Kuliah Perdana “Seminar” Bekali Mahasiswa INSTIKI Hadapi Tugas Akhir dengan Cerdas!

Kuliah Perdana “Seminar” Bekali Mahasiswa INSTIKI Hadapi Tugas Akhir dengan Cerdas!

Senin, 29 September 2025 menjadi hari penting bagi civitas akademika Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI), khususnya bagi mahasiswa yang akan menempuh mata kuliah Seminar. Bertempat di Aula INSTIKI, kegiatan Kuliah Perdana Mata Kuliah Seminar yang diselenggarakan oleh Dekanat INSTIKI ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi dengan penuh antusias.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor INSTIKI Dr. I Dewa Made Krishna Muku, S.T., M.T, memberikan sambutan pembuka sekaligus arahan bagi seluruh peserta. Beliau menegaskan bahwa seminar proposal menjadi bagian dari proses pembentukan intelektualitas, kedisiplinan, dan kemandirian mahasiswa dalam berpikir kritis serta menyusun karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Semangat “menjadi dan memberi” turut digaungkan dalam acara ini agar mahasiswa INSTIKI mampu menumbuhkan karakter yang sejalan dengan value INSTIKI “menjadi dan memberi”.

Materi kali ini dipaparkan langsung oleh dua narasumber, yaitu I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn yang merupakan Koordinator Program Studi Desain Komunikasi Visual INSTIKI, dan I Gusti Agung Indrawan, S.T., M.T selaku Koordinator Program Studi Informatika INSTIKI. Keduanya memberikan gambaran menyeluruh mengenai mekanisme Seminar, alur administrasi, hingga strategi agar mahasiswa dapat sukses melewati ujian seminar.

Seminar adalah mata kuliah yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai bagian dari proses akademik menuju skripsi. Bentuknya berupa karya ilmiah mahasiswa yang dibimbing oleh dosen pembimbing, lalu diuji oleh penguji agar kualitasnya semakin baik. Dijelaskan pula alur seminar sendiri dimulai dari pengajuan KRS Seminar melalui SADS, kemudian mahasiswa mengusulkan dosen pembimbing sesuai bidang topik yang akan digarap. Setelah itu, mahasiswa mengikuti kelas bimbingan seminar, melakukan pengajuan topik hingga mendapat persetujuan (ACC) dari pembimbing I dan II. Jika sudah, barulah mahasiswa melaksanakan penelitian, menyusun proposal, dan mengikuti ujian seminar.

Para narasumber juga menekankan beberapa hal penting yang perlu diperhatikan mahasiswa agar tidak gagal dalam seminar proposal. Di antaranya adalah membaca panduan dengan saksama, rutin mengikuti bimbingan, memperhatikan setiap informasi dari pembimbing, memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses penelitian, tidak menunda pekerjaan, serta disiplin memperhatikan setiap tanggal penting. Salah satu poin menarik yang disampaikan oleh I Ketut Setiawan, S.Pd., M.Sn adalah analogi tentang penyusunan proposal skripsi. “Menulis proposal ibarat menanam pohon: membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan ketekunan. Kadang dihadapkan dengan “hujan deras” berupa kendala penelitian, atau “panas terik” berupa kejenuhan, tetapi jika dirawat terus-menerus, pada akhirnya pohon itu akan tumbuh subur dan menghasilkan buah manis berupa skripsi yang berkualitas.”

Melalui kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman teknis, tetapi juga menjadi motivasi bagi mahasiswa INSTIKI untuk lebih siap menghadapi tugas akhir dengan percaya diri. Dengan pembekalan ini, diharapkan mahasiswa INSTIKI dapat melangkah mantap dalam proses penyusunan proposal hingga kelak berhasil menuntaskan skripsi sebagai karya ilmiah yang membanggakan. –(PDM)

PENGUMUMAN LAINNYA

slot gacor

slot gacor

Bisawd

slot gacor

slot gacor

slot gacor

slot gacor