
Membangun bisnis di usia muda memang terdengar keren dan menjanjikan. Banyak kisah sukses pengusaha muda berseliweran di media sosial. Tapi realitanya, memulai bisnis itu tidak seindah video TikTok berdurasi 60 detik. Dibutuhkan kerja keras, kegigihan, dan kesiapan mental menghadapi kegagalan. Kalau kamu anak muda yang ingin mulai berbisnis, berikut tips realistis yang bisa kamu pertimbangkan:
1. Mulai dari yang kamu bisa, bukan dari yang sedang tren
Banyak anak muda tergoda ikut-ikutan tren, seperti jualan thrift, kopi kekinian, atau skincare. Tapi tren cepat berlalu, sedangkan bisnis butuh keberlanjutan. Mulailah dari kemampuan yang kamu miliki. Kalau kamu jago desain, tawarkan jasa desain grafis. Kalau kamu suka masak, coba jual makanan dari dapur rumah dulu.
2. Jangan tunggu modal besar
Kenyataannya, banyak bisnis gagal bukan karena kekurangan modal, tapi karena salah kelola. Mulailah kecil-kecilan. Gunakan media sosial untuk promosi gratis. Manfaatkan WhatsApp, Instagram, atau TikTok. Jangan terlalu fokus pada sewa tempat atau beli alat mahal jika belum punya pelanggan tetap.
3. Pahami bahwa gagal itu bukan akhir
Fakta: sebagian besar bisnis pertama itu gagal. Tapi bukan berarti kamu berhenti mencoba. Justru dari kegagalan, kamu belajar hal paling penting dalam bisnis: adaptasi, evaluasi, dan memperbaiki strategi.
4. Pisahkan uang pribadi dan uang bisnis
Ini hal sepele tapi krusial. Jangan mencampur uang hasil jualan dengan uang jajan atau gaji freelance. Buka rekening terpisah. Catat semua pengeluaran dan pemasukan sekecil apapun. Disiplin finansial adalah pondasi bisnis sehat.
5. Jangan berharap langsung kaya
Bisnis bukan jalan pintas menuju kekayaan. Di awal, kamu mungkin tidak untung sama sekali. Bahkan, bisa jadi tekor. Wajar. Fokuslah pada membangun kepercayaan pelanggan dan kualitas produk atau layananmu. Keuntungan adalah hasil jangka panjang.
6. Belajar dari siapa saja, bukan cuma yang terkenal
Kamu nggak harus ikut seminar jutaan rupiah atau kursus dari influencer. Banyak pelaku UMKM di sekitar yang bisa kamu pelajari. Tanya ke mereka bagaimana menghadapi sepinya pasar, kelola stok, atau atur waktu produksi. Itu ilmu berharga yang sering tidak diajarkan di buku.
7. Punya visi, tapi fleksibel
Kamu boleh punya mimpi besar: ingin jadi CEO, punya cabang di mana-mana, dan sebagainya. Tapi tetaplah fleksibel. Dunia bisnis penuh kejutan. Kadang kamu harus ganti produk, ubah target pasar, bahkan tutup bisnis lama dan mulai dari nol. Dan itu normal.
Membangun bisnis itu bukan soal keren-kerenan di media sosial, tapi soal konsistensi, mental baja, dan kemauan terus belajar. Buat kamu yang masih muda, sekarang adalah waktu terbaik untuk mencoba—karena kamu masih punya energi, waktu, dan ruang untuk gagal. Jangan tunggu sempurna. Coba saja dulu, tapi dengan mata terbuka.
Dengan memahami tantangan dan peluang dalam membangun bisnis secara realistis, kini saatnya kamu mengambil langkah nyata untuk mengembangkan potensi diri. Kuliah di Program Studi Bisnis Digital INSTIKI menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin belajar tidak hanya teori, tetapi juga praktik langsung di dunia bisnis digital yang terus berkembang. Di INSTIKI – kampus bisnis terbaik di Bali dan Nusa Tenggara, kamu akan dibekali dengan keterampilan wirausaha berbasis teknologi, strategi pemasaran digital, hingga pengelolaan bisnis modern yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini. Jadi, kalau kamu serius ingin jadi pebisnis muda yang tangguh dan adaptif, INSTIKI adalah tempat awal yang tepat untuk memulainya. Yuk kuliah di Bali di INSTIKI! -(PDM)