
Generasi Z (Gen Z) tumbuh di era digital: belanja tinggal klik, aplikasi investasi gampang diunduh, dan promo tiap hari. Sayangnya, akses mudah itu kadang membuat jebakan keuangan. Berikut adalah kesalahan paling sering ditemui Gen Z plus langkah praktis untuk memperbaikinya. Yuk kita simak bersama, civitas INSTIKI!
1. Hidup tanpa anggaran (budget)
Banyak yang merasa “lumayan tahu” soal pengeluaran, tapi tidak menuliskan atau memonitor arus kas. Akibatnya gaji dari kantor ataupun bekal dari orang tua habis sebelum akhir bulan. Agar tidak mengulangi hal yang sama, yuk pelan-pelan ubah habit. Mulailah buat anggaran sederhana (50/30/20 atau modifikasi sesuai kebutuhan). Catat pemasukan dan pengeluaran selama sebulan, lalu evaluasi dan sesuaikan.
2. Tidak punya dana darurat
Sakit, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendadak bisa muncul kapan saja. Tanpa dana darurat, Gen Z sering mengandalkan kartu kredit atau pinjaman cepat yang berujung masalah. Maka dari itu, targetkanlah dana darurat minimal 3 bulan pengeluaran rutin. Mulai dari kecil: sisihkan 5–10% gaji otomatis ke rekening terpisah.
3. Terlalu cepat tergoda investasi tanpa belajar
Aplikasi investasi memudahkan masuk pasar saham/krypto. Banyak yang ikut tren tanpa paham risiko, lalu panik saat pasar turun. Karena itu, pelajarilah dasar (diversifikasi, profil risiko, horizon investasi). Mulai dengan jumlah kecil sambil memperdalam skill investasi.
4. Menyepelekan utang berbunga tinggi
Kartu kredit, pinjaman online, atau buy now pay later (BNPL) kadang terasa “ringan” sampai akhirnya bunga bisa menumpuk. Sebelum memakai fasilitas kredit ini, pahami kekurangan dan kelebihannya, hitung total biaya, dan pastikan kamu mampu membayarnya. Jangan terkecoh ya, civitas INSTIKI. Jika sudah terjerat, mulailah prioritaskan melunasi utang berbunga tinggi.
5. Konsumtif karena FOMO (Fear of Missing Out)
Influencer, iklan, dan promo membuat banyak pembelian impulsif dari fashion hingga gadget. Biar nggak FOMO terus, yuk dipilah, yang mana kebutuhan dan yang mana keinginan sesaat.
6. Tidak merencanakan tujuan finansial jangka panjang
Menabung untuk liburan oke-oke saja, tapi tanpa perencanaan, impian besar (rumah, investasi jangka panjang, dan impian kamu lainnya) bisa sulit tercapai. Karena itu, tetapkan tujuan SMART (Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound). Buat rencana menabung/investasi untuk tiap tujuan.
7. Tidak paham cara kerja pajak dan administrasi keuangan
Banyak yang kebingungan soal potongan pajak, slip gaji, atau dokumen keuangan penting. Jadi, pelajarilah dasar pajak karyawan dan simpan dokumen penting secara rapi. Gunakan aplikasi pengelola keuangan sederhana untuk membantu.
Mulai kecil, konsisten, dan belajar
Perubahan keuangan yang sehat tidak perlu dramatis. Mulai dari anggaran sederhana, sisihkan sedikit setiap bulan, dan tingkatkan literasi finansial langkah demi langkah. Ingatlah kebiasaan kecil hari ini berbuah kebebasan finansial besok. Sudah siap bebas finansial?







Users Today : 290
Views Today : 522
Total views : 3483840
Who's Online : 7