Fakta Unik Hari Raya Nyepi, Kamu Wajib Tahu!

Potret Ogoh-ogoh (Sumber: instagram.com/darmanagita_)

Tak terasa Hari Raya Nyepi sudah di depan mata nih! Bagi umat Hindu, Hari Raya Nyepi ini sangat ditunggu-tunggu kedatangannya tiap tahun lho!

Seperti hari raya keagamaan lainnya, Hari Suci Nyepi ini pun memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri dengan berbagai rangkaian kegiatan khas budaya Bali.

Pengen mengulik lebih dalam tentang Nyepi? Bagi kamu yang ingin kuliah di Bali ataupun Civitas Akademika INSTIKI wajib banget simak fakta menarik Hari Raya Nyepi berikut ini!

Menyepi Selama 24 Jam

Nyepi berasal dari kata “sepi atau sipeng” yang mengartikan hening atau sunyi. Nyepi adalah salah satu hari raya terunik di dunia. Umat Hindu pada saat Nyepi wajib banget untuk tetap sunyi dan menyepi dari pukul 06.00 hingga 06.00 keesokan harinya.

Ini dilakukan dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu empat pantangan penyepian. Amati Karya atau tidak bekerja, Amati Geni atau tidak menyalakan lampu atau api, Amati Lelungan atau tidak bepergian, dan Amati Lelanguan atau yang mengartikan tidak boleh berfoya-foya.

Berbagai Rankaian Sebelum Hari Raya Nyepi

Melasti adalah upacara yang dilakukan sebagai sebagai salah satu rangkaian Nyepi. Pada saat Melasti, segala sarana persembahyangan yang ada di Pura (tempat suci) dihaturkan ke pantai, danau atau sumber air sebagai simbolisasi pembersihan dan kesucian.

Bagi umat Hindu, laut atau danau adalah sumber air suci (tirta amerta) dan dipercaya dapat menyucikan segala leteh (kotor) di dalam diri manusia dan alam. Kemudian, disekitar sumberr air suci itu umat Hindu melakukan sembahyang bersama.

Selanjutnya ada Upacara Buta Yadnya. Satu hari sebelum Nyepi yaitu saat Tilem Sasih Kesanga, seluruh umat Hindu melaksanakan upacara Buta Yadnya.

Makna dari upacara ini ditujukan kepada Bhuta Kala (kekuatan negatif) agar tidak mengganggu pelaksanaan Hari Raya Nyepi. Dapat dikatakan pula sebagai penetralisisr kekuatan negatif menjadi positif.

Rangkaian yang paling terkenal adalah Pengurupukan. Rangkaian ini diawali dengan menyebar nasi tawur, mengobori rumah, serta memukul kentongan hingga bersuara gaduh. Selanjutnya adalah pengarakan Ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah perwujudan Buta Kala yang diarak keliling desa atau area tertentu.

Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini apakah pengarakan Ogoh-ogoh masih dilakukan? Sebagai salah satu budaya Hindu Bali yang menjadi daya tarik yang tak terlepaskan dari Bali ini memang selalu ditunggu-tunggu tiap tahunnya. Walau terhalang pandemi, pengarakan Ogoh-ogoh masih tetap dilaksanakan untuk beberapa wilayah di Bali dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Nah itulah beberapa fakta unik tentang Nyepi. Bagi kamu yang ingin melanjutkan studi di Bali di INSTIKI, salah satu hal yang akan kamu dapatkan adalah merasakan secara langsung budaya dan tradisi di Bali yang tak akan kamu temui di daerah lainnya.

Jika kamu tertarik menekuni bidang teknologi dan bisnis sekaligus ingin merasakan lebih dekat budaya Bali yang sesungguhnya, INSTIKI sebagai kampus IT di Bali adalah kampus yang paling tepat untuk melanjutkan studimu!

Dengan berbagai fasilitas penunjang berbasis IT modern, INSTIKI sebagai kampus swasta di Bali punya cara unik dan kekinian dalam sistem belajar mengajarnya sehingga dapat melatih soft skill dan hard skill-mu.

PENGUMUMAN LAINNYA