Mengapa 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan?

Mengapa 10 November Diperingati Sebagai Hari Pahlawan? (Foto Karya: Mufidpwt)

Di Indonesia, setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Civitas INSTIKI, yuk kita kilas balik membahas salah satu hari penting dalam sejarah Indonesia yang sarat akan makna, ialah 10 November. Mengapa tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Berdasarkan informasi dari laman resmi Kementerian Sosial (Kemensos), penetapan 10 November sebagai Hari Pahlawan Nasional diatur dalam Keppres Nomor 316 Tahun 1959, yang ditetapkan pada tanggal 16 Desember 1959.

Hari Pahlawan Nasional merujuk pada peristiwa bersejarah dalam perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya. Peringatan ini menjadi kesempatan untuk mengenang perjuangan hebat para pahlawan yang berkorban demi kemerdekaan dari penjajah.

Berdasarkan surat yang diterbitkan oleh Menteri Sosial Nomor: S-697/MS/PB.06.00/10/2023, berikut ini adalah latar belakang penetapan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran besar di Surabaya antara tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini merupakan konflik utama antara tentara Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan menjadi salah satu pertempuran paling bersejarah dan berat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Pertempuran ini menjadi simbol nasional perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Gencatan senjata antara pihak Indonesia dan Inggris pada tanggal 29 Oktober 1945, tidak mengakhiri ketegangan. Bentrokan senjata terus terjadi di Surabaya, mencapai puncaknya dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby pada 30 Oktober 1945.

Kematian Mallaby memicu reaksi keras dari Inggris, yang diwakili oleh Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Pada 10 November 1945, Mansergh mengeluarkan Ultimatum yang meminta Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan terhadap tentara Inggris. Ancaman menggempur Surabaya dari darat, laut, dan udara diberikan jika permintaan tersebut tidak dipenuhi. Instruksi lainnya mengharuskan para pemimpin dan pemuda Indonesia di Surabaya untuk datang pada 10 November 1945, pukul 06.00 pagi, pada tempat yang telah ditentukan.

Rakyat Surabaya tidak mematuhi ultimatum ini, memicu Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945, yang berlangsung selama tiga minggu. Medan perang Surabaya dijuluki sebagai “neraka” karena kerugian besar yang dialami. Sekitar 20.000 warga Surabaya tewas, sebagian besar adalah warga sipil. Lebih dari 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota, sementara sekitar 1600 tentara Inggris tewas, hilang, atau terluka.

Perlawanan heroik dan semangat pantang menyerah rakyat Surabaya membuat Inggris merasa terpanggang di neraka, dan kota ini kemudian dikenang sebagai “kota pahlawan.” Sejak itu, tanggal 10 November diperingati setiap tahun sebagai Hari Pahlawan sebagai wujud penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.

Segenap civitas akademika INSTIKI mengucapkan selamat Hari Pahlawan!
Mari kita kenang, hargai, dan teladani jasa para pahlawan!

PENGUMUMAN LAINNYA