
Sebagai mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV), memiliki portofolio yang mengesankan adalah salah satu kunci untuk memulai karier yang sukses. Portofolio adalah kumpulan karya terbaik yang menunjukkan kemampuan dan kreativitas kamu. Berikut ini adalah tips dan trik yang dapat membantu kamu dalam membangun portofolio yang kuat dan menarik.
1. Mulailah Saat Awal Perkuliahan
Jangan menunggu hingga menjelang akhir masa studi untuk mulai mengumpulkan karya-karya terbaikmu. Mulailah sejak awal perkuliahan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan proyek-proyek yang kamu kerjakan. Dengan memulai lebih awal, kamu akan memiliki banyak waktu untuk menyempurnakan dan mengembangkan portofoliomu seiring berjalannya waktu. Ini juga memungkinkan kamu untuk mendapatkan pekerjaan ataupun klien sebelum lulus kuliah.
2. Pilih Karya Terbaikmu

Dalam menyusun portofolio, pastikan untuk memasukkan karya-karya terbaik yang benar-benar menunjukkan kemampuan dan gaya desainmu. Tidak perlu memasukkan semua karya yang pernah kamu buat. Pilihlah proyek-proyek yang paling berhasil dan yang paling relevan dengan bidang yang ingin kamu tekuni. Pastikan setiap karya yang kamu pilih menunjukkan kualitas dan profesionalisme.
3. Fokus Pada Kualitas
Portofolio yang baik tidak diukur dari banyaknya karya yang ditampilkan, tetapi dari kualitas setiap karya yang ada di dalamnya. Sebaiknya, sertakan karya yang benar-benar menonjol daripada menampilkan banyak karya yang biasa-biasa saja. Fokuslah pada kualitas dan pastikan setiap karya yang kamu tampilkan adalah yang terbaik dari yang terbaik.
4. Membuat Konsep
Setiap proyek yang kamu masukkan ke dalam portofolio harus memiliki konsep yang jelas dan kuat. Jelaskan konteks, tujuan, dan proses pembuatan setiap karya. Ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada calon klien ataupun HRD tentang cara kamu bekerja dan berpikir. Dengan memberikan latar belakang yang jelas, kamu menunjukkan bahwa setiap karya bukan hanya hasil dari keahlian teknis, tetapi juga hasil dari pemikiran kreatif.
5. Merancang Tampilan Portofolio

Desain portofolio itu sendiri adalah cerminan dari kemampuan desain kamu. Gunakan tata letak yang bersih dan profesional dengan tipografi yang mudah dibaca dan palet warna yang sesuai dengan gaya desainmu. Hindari menggunakan terlalu banyak efek atau elemen yang mengganggu fokus dari karya-karya kamu. Ingat, portofolio adalah representasi dari kemampuan desainmu, jadi pastikan tampilannya profesional dan menarik.
6. Susun dengan Rapi
Tata letak portofolio sangat penting. Susunlah karya-karya kamu dengan rapi dan sistematis. Mulailah dengan membuat daftar isi atau pengantar yang singkat tentang dirimu, latar belakang pendidikan, dan tujuan karier. Kelompokkan karya-karya berdasarkan kategori atau jenis proyek, seperti branding, editorial, dan ilustrasi. Pastikan setiap kategori memiliki judul yang jelas dan deskripsi singkat mengenai proyek tersebut.
7. Perbarui Juga!
Portofolio harus selalu diperbarui dengan karya-karya terbaru. Jangan biarkan portofolio kamu menjadi usang dengan hanya menampilkan proyek-proyek lama. Tambahkan karya-karya terbaru yang menunjukkan perkembangan dan peningkatan kemampuan desainmu. Ini akan memberikan kesan bahwa kamu selalu aktif dan terus belajar. Pastikan untuk memeriksa dan memperbarui portofolio kamu secara berkala agar selalu up-to-date dengan karya-karya terbaikmu.
Membangun portofolio yang kuat dan menarik membutuhkan waktu dan dedikasi. Jangan ragu untuk terus berkreasi dan memperbaiki portofolio kamu seiring berjalannya waktu, dan jadilah desainer yang percaya diri dan profesional.
By the way, INSTIKI memiliki jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) lho. INSTIKI adalah kampus IT, bisnis, dan desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang telah terakreditasi nasional dan tersertifikasi internasional. Berkuliah di INSTIKI akan memberikan kamu berbagai kesempatan untuk mengembangkan portofolio dan keterampilan desainmu, mempersiapkan kamu untuk sukses di dunia industri kreatif. Tertarik untuk berkuliah di Bali di INSTIKI? –(PDM)