
Dalam sebuah momentum yang dinilai krusial bagi dunia pendidikan tinggi di Bali, Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) resmi mengikuti Deklarasi Kampus Siaga Bencana yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali bersama LLDIKTI Wilayah VIII pada Selasa, 25 November 2025 bertempat di BPBD Provinsi Bali. Acara yang berlangsung tidak hanya menjadi seremoni, tetapi dianggap sebagai tonggak awal lahirnya lingkungan kampus yang lebih tangguh, responsif, dan berdaya hadapi ancaman bencana.
Kegiatan ini mendapatkan perhatian luas karena Bali sebagai wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi, mulai dari gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga cuaca ekstrem sehingga membutuhkan institusi pendidikan yang mampu menjadi garda depan edukasi dan mitigasi bencana. Dalam deklarasi tersebut, INSTIKI menandaskan bahwa kesiapsiagaan bencana harus menjadi kesadaran kolektif, bukan hanya tugas lembaga pemerintah. Dunia pendidikan memiliki tanggung jawab moral untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi realitas risiko bencana yang semakin meningkat.
“Perguruan tinggi bukan hanya tempat belajar, tetapi ruang aman bagi ribuan mahasiswa. Oleh karena itu, sistem perlindungan dan mitigasi harus menjadi prioritas,” dalam deklarasi perguruan tinggi swasta se-Bali yang menyatakan komitmen untuk mewujudkan kampus yang aman/tanggap dan siaga bencana. Kampus sebagai pusat edukasi kebencanaan dan pusat inovasi pengurangan risiko bencana. Menjadikan kampus sebagai ruang pembelajaran bagi masyarakat melalui pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Salah satu poin paling penting dalam deklarasi ini adalah integrasi materi kebencanaan dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Langkah Konkret INSTIKI Menuju Kampus Tangguh
Sebagai bagian dari dukungan program kampus siaga bencana, INSTIKI telah membuat kajian resiko bencana kampus INSTIKI. Memulai memperhatikan titik rawan kampus, mulai dari struktur bangunan, jalur evakuasi, sistem kelistrikan, hingga kemungkinan dampak gempa dan kebakaran. Pembentukan Satgas Siaga Bencana serta Implementasi Sistem Peringatan Dini Kampus.
Tentunya, kampus siaga bencana memberikan dampak baik terhadap meningkatkan kesiapsiagaan ribuan civitas kampus dalam menghadapi bencana. Mendorong kesadaran mitigasi di masyarakat melalui peran aktif mahasiswa. Memacu inovasi teknologi kebencanaan dari lingkungan akademis. Membantu pemerintah daerah memperluas jaringan edukasi bencana. Menjadikan kampus sebagai ruang aman di tengah tingginya potensi risiko bencana di Bali. Melihat urgensi ancaman bencana yang semakin tidak terprediksi, deklarasi ini bukan hanya peristiwa penting, tetapi menjadi bagian dari strategi besar memastikan dunia pendidikan berada di garis depan perlindungan masyarakat.










Users Today : 256
Views Today : 497
Total views : 3534147
Who's Online : 6