Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

Tradisi Unik Perayaan Idul Adha di Indonesia yang Perlu Kamu Ketahui

Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha atau 10 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Idul Adha adalah salah satu hari besar yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Civitas INSTIKI, tahu nggak sih!? Ternyata Hari Raya Idul Adha yang dikenal juga dengan Lebaran Haji ini memiliki beragam tradisi unik dalam perayaan Idul Adha di berbagai daerah. Apa saja? Simak artikel berikut ini bersama kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara – INSTIKI!

Ngejot di Bali

Bali dikenal dengan pariwisata dan toleransi beragama yang tinggi. Salah satu tradisi unik di Bali adalah “ngejot,” di mana warga Muslim berbagi makanan, minuman, dan buah kepada tetangga non-Muslim. Tradisi ini menunjukkan rasa syukur dan memperkuat tali persaudaraan di masyarakat yang multikultural.

Tradisi Apitan di Semarang

Di Semarang, tradisi Apitan menjadi bagian penting dari perayaan Idul Adha. Tradisi ini melibatkan pembacaan doa dan arak-arakan hasil tani dan ternak, yang kemudian diperebutkan oleh masyarakat setempat. Tradisi ini diyakini berasal dari masa Wali Songo dan menjadi ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diberikan.

Tradisi Manten Sapi di Pasuruan

Pasuruan memiliki tradisi unik bernama Manten Sapi, di mana sapi yang akan dikurbankan didandani seperti pengantin. Hewan tersebut dihiasi dengan bunga tujuh rupa, kain, serban, dan sajadah. Tradisi ini mencerminkan penghormatan dan rasa syukur kepada hewan kurban yang akan disembelih.

Grebeg Gunungan di Yogyakarta

Grebeg Gunungan di Yogyakarta (Sumber: www.indonesia.travel/id)

Di Yogyakarta, tradisi Grebeg Gunungan menjadi bagian dari perayaan Idul Adha. Hasil bumi diarak dari Keraton ke Masjid Gede Kauman dalam bentuk tiga gunungan besar yang terdiri dari sayur-mayur dan buah. Tradisi ini dilakukan setiap hari besar Islam dan dipercaya dapat mendatangkan rezeki bagi mereka yang berhasil mengambil hasil bumi tersebut.

Gamelan Sekaten di Cirebon

Di Cirebon, tradisi Gamelan Sekaten merayakan Idul Adha dengan membunyikan gamelan di sekitar Keraton Kasepuhan. Alunan gamelan ini menandakan perayaan hari besar agama Islam dan menjadi bagian dari dakwah Sunan Gunung Jati, salah satu penyebar agama Islam di Cirebon.

Meugang di Aceh

Aceh memiliki tradisi Meugang yang dilakukan menjelang hari besar Islam. Pedagang daging akan menjajakan daging segar yang bisa dibeli oleh masyarakat. Tradisi ini melibatkan makan daging sapi atau kerbau bersama-sama, yang diolah menjadi berbagai masakan. Meugang sudah ada sejak zaman kerajaan Aceh dan merupakan ungkapan syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

Indonesia memang kaya akan tradisi dan budaya yang sarat makna filosofis. Dari Bali hingga Aceh, setiap daerah memiliki cara unik dalam merayakan Idul Adha yang tidak hanya memperkuat tali persaudaraan tetapi juga melestarikan kearifan lokal. Tradisi-tradisi ini mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya Indonesia, menjadikannya negara yang penuh dengan warna dan makna dalam setiap perayaannya. Mari terus lestarikan dan bangga akan budaya kita, dan jelajahi keunikan tradisi di berbagai daerah di Indonesia.

Sambut hari pernuh berkah, sucikan diri, dan damaikan jiwa. Hari ini merupakan hari raya penuh hikmah. Segenap Keluarga Besar Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha.

Sumber:
Wonderful Indonesia - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia - www.indonesia.travel/id

PENGUMUMAN LAINNYA