreatif yang disiplin, solid, dan siap berkolaborasi demi kemajuan bersama.