Saat Menulis Terasa Sulit, Simak Tips dari Bu Sumartini!

Saat Menulis Terasa Sulit, Simak Tips dari Bu Sumartini!

Menuangkan gagasan ke dalam tulisan bagi sebagian besar orang dianggap hal yang sulit. Sebagian orang berpendapat, menulis membutuhkan talenta dan bakat. Namun, siapapun dapat memulai melakukan kebisaan menulis tanpa harus ada embel-embel “bakat dalam diri.”

Dosen INSTIKI, Ni Wayan Sumartini Saraswati, M.T menyampaikan bahwa sering menemui orang yang punya potensi “menulis” namun merasa tidak mempunyai bakat ataupun anak muda yang menganggap menulis sebagai pekerjaan yang sulit.

Terlepas anggapan menulis adalah pekerjaan yang sulit, ternyata ada banyak hal positif yang bisa kita dapatkan dengan menulis lho!

“Padahal di sisi lain, lewat tulisan kita dapat menyalurkan ide –ide kreatif yang tidak kita sadari. Lewat menulis kita menghasilkan informasi yang berguna bagi orang banyak. Lewat tulisan kita bisa berkomunikasi antar generasi,” ungkap Ni Wayan Sumartini Saraswati, M.T atau yang akrab disapa Bu Sumartini.

“Waktu telah membuktikan bagaimana bangsa menjadi besar karena mampu belajar dari sejarah. Sejarah ini terpelihara melalui tulisan. Dapat kita katakan karya tulisan sebagai salah satu pilar budaya bangsa. Namun mengapa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum memulai kebiasaan menulis?”

Jika kamu mengalami kesulitan saat ingin menulis atau mengalami banyak hambatan, yuk simak tips dari Bu Sumartini ini!

Tidak Punya Ide

“Berdasarkan dari pengalaman saya, pikiran saya menghasilkan ide paling banyak ketika keadaan pikiran saya ada pada keadaan “idle” atau sedang tidak berpikir. Kondisi tersebut biasanya saya peroleh ketika mengerjakan pekerjaan rutinitas seperti aktivitas di kamar mandi, sedang mengendara kendaraan, ketika jalan-jalan pagi, ketika sarapan di suasana hening awal kantor, dan menjelang tidur malam hari,” ungkap Bu Sumartini.

Ide memang sesuatu yang unik dan muncul di waktu-waktu yang tak terduga. Jika ingin mendapatkan ide berilah ruang istirahat pada aktivitas pikiranmu sehingga dapat menemukan ide untuk tulisanmu.

Terbatas Waktu

Jika kamu mempunyai keterbatasan waktu untuk menulis. Sebenarnya tidak memerlukan waktu luang yang terlalu banyak jika memang memiliki tekad untuk menulis. Cukup satu jam saja sehari asalkan menjadi rutin. Maka dengan berjalannya waktu keterampilan kita akan makin terasah dari sisi kuantitas dan kualitas.

Kurangnya Materi Tulisan

Terkadang kita telah mempunyai ide atau gagasan mengenai apa yang hendak kita tulis namun kita merasa kekurangan bahan ketika menuangkannya dalam tulisan. Satu-satunya cara adalah dengan menambah pengetahuan kita yaitu dengan memperbanyak membaca topik yang akan diangkat dengan mengikuti pelatihan dan seminar ataupun menonton film dan video.

Gak Tahu Harus Mulai dari Mana

Mulailah dari mana ide tersebut muncul atau seperti analogi menjawab soal ujian, kerjakan yang lebih mudah terlebih dahulu. Ketika kita telah memiliki kerangka tulisan kita bisa mulai dari bagian mana saja dari kerangka dan berangsur–angsur melengkapinya kemudian.

