Dari Drakor When Life Gives You Tangerines, Kita Belajar…

Dari Drakor When Life Gives You Tangerines, Kita Belajar… (Sumber: Netflix)

Siapa nih lagi nonton Drama Korea When Life Gives You Tangerines? When Life Gives You Tangerines adalah drakor yang sedang trending belakangan ini. Drakor ini ditulis oleh Lim Sang-choon, disutradarai oleh Kim Won-seok, dan dibintangi oleh Lee Ji-eun, Park Bo-gum, Oh Jung-se dan Lee Jun-young.

Drakor ini yang menceritakan petualangan Ae-sun, gadis pemberani dan hubungannya dengan Gwan-sik, lelaki setangguh baja dan pantang menyerah. Mereka hidup di pulau Jeju pada era 1950-an. Drakor ini menceritakan kehidupan mereka sepanjang empat musim.

Kisah dalam drakor When Life Gives You Tangerines sangatlah inspiratif dan dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, drakor ini siap-siap akan membawamu larut dalam setiap episodenya. Setiap episodenya memberikan banyak pelajaran hidup, apa saja?

Hidup Itu Nggak Selalu Manis, Tapi Tetap Harus Dilalui

Seperti jeruk tangerine yang rasanya bisa manis atau asam, hidup pun penuh dengan kejutan. Kadang, kita berada di puncak kebahagiaan, tapi di lain waktu harus menghadapi kesulitan yang menguras emosi dan tenaga. Dalam drakor ini, sang tokoh utama menghadapi berbagai rintangan yang membuatnya merasa putus asa. Namun, ia terus berjuang, karena hidup harus tetap berjalan. Hal ini mengingatkan kita bahwa seburuk apa pun situasi, kita harus tetap melangkah ke depan dan mencari cara untuk bertahan.

Pasangan Hidup

Salah satu hal menarik dari When Life Gives You Tangerines adalah bagaimana hubungan antar karakter berkembang. Drakor ini menunjukkan bahwa dalam menjalin hubungan, terutama asmara, kesetaraan itu penting. Setara dalam visi misi, saling memperjuangkan, saling menghargai, dan saling memuliakan.

Bukan hanya soal status sosial atau ekonomi, tetapi juga dalam hal pola pikir dan nilai-nilai hidup. Ketika dua orang memiliki pemahaman dan visi yang sama, mereka bisa saling mendukung dan tumbuh bersama. Sebaliknya, jika terlalu banyak perbedaan yang mendasar, hubungan bisa menjadi beban yang sulit dipertahankan.

Kegagalan Jadi Bagian dari Kehidupan

Sering kali, kita melihat kegagalan sebagai akhir dari segalanya. Namun, drakor ini mengajarkan bahwa kegagalan justru bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Ae-sun, Gwan-sik, hingga anak-anaknya mengalami berbagai kegagalan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Namun, alih-alih menyerah, para tokoh ini memilih untuk belajar dari kesalahan dan mencoba lagi. Dari sini, kita bisa belajar bahwa gagal itu wajar, yang penting adalah bagaimana kita bangkit setelahnya.

Kadang Kita Nggak Tahu Seberapa Besar Pengorbanan Orang Tua

Drakor ini juga menyentuh sisi emosional dengan menampilkan perjuangan orang tua yang sering kali tak terlihat oleh anak-anak mereka. Ada momen di mana anak-anak baru menyadari betapa besar pengorbanan orang tuanya setelah mengalami kesulitan sendiri. Hal ini menjadi pengingat bagi kita untuk lebih menghargai usaha dan cinta tanpa syarat yang telah diberikan oleh orang tua, meskipun mereka tidak selalu mengungkapkannya secara langsung.

Jangan Jadi People Pleasure

Jangan jadi people pleasure dan mengemis hal yang tidak ada timbal baliknya. Geum Myoung selalu ingat kalau dirinya sangat berharga dan anak kesayangan kedua orang tuanya. Ia menyerah alias mengakhiri hubungan dengan pacarnya karena tidak ingin terus direndahkan bahkan dikasarkan.

Karma Baik

Jika kita berbuat baik kepada orang lain, karma baik akan selalu mengikuti kita. Mungkin tidak sekarang, ataupun besok, namun suatu hari hal baik akan kembali ke kita atas kebaikan yang kita berikan ke orang lain.

When Life Gives You Tangerines memberikan kisah penuh makna tentang hidup yang realistis. Dari drama ini, kita belajar bahwa hidup tidak selalu manis, tetapi setiap tantangan yang datang bisa menjadi pelajaran berharga yang membuat kita lebih kuat. -(PDM)

PENGUMUMAN LAINNYA