Inilah Sejarah AI hingga Bisa Secanggih Sekarang!

Inilah Sejarah AI hingga Bisa Secanggih Sekarang!

Kamu sudah akrab dengan ChatGPT? Atau malah sudah sering menggunakannya? Ini adalah salah satu chatbot yang sedang trending belakangan ini yang memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI), lho!

Artificial Intelligence (AI) menjadi sebuah teknologi yang semakin banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari asisten virtual sampai mobil otonom, AI telah membantu mempermudah hidup kita dengan cara yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Namun tahu nggak sih civitas INSTIKI – kampus IT terbaik di Bali, sebelum teknologi ini bisa sesukses sekarang, teknologi ini ternyata telah melewati perjalanan panjang dan penuh tantangan. Inilah sejarah AI hingga bisa secanggih sekarang!

Diawali dengan konsep AI sudah dipikirkan sejak lama, bahkan sejak zaman Yunani Kuno. Di sana, ahli matematika Pythagoras sudah memikirkan tentang “dunia ide”, yang dianggap sebagai konsep dari segala sesuatu yang ada di dunia nyata. Pada abad ke-13, ahli matematika dan filsuf Roger Bacon juga membahas tentang kemungkinan penciptaan mesin yang dapat berpikir.

Tetapi, perkembangan AI ini sebenarnya dimulai pada tahun 1940-an, saat itu para ahli matematika dan ilmuwan mulai memikirkan tentang komputer dan bagaimana ia dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah, tidak hanya masalah yang sederhana melainkan juga yang rumit. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan AI adalah John McCarthy, seorang matematikawan dan ilmuwan komputer dari Amerika Serikat. Pada tahun 1956, McCarthy mengadakan konferensi yang dikatakan “The Dartmouth Conference” di mana ia memperkenalkan konsep “Artificial Intelligence” dan memimpin pengembangan teknologi tersebut.

Di tahun 1950-an hingga 1970-an, AI mengalami perkembangan yang pesat, terutama dalam bidang pemrosesan bahasa alami dan pengenalan pola. Salah satu pencapaian besar pada masa itu ialah program “Eliza”, program ini diciptakan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966. Program ini mampu memproses masukan dalam bentuk teks dan memberikan balasan yang mirip dengan respon manusia. Walaupun demikian, pada akhir dekade 1970-an dan awal 1980-an, AI sempat mengalami kemunduran. Teknologi saat itu belum mampu memproses dan menyimpan data dalam jumlah besar dan kompleksitas tinggi yang dibutuhkan untuk membangun sistem AI yang canggih. Hal ini menyebabkan banyak perusahaan yang berinvestasi di bidang AI mengalami kebangkrutan.

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi pun semakin berkembang. AI kembali mengalami kemajuan pada akhir 1990-an dan awal 2000-an. Pada saat itu, sistem AI mulai mampu mengatasi masalah yang lebih rumit. Misalnya seperti pengenalan wajah, suara, dan memproses serta menganalisis data dalam jumlah besar.

Di tahun 2010-an, AI semakin canggih dan mulai digunakan secara luas dalam berbagai bidang seperti pengenalan suara dan wajah, analisis data, dan pengembangan mobil otonom.

Hingga kini, AI semakin berkembang dengan pesat dan hampir semua aspek kehidupan kita tak terlepas dengan adanya AI. Misalnya seperti Siri, asisten virtual. Tak hanya itu, AI juga terus digunakan untuk membantu penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, energi, hingga lingkungan.

Dengan canggihnya AI ini pun memiliki kekhawatiran dan tantangan baru yang menyelimutinya. Salah satu kekhawatiran akan adanya AI ini adalah lapangan akan digantikan oleh AI.

Baca juga 5 Alasan Mengapa Manusia Tak Tergantikan dengan AI

Dalam menghadapi tantangan dan kekhawatiran ini, penting bagi kita untuk dapat memanfaatkan teknologi modern ini dengan positif sehingga AI dapat memberikan manfaat semaksimal mungkin bagi kita semua. Tak hanya itu, sangat penting untuk terus meningkatkan hard skill dan soft skill diri sendiri agar tidak tergerus oleh perkembangan zaman. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan skill adalah dengan berkuliah, salah satunya di Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI). INSTIKI memiliki empat program studi unggulan yang dapat dipilih sesuai minat dan bakatmu, yakni S1 Sistem Komputer, Teknik Informatika, Bisnis Digital, dan Desain Komunikasi Visual. Semua progran studi itu tidak terlepas dengan perkembangan teknologi yang semakin modern!

 

Sumber:

"A Brief History of Artificial Intelligence" oleh Dhaval Patel di Towards Data Science (https://towardsdatascience.com/a-brief-history-of-artificial-intelligence-469222c95b9a)
"The History of Artificial Intelligence" di TechTalks (https://bdtechtalks.com/2021/05/20/history-artificial-intelligence/)
"The Evolution of Artificial Intelligence" oleh Matthew Hutson di Science (https://www.science.org/content/article/evolution-artificial-intelligence)
"The History of Artificial Intelligence" di Stanford University (https://plato.stanford.edu/entries/artificial-intelligence/history-concepts.html)

PENGUMUMAN LAINNYA