Menulis Bukan Hobi Saya

“Ketika kelas 6 Sekolah Dasar, saya mendapatkan pelajaran merajut. Ibu guru menugaskan kami untuk membuat selendang dan hal ini menurut saya jadi sesuatu yang mustahil untuk dilakukan. Pada awalnya ketika mendapatkan dua baris rajutan karena saya merasakan semuanya jelek maka saya berganti-ganti benang, dan saya mengatakan saya benci merajut. Mungkin karena setiap hari saya merajut akhirnya pada suatu waktu saya mendapatkan selendang saya sepanjang 10 cm. Ketika itu saya kagum bahwa saya bisa menghasilkan 10 cm selendang dan berubah pikiran bahwa saya mulai menyenangi aktivitas merajut.”

“Analogi ini bisa diterapkan dalam aktivitas menulis. Seiring dengan waktu penulis akan merasakan aktivitas menulis bukan saja sebuah hobi namun kebutuhan untuk menyalurkan ide-ide yang “bersliweran” dipikiran dan membagikannya dengan orang lain,” lanjutnya.

Gak Punya Bakat Menulis

Kita belum akan tahu apakah kita berbakat pada suatu hal sebelum kita mencobanya.

“Menurut saya menulis baik banyak atau sedikit, sederhana ataupun kompleks adalah sebuah kebutuhan seperti halnya membaca. Banyak komunikasi lewat tulisan yang diperlukan dalam kehidupan ini. Terlebih lagi dengan semakin canggihnya piranti digital dan meluasnya akses internet, seseorang yang menguasai informasi dan mampu mengolahnya serta menjadikannya sesuatu yang berguna akan menjadi orang yang unggul baik dari sisi nama maupun  finansial.”

Naskah yang Saya Kirimkan Ditolak Editor/Reviewer

Rasa kecewa dan kurangnya kepercayaan diri pasti dirasakan jika naskah kita mengalami penolakan. Hal ini dapat menghilangkan motivasi seseorang untuk terus menulis. Ketika naskah ditolak rasanya enggan untuk memperbaiki tulisan tersebut. Jika waktu masih memungkinkan dan ketika rasa kecewa itu sedemikian besarnya lebih baik beri waktu diri sendiri untuk “mundur” sesaat dengan waktu yang telah ditentukan.

Misal seminggu, sebulan, bahkan setahun tergantung waktu yang diperlukan. Ketika dirasakan keadaan telah lebih baik maka lihat kembali bahasan dari penerbit dan reviewer. Umumnya penulis akan menyadari bahwa semua saran dari reviewer itu adalah semata-mata untuk perbaikan karya dan memang benar adanya. Kemudian saat itu adalah saat yang tepat untuk membangkitkan kembali motivasi untuk memperbaiki karya. Umumnya penolakan-penolakan berikutnya tidak akan “sesakit” yang pertama, di sisi lain pengetahuan dan keterampilan kita menulis semakin berkembang sehingga akan mengurangi banyaknya penolakan yang kita terima.

Semangat Menulus Cuma Diawal

Pecah visi penulismu menjadi rencana/langkah kecil yang dapat kamu lakukan dengan realistis. Konsisten dengan langkah atau rencana kecil tersebut dengan meluangkan waktu minimal satu jam sehari di periode yang sama.

Lakukan ativitas menulismu diiringi dengan kegiatan menyenangkan seperti mendengarkan musik, makan cemilan favorit ataupun minum teh atau kopi. Ketika sehari terlewati abaikan saja dan tetap lanjutkan aktfitas di hari berikutnya. Menulis butuh ketekunan. Sampai suatu saat anda tidak sadar anda telah menyelesaikan karya anda.

Nah, itulah tips menulis produktif dari Bu Sumartini. Sebagai kampus IT di Bali dan kampus swasta di Bali, INSTIKI akan selalu berbagai tips menarik di berbagai bidang dengan narasumber berpengalaman. Bagi kamu yang sedang kuliah di Bali di INSTIKI, wajib banget pantengin website INSTIKI agar tidak kelewatan informasi menarik dari kami!

PENGUMUMAN LAINNYA