
Dunia videografi kini semakin digemari, terutama di era digital yang menuntut konten visual yang menarik dan komunikatif. Bagi kamu yang tertarik terjun ke bidang ini, memahami istilah-istilah videografi adalah langkah awal yang penting. Berikut 10 istilah videografi yang sering digunakan oleh para videografer profesional!
Frame Rate
Frame rate adalah jumlah frame (gambar) yang ditampilkan setiap detik dalam video, biasanya diukur dalam satuan fps (frames per second). Semakin tinggi frame rate, semakin halus gerakan dalam video. Umumnya, 24 fps digunakan untuk film, 30 fps untuk video biasa, dan 60 fps ke atas untuk slow motion.
Shutter Speed
Shutter speed menentukan seberapa lama sensor kamera terbuka untuk menangkap cahaya. Dalam videografi, ini sangat berpengaruh pada efek gerak (motion blur). Shutter speed yang lambat akan membuat gerakan tampak blur, sementara yang cepat akan terlihat lebih tajam.
Aperture (F-Stop)
Aperture adalah bukaan lensa yang mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera. Diukur dalam f-stop, semakin kecil angkanya (misalnya f/1.8), semakin besar bukaan lensa dan semakin terang gambar, serta menghasilkan depth of field yang lebih dangkal (background blur).
White Balance
White balance digunakan untuk menyesuaikan warna dalam video agar tampak natural sesuai pencahayaan sekitar. Pengaturan white balance yang tepat membuat warna putih tampak putih, bukan kebiruan atau kekuningan.
ISO
ISO adalah tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. ISO rendah (misalnya 100) digunakan saat cahaya terang, sedangkan ISO tinggi digunakan dalam kondisi gelap. Namun, semakin tinggi ISO, semakin besar kemungkinan munculnya noise atau bintik-bintik dalam gambar.
B-Roll
B-roll adalah cuplikan tambahan yang digunakan untuk mendukung cerita utama (A-roll). Misalnya, saat wawancara, gambar suasana lingkungan atau aktivitas narasumber bisa dimasukkan sebagai B-roll agar video lebih menarik dan tidak monoton.
Color Grading
Color grading adalah proses penyempurnaan warna pada video saat editing. Teknik ini bisa membuat video tampak lebih sinematik, dramatis, atau sesuai mood yang diinginkan.
Storyboard
Storyboard adalah sketsa atau urutan gambar yang menggambarkan alur visual dari sebuah video sebelum proses pengambilan gambar. Ini membantu tim produksi untuk memvisualisasikan dan merencanakan setiap adegan.
Aspect Ratio
Aspect ratio adalah perbandingan antara lebar dan tinggi frame video. Rasio umum adalah 16:9 (widescreen), 1:1 (square), atau 9:16 (vertikal, untuk media sosial seperti Instagram Story atau TikTok).
Rendering
Rendering adalah proses akhir dalam editing video, di mana seluruh elemen (gambar, efek, suara) diproses menjadi satu file video utuh yang siap ditonton atau dipublikasikan.
Mau Jadi Videografer Profesional? Kuliah di DKV INSTIKI Aja!
Kalau kamu ingin serius menggeluti dunia videografi, desain visual, dan industri kreatif secara profesional, Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) INSTIKI adalah tempat yang tepat. Di sini, kamu akan belajar tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung membuat video, animasi, iklan visual, dan karya kreatif lainnya bersama dosen berpengalaman dengan fasilitas lengkap.
Yuk, ekspresikan kreativitasmu dan jadikan passion sebagai profesi bersama DKV INSTIKI – kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara!