Mengenal Ogoh-ogoh, Tradisi Perayaan Nyepi yang Sarat Akan Makna

Setiap menjelang Hari Raya Nyepi pasti diramaikan dengan arak-arakan pawai Ogoh-ogoh. Pawai ini diselenggarakan pada hari Pengrupukan, sehari menjelang Hari Raya Nyepi. Hampir setiap banjar di Bali membuat dan menggelar pawai Ogoh-ogoh. Alhasil perayaan Nyepi menjadi meriah dan ramai akan tradisi unik ini.

Mengenal Ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh (Karya: Yamtono_Sardi)

Ogoh-ogoh adalah sebuah karya seni patung yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi menyambut Hari Raya Nyepi. Perayaan ini digelar pada Pengerupukan, menjelang Hari Raya Nyepi atau tilem sasih kesanga.

Ogoh-Ogoh berasal dari kata ogah-ogah yang merupakan Bahasa Bali dengan makna sesuatu yang digoyang-goyangkan. Ogoh-ogoh sendiri direpresentasikan sebagai Bhuta Kala. Bhuta Kala bermaknakan kata kekuatan (Bhu) serta alam semesta dan ketiadaan waktu (Kala) yang tak terbatas dan tak tergoyahkan. Dalam bentuk patung, Ogoh-ogoh umumnya digambarkan sebagai sosok besar yang menyeramkan, seringkali berwujud Rakshasa atau makhluk-makhluk dari dunia maya, seperti naga, gajah, Widyadari, hingga berbagai penjahat atau hantu.

Lebih dari sekadar pertunjukan seni, parade Ogoh-ogoh juga menyiratkan makna mendalam. Ogoh-ogoh memvisualisasikan sifat-sifat negatif dalam diri manusia. Saat pengarakan, Ogoh-ogoh diarak mengelilingi banjar atau desa secara bersama-sama. Ogoh-ogoh yang dipikul saat arak-arakan diakhiri dengan dibakar hingga habis, sebagai simbol pemurnian. Mulai dari sore hingga malam, parade Ogoh-ogoh memberikan pengalaman tak terlupakan.

Namun, di balik megahnya parade ini, tersimpan filosofi yang mendalam. Ogoh-ogoh mengajarkan manusia untuk memurnikan sifat Bhuta Kala dalam diri, sekaligus untuk saling menjaga alam dan sumber daya di dunia, memahami pentingnya keberlanjutan dan menjauhi perilaku merusak lingkungan. Tradisi ini menjadi pengingat akan tanggung jawab terhadap alam sekitar.

Tradisi Ogoh-ogoh bukan sekadar perayaan saja. Pawai ini turut sebagai harmoni dengan alam dan manusia. Dengan warna-warni dan makna yang terkandung, Ogoh-ogoh merayakan kekayaan budaya Bali dan mengajarkan pelajaran berharga tentang keberlanjutan dan kesatuan dengan lingkungan. –(PDM)

Sumber:

bulelengkab.go.id
Tinjauan Atas Pemahaman Makna “Ogoh-Ogoh” Bagi Masyarakat yang Melaksanakan Nyepi di Bali oleh Dr. GPB Suka Arjawa, M.Si

PENGUMUMAN LAINNYA