
Generasi Z yang dikenal super tech-savvy dan punya kreativitas tinggi ternyata nggak selalu mulus untuk masuk ke dunia kerja. Berdasarkan survei terbaru dari Intelligent, sebuah platform konsultasi pendidikan dan karier, enam dari sepuluh perusahaan dilaporkan telah memecat karyawan Gen Z yang baru saja mereka rekrut.
Mengapa Hal Tersebut Bisa Terjadi?
Intelligent menemukan beberapa alasan utama mengapa perusahaan merasa perlu memutuskan hubungan kerja dengan fresh graduate Gen Z. Menurut laporan tersebut, kurangnya motivasi atau inisiatif adalah penyebab paling sering (50 persen), diikuti dengan rendahnya tingkat profesionalisme (46 persen) dan keterampilan organisasi yang buruk (42 persen). Masalah komunikasi juga menjadi hambatan bagi Gen Z di dunia kerja, dengan 39 persen perusahaan menilai kemampuan komunikasi mereka kurang memadai.
“Banyak lulusan perguruan tinggi baru-baru ini mengalami kesulitan memasuki dunia kerja pertama kalinya karena mereka seringkali belum siap menghadapi dinamika lingkungan kerja yang mandiri dan kurang terstruktur,” ujar Huy Nguyen, Kepala Penasihat Pengembangan Karier dan Pendidikan di Intelligent, seperti dilansir dari Euronews. Hal ini juga diperparah dengan ketergantungan beberapa karyawan muda terhadap dukungan orang tua selama proses pencarian kerja, bahkan hingga melibatkan mereka dalam wawancara kerja.
Daftar Alasan Gen Z Terkena Pemutusan Hubungan Kerja
Berikut adalah 10 alasan perusahaan memutuskan hubungan kerja atau memecat karyawan Gen Z:
Kurangnya motivasi atau inisiatif
Kurangnya profesionalisme
Keterampilan berorganisasi yang buruk
Keterampilan komunikasi yang buruk
Kesulitan menerima feedback
Kurangnya pengalaman kerja yang relevan
Keterampilan pemecahan masalah yang buruk
Keterampilan teknis yang tidak memadai
Ketidakcocokan budaya
Kesulitan bekerja dalam tim
Kiat Agar Gen Z Lebih Mudah Diterima di Dunia Kerja
Bagi civitas INSTIKI yang juga menjadi bagian dari generasi muda ini, memperhatikan kualitas yang diinginkan perusahaan dapat menjadi langkah penting. Sejumlah kualitas yang dinilai penting untuk dimiliki oleh fresh graduate antara lain inisiatif, sikap positif, dan etos kerja yang kuat. Selain itu, kemampuan untuk beradaptasi, terbuka terhadap masukan, tepat waktu, serta memiliki keterampilan teknis dan interpersonal yang baik menjadi nilai tambah di mata perusahaan.
Menyikapi hal ini, INSTIKI terus berupaya membekali mahasiswanya dengan kompetensi yang sesuai kebutuhan dunia kerja dan industri. Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah perguruan tinggi swasta yang berlokasi di Denpasar, Bali, yang dikenal sebagai kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara. INSTIKI persiapkan lulusannya agar dapat bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif, baik di tingkat nasional maupun internasional. INSTIKI juga menjalin kerja sama dengan perusahaan terkemuka guna memberikan pengalaman industri langsung kepada para mahasiswa, sehingga mereka semakin siap untuk masuk ke dunia kerja. Dengan semangat “menjadi dan memberi” yang terus digaungkan, civitas INSTIKI siap menjawab tantangan dunia kerja modern dengan keterampilan dan sikap yang unggul. –(PDM)