Dampak Negatif Begadang bagi Kesehatan

Dampak Negatif Begadang bagi Kesehatan

Begadang sering kali dianggap sepele, apalagi di tengah gaya hidup modern yang menuntut aktivitas hingga larut malam. Namun, kebiasaan ini bisa membawa dampak negatif yang signifikan bagi tubuh dan pikiran. Dilansir dari alodokter.com, berikut ini adalah delapan dampak negatif begadang yang perlu kamu waspadai:

Peningkatan Berat Badan

Salah satu efek jangka panjang dari begadang adalah kenaikan berat badan. Orang yang kurang tidur cenderung mengalami gangguan metabolisme tubuh dan peningkatan hormon lapar (ghrelin), yang menyebabkan nafsu makan meningkat, terutama pada makanan tinggi kalori. Akibatnya, pola makan menjadi tidak terkontrol dan berat badan pun naik, bahkan meningkatkan risiko obesitas.

Penuaan Dini

Kurang tidur menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak hormon stres, yaitu kortisol. Hormon ini dapat merusak kolagen, yaitu protein penting yang menjaga kekencangan dan elastisitas kulit. Jika kebiasaan begadang terus berlanjut, kulit akan tampak lebih kusam, kering, dan muncul tkamu-tkamu penuaan dini seperti kerutan serta lingkaran hitam di bawah mata (mata pkamu).

Mudah Lupa

Tidur yang cukup membantu proses regenerasi sel otak, memperkuat memori, dan meningkatkan konsentrasi. Namun, begadang bisa menghambat proses ini. Tanpa istirahat yang cukup, sel-sel otak menjadi sulit diperbaiki, sehingga seseorang lebih mudah lupa, sulit fokus, dan mengalami penurunan daya ingat.

Penurunan Fungsi Otak

Begadang mengganggu kemampuan otak dalam bernalar, memecahkan masalah, hingga menurunkan kewaspadaan. Kondisi ini sangat berbahaya, terutama saat melakukan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin. Kesalahan kecil akibat kurang tidur bisa berakibat fatal.

Gangguan Mental

Efek begadang yang berlangsung terus-menerus bisa meningkatkan risiko gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Kurang tidur membuat fungsi otak terganggu, serta menurunkan produksi hormon-hormon yang menjaga keseimbangan suasana hati. Apalagi jika disertai kebiasaan tidak sehat seperti merokok, konsumsi kafein berlebih, dan kurang olahraga.

Risiko Kanker

Beberapa studi menunjukkan hubungan antara kurang tidur dengan peningkatan risiko terkena kanker, terutama pada orang yang bekerja di malam hari secara rutin. Walau mekanismenya belum sepenuhnya dipahami, diduga stres oksidatif dan kerusakan sel akibat kurang tidur turut berperan dalam peningkatan risiko tersebut.

Melemahnya Sistem Imun

Tidur cukup berperan penting dalam menjaga sistem imun. Begadang, terutama jika tidur kurang dari 6 jam per malam, dapat menurunkan produksi antibodi dan sel kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rentan terserang infeksi dan lebih lambat dalam proses penyembuhan dari penyakit.

Begadang bukan hanya membuat kamu mengantuk keesokan harinya, tetapi juga dapat membawa dampak serius bagi kesehatan dalam jangka panjang. Untuk menjaga tubuh tetap sehat dan bugar, biasakan tidur cukup minimal 7–8 jam setiap malam. Mulailah menerapkan pola hidup sehat dan jadikan tidur sebagai prioritas, bukan pilihan. –(PDM)

PENGUMUMAN LAINNYA