Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar dalam Fotografi

Makin jago fotografi, yuk kita bahas salah satu eleman penting dalam bidang fotografi, ialah segitiga exposure. Tak hanya dapat diterapkan dalam kamera profesional saja, segitiga exposure juga dapat diaplikasikam untuk kamera handphone. Eittss, sebelum melangkah lebih jauh lagi, kita perlu tahu sebenarnya apa itu segitiga exposure?

Apa Itu Segitiga Exposure?

Segitiga Exposure: 3 Elemen Dasar dalam Fotografi (Sumber: djkn.kemenkeu.go.id)

The Exposure Triangle atau Segitiga Exposure adalah istilah yang menjelaskan tiga elemen dasar untuk exposure fotografi. Ketiga elemen tersebut adalah aperture, shutter speed dan ISO. Meski terkesan teknis banget, tetapi ini sangat mudah untuk dipahami. Ketiga elemen ini saling berkaitan satu sama lain dalam proses masuknya paparan cahaya/sinar ke dalam kamera, sebelum mencapai sensor gambar (proses ini disebut Exposure). Perubahan yang terjadi pada salah satu elemen exposure akan berdampak pada perubahan elemen lainnya, sehingga tidak bisa hanya mengatur satu elemen saja, namun perlu melibatkan elemen lain dalam membentuk exposure. Sekarang, yuk kita bahas ketiga elemen ini!

Aperture

Aperture adalah diafragma yang berupa lubang yang terdapat di dalam lensa, tempat cahaya masuk ke dalam bodi kamera (sensor). Semakin besar lubang aperture, semakin banyak cahaya yang masuk ke sensor kamera.

Jika bukaan aperture sangat kecil, kedalaman area fokus akan besar atau luas, sedangkan jika bukaan aperture besar, kedalaman area focus akan kecil atau sempit. Dalam fotografi, aperture biasanya direpresentasikan dengan huruf “F” atau juga dikenal sebagai “rasio fokus”.

Contoh f-number adalah: f / 1.4, f / 2.0, f / 2.8, f / 4.0, f / 5.6, f / 8.0.
Setiap f-number mewakili “STOP” cahaya.

Shutter Speed

Shutter speed adalah pengaturan durasi jeda jendela sensor yang terbuka saat menerima paparan cahaya lalu kembali menutup. Shutter speed yang terbuka lebih lama bakal menerima intensitas cahaya lebih tinggi masuk ke dalam film atau sensor, lalu hasilnya berupa foto yang lebih terang.

Ukuran shutter speed memakai satuan “S” yaitu second atau detik serta dinyatakan dengan 1/250s, 1/125s, 1/60s, 1/15s, 1/8s, 1/4s, 1/2s. Shutter 1/250s berarti jendela sensor makin cepat membuka lalu kembali menutup. Sedangkan, shutter 1/2s berarti jendela shutter semakin lama menerima paparan cahaya.

ISO

ISO adalah pengaturan tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Nilai ISO yang semakin rendah akan menghasilkan foto yang semakin gelap. Sebaliknya, nilai ISO yang semakin tinggi akan menghasilkan foto yang lebih terang.

Umumnya, ukuran ISO yaitu ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 800, dan kelipatannya tergantung pada spesifikasi kamera. Makin banyak cahaya yang tersedia, maka nilai ISO perlu diturunkan, sedangkan jika cahaya minim atau dalam kondisi gelap maka ISO perlu dinaikkan. Menaikkan nilai ISO ini bisa membuat shutter speed jadi lebih cepat namun tidak mengubah aperture.

Nah, itulah sekilas tentang segitiga exposure di dalam fotografi. Kamu pengen belajar dunia fotografi lebih dalam lagi? Institut Bisnis dan Teknologi Indonesia (INSTIKI) adalah kampus desain terbaik di Bali dan Nusa Tenggara yang memiliki program studi S1 Desain Komunikasi Visual. Pelajari seluk-beluk New Media Technology; Enterprice Based on Creative Industry; Design Aesthetic; Visual Communication; Cultural Value, Heritage, and Tourism; dan Design Science melalui program studi ini.

PENGUMUMAN LAINNYA